↫❘7❘↬

2.7K 543 257
                                    

'Inikah yang namanya pedekate?'




,
,
,




Coba pikir ulang, apa yang terjadi di chapter kemarin? Siapa yang menelepon?

Ya, kalian benar.

Rengoku Kyoujurou.

(y/n) bergetar mengambil ponsel nya yang telah tergeletak di lantai. Dengan penuh rasa bersalah, dia meminta maaf pada Guru Sejarahnya itu.

"Maap, Senseh."

Kyoujurou diseberang telepon pun tertawa kecil. "Oh, sans aja (y/n). Bapak suka gayamu."

"Bah, beneran pak?" (y/n) yang tadinya bersedih hati langsung ceria kembali. Wajahnya berseri-seri.

"Ahaha, Gak ding, canda. Betapa tak sopannya dirimu wahai anak muridku. Umu, tak de akhlak."

Deegg!

Ah, ini namanya 'sudah jatuh tertimpa tangga.'

(y/n) terisak, "Senseh.. senseh ga akan hukum aku kan?"

"Ah, gak kok. Jarang ada murid akhlakless kayak kamu. Kapan lagi saya punya murid kayak kamu coba?"

"Berarti saya spesial?"

"Gak."

Nangis aja (y/n).

Hal seperti ini sangatlah patut untuk ditangisi. Betapa gobloknya dirimu sampai-sampai bisa bercanda dengan Sensei-mu seperti itu.

(y/n) menoleh. Menjulurkan tangannya yang mengenggam Hp ke arah Makomo.

'Lo aja yang bicara sama Pak Rengoku. Gue... hiqs.. gue ga kuat, tasukete my besfriend..' kira-kira begitulah makna dari raut wajahnya.

Namun sayangnya Makomo menggeleng sejadi-jadi. Bahkan dia beranjak pergi dari kamarnya. Meninggalkan (y/n) sendirian.

"Hiqs.. Mako gada otak." gumam (y/n). Tanpa ia sadari, orang di seberang telepon dapat mendengar gumamannya tersebut.

"Sans (y/n). Ga akan bapak hukum. Gausah takut. Bapak cuman mau nyuruh kamu ke rumah Bapak. Bantu Bapak ngoreksi soal-soal."

(y/n) canggung hanya menjawab 'Umn.' Kemudian, Kyoujurou mengucap terima kasih, lalu mematikan telepon.

(y/n) masih terperangah ditempat. Matanya kosong menatap lantai kamar.

"Ternyata Gue sebego' ini, ya."









📷🧡🐱💚






"Apapun mereka bilang~ tekadku takkan hilang~ jalanku masih panjang~ garis akhir yang ku kenang~"

"Yang ku pandang, (y/n). Lirikmu itu salah." ucap Kyoujurou membenarkan. Dia menoleh melihat anak muridnya yang tengah mengoreksi lembar-lembaran soal.

"Ouh, iya. Maap pak." (y/n) menunduk malu. Aish. Kenapa pula lirik lagunya bisa salah? Kan dia jadi salah tingkah. Apalagi ada Guru Ikkemen yang satu ruangan bersamanya.

Ah, kalian tau bagaimana (y/n) bisa ke rumah Kyoujurou sampai bisa membantu Gurunya seperti ini?

Jawabannya adalah Kyoujurou sendiri. Dia rela jauh-jauh menjemput (y/n) ke rumah Makomo. Padahal baru saja (y/n) menelepon Kakaknya minta diantar ke kediaman Rengoku.

Ah, Gurunya yang satu ini sangatlah uwu.

"Sudah berapa lembar kamu koreksi?"

(y/n) mengadah, "Ha?" saking seriusnya dengan lembar-lembar soal, dia jadi tak mendengar apa yang ditanyakan oleh Gurunya.

Kyoujurou menggeleng-geleng. Lalu tersenyum. "Bapak tanya, udah berapa lembar yang kamu koreksi?"

"Owh. Baru lima doang."

Kyoujurou manggut-menggut. Dia kembali beralih ke Laptopnya. Belum semenit matanya menatap layar Laptop, (y/n) memanggil.

"Pak? Ini bacanya apaan dah, tulisan orang ini jeleq banget. Tulul gabisa nulis." gerutu (y/n).

Apa daya, Kyoujurou langsung turun tangan. Dia berjalan menghampiri (y/n). Mendekat pada gadis itu hingga bahu keduanya saling bersentuhan.

Deegg!

"Oi, oi, ini deket banget suu. Gue jadi kena heart attack." batin (y/n) dengan wajah yang telah memerah.

"Akhem... Pak?"

Kyoujurou yang tadinya tengah membaca jawaban dari soal yang dipegang (y/n) pun menoleh. "Ya?"

"Bukan muhrim." tunjuk (y/n) pada bahu mereka yang telah menempel.

"Uwooo sorry." Kyoujurou langsung menjauhkan dirinya dari (y/n). Mengusap-usap bahunya sedikit malu. Aish. Ini sungguh menyebalkan.

Ting!

Selagi Kyoujurou dan (y/n) malu-malu di ruangan itu, sebuah notifikasi berupa pesan masuk mengganggu mereka.

Itu dari Hp (y/n).

Langsung saja dia membacanya.

MaiJodohEmwah:*
Lo sibuk ga?





💚🐱🧡📷






Woooww dia nya nge chat asw hwhw ;3

Xixixi~

fussy girl ; tokitou muichirou [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang