↫❘16❘↬

2.6K 497 120
                                    

'Kaca pembawa keberuntungan.'



,
,
,



(y/n) meneguk ludah, dia berusaha bertanya pada Muichirou tentang alasan kenapa tak memperbolehkannya menemui sang Guru Sejarah, Kyoujurou.

"Kenapa..?"

Muichirou mengenggam tangan (y/n) lebih erat, lalu berbisik pelan. "Gue ga suka."


DEGG!

"Awh. Sakit, su. Lepas!" (y/n) memberontak, berusaha melepaskan pergelangan tangannya yang digenggam kuat oleh Muichirou.

"Ga." Muichirou menolak. Mendekat untuk menatap (y/n) lebih dekat.

Seketika, deruan napas menerpa wajah (y/n). Rasa risih dari raut wajahnya tak membuat Pemuda satu ini menghentikan tindakannya. Hanya, tinggal beberapa centi saja, bibir mereka akan bersentuhan.




1


2


3




PLAAK!

"YAMERO! ALLAH IS WATCHING!"

Sebuah tamparan keras melayang mulus di pipi Muichirou. Itu ulah (y/n). Merasa genggaman kuat yang mencengkeram pergelangan tangannya mengendur, (y/n) menarik kembali tangannya.

Muichirou mengusap pipinya yang telah memerah, "Sakit loh asw."

(y/n) berdecih, "Bego' sih." dia mendengus, lalu mengusap-usap pergelangan tangan. "Lah kampret, merah gini tangan gue.."

Muichirou menoleh datar, "Sorry." ucapnya.

(y/n) berdecak. Menolehkan kepalanya ke arah lain. Rona merah terbit di wajahnya. Tadi itu bukan mimpi, bukan? Itu nyata, bukan? Ah, seandainya saja dia bisa mengatakan yang sejujurnya bahwa...

"Cok." panggil Muichirou, memepuk pundak (y/n) pelan.

(y/n) berdehem, kemudian menoleh. "Hm?"

Muichirou menggeleng. "Ga jadi."

"Yee asw." (y/n) memutar bola matanya malas. Dia berdiri, mengibaskan roknya beberapa kali, takut jika kotor terkena debu atau semacammya.

Gadis itu berkacak pinggang, "Oy, MuiTod."

Muichirou yang masih nyaman duduk di tempatnya pun menoleh, "Apa?"

"Gue mau ke ruangannya Pak Rengoku. Bye."

Setelah mengatakan itu, (y/n) langsung berlari menjauh. Membuka pintu keluar atap sekolah dan menuruni anak tangga satu persatu. Meninggalkan Muichirou yang menganga di tempat.

"Lah gobloq! Gue bilang gosah temuin Pak Rengoku Pedo lagi! Ck, bangke." Muichirou mendecakkan lidahnya, bergerutu kesal dalam hati.

Do'a-nya saat ini, semoga terjadi kendala berupa Azab yang membuat (y/n) tak dapat menemui Kyoujurou hari ini. Semoga saja.

"AAAAKKHHH!!"

Suara teriakan yang berada tak jauh dari Muichirou membuat Pemuda itu berhenti berdoa. Dia yakin, suara yang memekik itu berasal dari Chikafuji (y/n).

Lantas saja dia beranjak dari tempatnya dan mengecek sesuatu disana.

Dan ya, akhirnya Do'a anak sholeh terkabul.

Lihatlah, (y/n) tengah jatuh terduduk di anak tangga sambil memegangi Kaki kanannya. Banyak pecahan kaca di samping gadis itu. Muichirou langsung menghampiri (y/n) dengan panik.

"Lo jatoh?"

(y/n) tak menjawab, dia menggigit bibir bawahnya sambil mencopot sepatu kanannya hati-hati. Rasa sakit ia tahan, sepatu terlepas, dan kini terlihatlah, sebuah pecahan kaca menembus telapak kakinya.

Alhasil, cairan merah mengalir deras, mengotori anak tangga tepat di bawah kakinya. (y/n) menoleh ke Muichirou, matanya berair,

"Tolong.. bawa gue.. ke UKS.." pintanya terbata-bata. Dia kembali menggigit bibir bawahnya kuat-kuat.

Muichirou tak hanya diam, segera dia menggendong (y/n) dengan gaya Bridal Style, lalu bergegas menuruni tangga cepat-cepat.







🧡📷💚🐱






MuiTod bangke :)

Awokwok;(
Jaringan cem asw ;(


[Masih gada gambar, maklum, disini jaringannya makin parah gegara longsorr😷👌🏻]

fussy girl ; tokitou muichirou [√]Where stories live. Discover now