Mafia Bad Gril √ Bagian 16

579 39 8
                                    

Pagi pren!

Up lagi <3

Jangan lupa vote nya!

~salam untuk kaum jomblo

Happy reading❤

-----

---MafiaBadGril---

"Obsesi dan Cinta beda tipis."

__________

Saat ini di taman belakang Sekolah GSI sangat ramai oleh suara segala macam umpatan dari ke-5 cewek dan ke-5 cowok yang matanya fokus menatap layar ponsel dengan jari-jari yang 'tak diam. Mereka sedang mabar game online dan jika yang kalah akan menjadi babu selama 2 minggu.

"BELAKANG LO ADA DEA GOBLOK!"

"KENAPA GAK LO SERANG ANYING!"

"GUE LAGI LAWAN JESIKA JANCUK!"

"BANGSAT! MATI KAN GUE!"

"TOLOL!"

Nadia menutup telinga Karsih agar 'tak mendengar segala umpatan Jiro dan Perdi. Kedua cowok itu sedari tadi yang paling heboh. Mulut berisik mereka selalu mengeluarkan segala kata-kata mutiara.

"Lama-lama gue bisa budek." keluh Herlina. Gadis itu memilih menjauh dari Jiro dan Perdi dan kembali melanjutkan permainannya.

"FAIZ GEBLEK! KENAPA LO GAK NYERANG KARSIH BALIK, HAH! MALAH DIEM AJA DI SERANG!" amuk Dimas menatap Faiz sengit. Bisa-bisanya cowok itu di serang bukannya membalas malah diam bak patung.

Faiz menggaruk lehernya yang tak gatal, cowok itu nyengir. "Enggak tega gue serang Karsih walau cuma di game."

"Dasar bucin!"

"Yey, menang! Yuhuuu! Kita punya babu baru!" seru Herlina, Jesika, Caca, Mala. Karsih hanya bertepuk tangan heboh sambil tertawa.

"Sialan!" umpat Perdi, Nevan, Jiro, Dimas. Ke-4 cowok itu menatap Faiz penuh permusuhan. Jika Faiz mau menyerang Karsih pasti mereka akan menang. Faiz paling handal ketiga bermain game setelah Rio dan Rully. Tapi dengan liciknya Dea menyarankan supaya Karsih mengincar Faiz, karena cewek itu yakin Faiz tidak akan balas menyerang. Dan perkataan cewek itu benar adanya.

"Uuuu kalah, kasian jadi babu." ejek Dea. Wajah puas sangat kentara di wajahnya. Ia itu sangat suka melihat penderitaan orang lain.

"Diem lo! Ini semua karena rencana licik lo!" Dimas menatap Dea tajam. Jujur saja, saat ini ia ingin membedah otak gadis itu supaya tidak punya rencana licik lagi.

"Udah! Kalah-menang selalu ada dalam kehidupan. Jangan pada lebay lo pada!" kata Dwin yang sudah merasa jengah. Sedari tadi gadis itu menahan diri untuk tidak melemparkan bom untuk membunuh mereka yang sangat berisik.

"Oy, babu!"

Replek Faiz, Nevan, Perdi, Jiro dan Dimas menatap Herlina. Yang dimana membuat semuanya (-Putri, Rio) terkekeh geli.

"Hahaha, udah nyaman kalian berlima sama panggilan babu?" Herlina menghapus air matanya yang keluar akibat tertawa ngakak sedari tadi.

Ke-5 cowok itu hanya mendengus.

Mafia Bad GirlWhere stories live. Discover now