Mafia Bad Gril √ Bagian 10

858 70 7
                                    

Malem pren!

Semoga suka sama part kali ini

Cici gak tau mau ngetik apa lagi

Hm

Btw kalian dari daerah mana aja?

*bagi yang sudah baca cerita ini mending baca ulang, karena alurnya sudah aku ganti.

~salam untuk kaum jomblo

Happy reading❤

-----

---MafiaBadGril---

Grep

Cowok itu berhasil memegang tangan gadis bertopeng perak dengan gambar Mahkota Ratu, ia membuang Belati ditangan gadis itu, dan tanpa aba-aba mulai memeluk gadis itu dengan erat, tapi tak sampai menyakitinya.

"Te extraño mucho, Reina."

Putri, gadis bertopeng perak dengan gambar Mahkota Ratu, tersenyum kecil.

Caca, gadis bertopeng perak dengan gambar Lotus, menatap datar kedua orang berbeda gender yang sedang berpelukan.

"Mau sampai kapan pelukan?"

Cowok itu yang bernama Romeo Safaraz, menggendong Putri ala Koala, dan mulai melangkahkan kaki untuk masuk kedalam markas Dewa Kematian, meninggalkan ke-8 gadis.

Dea, Gadis bertopeng perak dengan gambar Rubah, berdecak. "Bang Romeo kalau ada Putri pasti enggak peduli sama kita. Huh," sebalnya.

"Berasa kita itu Makhluk halus," sambung Herlina, gadis bertopeng perak dengan gambar separuh topeng.

"Dari pada bacot, mending masuk." kata Mala, gadis bertopeng perak dengan gambar Mawar, merasa capek akibat perkelahian tadi.

Dwin, gadis bertopeng perak dengan gambar tengkorak, melangkahkan kaki masuk kedalam markas Dewa Kematian. Di ikuti Caca, Jesika--gadis bertopeng perak dengan gambar Pisau, Karsih--gadis bertopeng perak dengan gambar Botol Susu, Nadia--gadis bertopeng perak dengan gambar Lily. Meninggalkan Herlina, Mala dan Dea.

Herlina, Mala dan Dea menatap kepergian ke-5 gadis dengan raut datar.

"Dasar sahabat enggak punya keperi-sahabat-tan!"

•••

Saat ini ke-9 Anggota inti Black Cobra sedang berada di Markas Utama, yang berada di pinggir kota. Markas Utama adalah tempatnya Anggota dari berbagai Daerah atau Sekolah biasa berkumpul. Karna Anggota Black Cobra tidak hanya murid GSI. Setiap ada hal penting semua Anggota akan dikumpulkan ke Markas Utama. Dan jika tidak terlalu penting, mereka bisa berkumpul ditempat masing-masing alias Markas Black Cobra yang dibangun di tempat mereka.

"Gabut-gabut gini enaknya bunuh orang." celetuk Putra.

"Enakan mainin hati cewek." kata Dimas, yang fokus dengan ponselnya, sedang membalas pesan para pacarnya.

Mafia Bad GirlOnde histórias criam vida. Descubra agora