ms. Dalbert

233 11 6
                                    

“ baby, aku akan menikahimu segera,” ujar seorang pria, dia menatap mata hitam pasangannya, mata yang membuat hatinya sejuk, mata yang membuat jantungnya berdetak lebih cepat, mata yang membuat dirinya tidak membutuhkan apapun kecuali pemilik mata hitam itu.

“harus, kau harus menikahiku, aku akan mengutukmu setiap hari jika kau menikahi gadis lain,” ujar si gadis yang mempererat rengkuhannya.

“ kau sudah mulai berani ternyata,” si pemuda menarik hidung si gadis yang tidak terlalu mancung.

Si gadis terkekeh pelan, dia menatap sunset yang menjadi pemandangan mereka kali ini.

Cup

Tiba-tiba si gadis mengecup pipi si pemuda, si pemuda yang tidak mau kalah mengecup bibir si gadis singkat, mereka melemparkan senyum bersamaan, aksi yang kecil tapi sangat manis.

****

Setelah ucapan Aliana yang menggemparkan minggu lalu, perlahan-lahan perusahaan Azfer sudah kembali seperti semula, banyak investor yang berinvestasi di perusahaannya, tetapi ini semua masih berat bagi Azfer, dia telah menjadi pemeran antagonis di kehidupan Aliana, dia sudah menjadi manusia yang munafik, memang dia tidak tega untuk menyerahkan Aliana kepada orang itu tapi melihat perusahaannya yang kembali seperti semula, sedikit kebahagiaan  memenuhi hati Azfer.

Sementara itu, Aliana merasa bahwa memang dia selalu bernasib buruk, entah di manapun nasib itu selalu datang kepadanya. Sepertinya Aliana tidak di ijinkan untuk hidup tenang terlalu lama.

Saat ini Aliana sedang berada di sebuah café di dekat rumahnya, dia akan berbicara dengan pria yang katanya ingin menikahinya sampai-sampai harus menyeret perusahaan Azfer di ambang kehancuran. Kalau di Tanya apakah Aliana membenci orang itu tentu dia membencinya, tapi Aliana juga penasaran apa tujuan pria itu ingin menikahi wanita sepertinya.

Aliana duduk termenung, suasana sore hari yang tenang, tidak terlalu banyak manusia di café ini. Seorang pria mendekat ke meja Aliana, Aliana memperhatikan pria yang asing di matanya itu.

“ ms. Zavira Aliana?” Tanya orang tersebut, Aliana menganggukkan kepalanya singkat.

“ saya Ronni Dean, sekretaris mr. Dalbert” Dean mengulurkan tangannya yang di balas Aliana dengan sopan, Dean mendudukkan tubuhnya, matanya tidak bisa terkontrol dia meneliti penampilan Aliana walaupun dia tahu tindakannya itu tidaklah sopan.

“ mr. Dalbert tidak bisa datang karena ada urusan mendadak, saya di sini sebagai perwakilan mr. Dalbert.”

Aliana hanya menggukkan kepalanya, satuhal yang bisa Aliana simpulkan bahwa pernikahan ini tidaklah penting untuk pria itu, entah apa motif pria itu hingga memintanya menikah dengan cara yang berbeda.

“ ms. Aliana, silahkan baca ini,” Dean menyodorkan dokumen di dalam sebuah map.

Aliana membuka dokumen itu, sudah Aliana duga, kontrak pernikahan. Aliana membacanya dengan hati hati setiap kata-katanya.

Tidak ada yang sulit dari isi kontrak itu, semua hanya menjelaskannya tugas sebagai seorang istri, seperti memperlakukan dan merawat pria itu, tapi ada sebait kalimat yang mengganggu Aliana, “pihak kedua tidak bisa menceraikan pihak pertama, hanya pihak pertama yang mempunyai hak untuk bercerai,” Aliana tertegun, dia kira kontrak pernikahan itu akan berisi waktu bercerai yang sudah di tentukan, tetapi dari awal sampai akhir tidak ada kata yang menyangkut itu, malahan tidak ada perceraian sampai pihak pertama yang ingin bercerai.
Aliana sudah selesai membaca setiap katanya, dia meletakkan kembali dokumen itu di meja.

“ jadi kapan kami akan bercerai?”

“ di dokumen itu tertera kalian tidak akan bercerai sampai mr. Dalbert yang ingin bercerai, saya rasa itu sudah menjawab pertanyaan miss,” Dean tersenyum sopan, dia menaikkan kaca mata yang turun.

“ ehm baiklah, dimana saya akan bertanda tangan?”

“ di sini miss,” Dean menunjuk dengan jarinya. Aliana menarikan tangannya di selembar kertas itu, dia menghela napas ketika matanya terakhir kali melihat kertas yang sudah di tanda tanganinya.

“ pernikahan miss sudah siap, miss tinggal bersiap untuk minggu depan, kalau begitu saya permisi,” Dean memberikan salam perpisahan.
Aliana menatap Dean hingga tidak terlihat lagi. Aliana termenung, dia memikirkan seperti apakah kehidupan pernikahannya dengan pria yang tidak di ketahuinya itu, satu yang Aliana tahu bahwa pria itu pengusaha muda yang kaya raya. Kehidupan tenang Aliana akan berakhir dalam seminggu lagi.

****

Kay tersenyum puas menatap dokumen di genggamannya, senyum iblis terpatri di wajahnya, senyum yang membuat siapa saja merinding tidak terkecuali Dean yang berada di ruangan yang sama dengan Kay.

“ pastikan pernikahan kami berjalan tanpa kendala,” ujar Kay. Dean menghela napas, ketika Kay senang di situlah neraka bagi Dean, tetapi ketika Kay sedih di situ juga ada neraka untuk Dean, jadi kapan Dean mencicipi indahnya kedamain kalau setiap saat dia selalu berada di neraka.

Dean melepas kaca mata besarnya, dia juga melepas dasi kupu-kupu yang membuat penampilannya aneh dan bisa di bilang cupu itu. Dean berjalan menuju Kay, dia duduk di atas meja Kay, memandangi senyum sahabatnya yang tidak cocok dengan wajah datarnya.

“ Kay, apakah cara ini tidak salah?” ucap Dean yang sedari tadi gatal menyerukan pendapatnya.

“ tidak ada yang salah untuk cinta.”

“ Kay, lo bahkan gak tahu kenapa Aliana pergi dari lo beberapa tahun lalu dan sekarang lo mengikatnya dengan pernikahan gila ini.”

“ bukankah sudah jelas, dia meninggalkan gue karena dia pikir gue meninggalkannya, nanti gue akan mengatakan yang sejujurnya dan dia akan kembali ke dalam pelukan Kaydan yang hangat.”

“ tapi Kay bisa saja, bukan cuma itu alasannya.”

“ sudahlah lo tenang aja, lebih baik lo mikirin masa depan lo, gue akan menikah sebentar lagi, sementara lo pacar aja gak punya.”

Dean mendengar ada suara patahan dari hatinya, dia menatap Kay sinis, dia menjomblo seperti sekarang karena Kay yang tidak pernah berhenti menyuruhnya bekerja dan sekarang setelah apa yang dia lakukan untuk Kay, Kay malah menghinanya.

Dean mendengus, dia menggunakan kembali kaca mata besarnya, menutup pintu ruangan Kay dengan kekesalan yang sudah tak tertahankan. Kay terkekeh, dia sedikit mengasihani sahabatnya itu.






Tbc

Bonus

Kaydan

Kaydan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dean

Dean

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.









Hola
Gimana part ini suka?

Jangan lupa

vote, comment & share

Love or ObsessionWhere stories live. Discover now