what do you want?

263 14 8
                                    

“sudah gue bilangkan, dia hanya pelarian si cowok yang bosen sama cewek cantik dan sekarang si cowok sudah bosen sama cewek jelek, jadi kembali lagi deh ke cewek cantik.”

“hahaha, bisa aje lo, tapi benar juga sih, buktinya si cowok gak balik-balik, kepincut mungkin sama cewek sana.”

“ sekarang gue malah kasihan sama si cewek centil itu.”

“ cewek kaya dia gak usah di kasihani.”

Si gadis dan temannya mendengar itu semua, teman si gadis sudah mengepalkan tangan menahan amarah hingga tidak tertahankan, amarah itu meledak, teman si gadis menumpahkan jusnya di kepala si cewek yang berucap terakhir kali, dia menatap cewek itu merendah.

“ hei, dasar kurang kerjaan, bisanya gosipin orang mulu, malu dong lo mulut sama muka busuk semua, lebih baik lo semua lihat diri lo masing-masing, apakah lo lebih baik dari dia?"

Ke empat cewek yang bergosip ria menjadi diam seketika, mereka ingin melawan tapi tidak mau terkena masalah dengan gadis terpandang itu. Akhirnya mereka memilih pergi dari pandangan gadis itu yang siap ingin meledak lagi.

****

Pernikahan yang megah, siapapun tahu pernikahan ini pasti menelan dana yang fantastic. Aliana masih berada di ruangan tempat dia di make up, dia sudah selesai, tinggal menunggu panggilan kapan dia akan memasuki ballroom hotel tempat pernikahan di langsungkan. Aliana meremas tangannya yang dingin, dia sangat gugup, tidak pernah terpikir bagi Aliana akan menjadi pengantin hari ini, beberapa tahun ini Aliana bahkan mengubur mimpinya yang ingin memiliki keluarga kecil yang penuh canda tawa.

Suara pintu terbuka, jantung Aliana berdetak cepat, dia melihat pamannya yang memberikan senyum penuh kasih kepadanya. Jonny, ayah Azfer, yang sudah Aliana anggap sebagai ayahnya, pria tua itu selalu memberikan Aliana kasih sayang sebagai putrinya.

Jonny mengulurkan tangannya, meletakkan tangan Aliana di lengannya. Mereka berjalan menuju sebuah pintu besar yang masih tertutup rapat, seseorang yang menjaga pintu membukakan pintu lebar-lebar, mempersilahkan pengantin wanita.

Aliana berjalan di atas altar dengan gugup, matanya menunduk, menjadi objek tontonan semua orang membuat kegugupan Aliana menjadi berkali-kali lipat.

“ tegakkan kepalamu putriku,” ucap Jonny lembut. Aliana menguatkan dirinya, dia mulai menegakkan kepalanya, pandangannya melihat seorang pria yang mengenakan jas putih, di dekat pendeta.

Penglihatan Aliana memburam, dia merasakan pening di kepalanya, sebentar lagi dia akan berada di dekat pria yang sampai saat ini belum di lihatnya dengan jelas. Jonny menyerahkan tangan Aliana kepada Kay, yang di terima Kay dengan senyuman mengembang.

Aliana mencoba menguatkan dirinya, dia mencoba mengembalikan kesadarannya, berbuahkan hasil, Aliana sudah dapat melihat jelas, dia mengernyit begitu melihat seseorang yang sangat di kenalnya, beberapa detik dia masih belum mencerna keadaaan hingga Aliana tersadar 100%, dia langsung melepaskan tangannya dari genggaman Kay.

Semua tamu yang menghadiri acara mulai berbisik-bisik Karena perbuatan pengantin wanita itu. Kay mendekatkan dirinya kepada Aliana “ kau tidak bisa membatalkan pernikahan ini Vi,” ucap Kay pelan tapi dingin.

Tubuh Aliana bergetar, pikirannya kosong, dia memandangi wajah orang-orang yang memperhatikan mereka. Pandangan Aliana jatuh kepada keluarganya, mereka memberikan senyum menenangkan kepada Aliana selain bibinya tentu saja, seperti ada bisikan bahwa mereka akan bersama Aliana apapun yang terjadi. pandangan Aliana mengedar ke Kristal, tanpak guratan marah di wajahnya.

Love or ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang