Good bye, you

24.7K 2.4K 543
                                    

*Song : Ed Sheeran- Happier

Vote!

Selamat membaca (╯︵╰,)

---oOo---

Angin kecil berhembus sepoi di musim panas, meniup beberapa lembar daun kering dan rerumputan liar yang terpangkas acak di tepian jalan, membawanya menuju tempat dimana berakhirnya hembusan itu.

Hanya saja, rumput liar itu terlalu kuat untuk ditiup, membuatnya ketinggalan arah hembusan angin, dan tinggal sendiri lagi tanpa daun kering yang terlau ringan untuk dibawa terbang.

Daun kering itu sudah layu, meski cukup lama menemani sang rumput liar ia tetap tidak melupakan arah jalan pulang, kini daun itu harus tertiup oleh angin musim panas, dibawa kembali ke tempat akhir.

Sebuah pepatah pernah mengatakan, mati satu tumbuh seribu.

Akan ada waktunya jatuh, menandakan daun yang baru siap mengganti.

Sama halnya dengan daun kering itu, ia telah terjatuh dengan tenang.

Ia jatuh untuk tumbuh...

*

Eric kalap, pikirannya sudah tidak jernih lagi, yang terpampang disana hanyalah gambaran kebencian yang sejak dulu menggebu-gebu ingin ia tumpahkan kepada Ares.

Tanpa berpikir panjang lagi, ia berusaha keras membangkitkan tubuhnya yang kesakitan oleh Ares tadi dari aspal.

Tangan kirinya mengusap banyak darah yang mengalir dari wajahnya, sementara sebelah tangannya bergerak ke belakang, menarik sesuatu dari sana.

Pistol Glock Meyer 22 versi .40 S&W. yang panjangnya 204mm/8,03 inci.

Benda itu adalah kepunyaan papa, yang pernah digunakan papanya dulu untuk menembak Kang Baron dan kini kembali berniat ia gunakan untuk menghabisi Ares.

Ia menodongkan senjatanya ke arah Ares yang saat itu tengah berjalan membelakangi, kesabarannya sudah habis.

Ia lantas menarik pelatuk dan…

“Ares!!!” pekik Ruth setengah mati, berlari berniat menyelamatkan sosok Ares.

Dor!!

Hening.

Semua orang yang ada disana benar-benar terdiam, beberapa orang yang tadinya berjalan di sekitar situ pun mendadak berhenti menyaksikan apa yang baru saja terjadi.

“ERIC APA YANG LO LAKUIN?!!” bentak Gerald tak percaya dengan apa yang telah Eric lakukan.

“JAWAB GUE ANJING!! LO UDAH GILA YA?!!”

Gerald bangkit lantas menghajar wajah Eric yang tampak kacau dan kalut, seperti tak menyadari apa yang baru saja dilakukannya.

“KITA GAK MAIN SENJATA RIC!! BAJINGAN LO!! INI SALAH LO!!”

Bugh!!

Hajaran dari Gerald bertubi-tubi mengenai wajah Eric, ia tidak melawan ataupun menghindar, membiarkan wajahnya dihabisi Gerald.

“Gu-gue…” Eric terbata, tatapannya kosong dan bingung.

“TANGGUNG JAWAB LO ANJING!! LO UDAH NEMBAK SEMBARANG ORANG SETAN!!”

Bugh!

“Maaf Rald…” cicitnya sudah kewalahan menerima pukulan Gerald yang brutal.

Sementara kawanan mereka berdiri dan terdiam mematung begitu saja, begitu juga dnegan Dipo dan kawanan lainnya, ikut menyaksikan Ares saat itu.

ANTARESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang