h u i t.

239 57 32
                                    

Duduk terdiam dengan pikirannya yang kalut, Olif membenamkan kepalanya dibalik bantal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Duduk terdiam dengan pikirannya yang kalut, Olif membenamkan kepalanya dibalik bantal. Tidak hanya lelah, dirinya juga sedang bingung menghadapi Felix. Semenjak lelaki itu memeluknya, ia merasa Felix lebih kaku dari biasanya.

Hal ini berbanding terbalik dengan kantung rajutan yang ia berikan saat itu, lelaki itu memberikannya sebatang coklat –bertepatan dihari valentine.

Tidak bohong, Olif terkejut dengan perlakuan Felix mulai saat ia berubah cerewet hingga pelukannya saat itu. Namun entah mengapa sekarang terasa seakan Felix memberikan kemudi setirnya pada Olif.

Apa lelaki itu menunggu jawabannya? Tidak mungkin, Felix tidak menyatakan perasaanya pada Olif saat itu. Perasaan yang ia tak sukai saat itu, apa berhubungan dengan Olif?

Mungkin memang sejak awal Felix dekat dengannya hanya untuk surat dari Lily. Tidak heran, seharusnya Olif tidak berharap lebih.

Dear Olif
Apa kamu sedang bosan? Atau bingung?
7th : Arcade Game

Surat ke enam itu sampai dirumah Olif setelah Felix memberinya sebatang coklat. Lily benar, ia sedang bingung. Setelah menerima surat itu, Olif tidak langsung pergi kesana ia memikirkannya matang-matang.

Pertama, siapa dan bagaimana wajah Lily? Lalu mengapa gadis ini selalu mengarahkanya pada hal yang tidak terduga. Dan yang terakhir lukisan yang ada di backstage milik Lily telah mengocok otak Olif.

Dua anak perempuan dengan perut yang terikat?

"Saya sibuk." Begitu kata Felix seusai ditelpon, kemudian lelaki itu menutup telponnya sepihak. Dengan menyertakan nama 'Lily' dan suratnya, Felix tetap menolak ajakan Olif untuk pergi bersama.

"Masih berlanjut ya?" Keira meneguk minuman kaleng dengan kaki yang menekuk seraya duduk di lantai auditorium

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masih berlanjut ya?" Keira meneguk minuman kaleng dengan kaki yang menekuk seraya duduk di lantai auditorium. Olif membuka kembali tudung putih yang menutupi lukisan milik Lily.

"Suratnya kan di Arcade Game, kenapa lo ngajak gue kesini?"

Olif masih terfokus pada lukisan dihadapanya, catnya tidak sekering lukisan lain yang Lily lukis. Memungkinkan jika ini lukisan paling baru yang Lily buat.

Letter's | ft. Lee FelixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang