fussy girl ; tokitou muichirou [√]

↫❘14❘↬

'Korewa haremu da.'

,
,
,

"Ga nyangka (y/n) bisa punya harem, yak. Tamvan semua lagi, kayak saya. Aduh.. jadi ingat masa lalu.."

Ayah (y/n) yang bicara. Laki-laki paruh baya itu mengajak Kyoujurou dan Muichirou ke ruang tamu.

Ceritanya tadi, sang Ayah hendak membuat Kopi di dapur. Namun karena mendengar keributan di bawah, lantas dia mengurungkan niatnya dan jadilah mereka berempat duduk di ruang tamu seperti ini.

Ayah (y/n) berdehem. "Kalian cinta segitiga, kan?"

"Ah, saya Kyoujurou Rengoku. Gurunya (y/n). Kebetulan saya sengaja datang kesini untuk meminta maaf." aku Kyoujurou jujur.

Guru Sejarah itu menengok ke arah (y/n) yang duduk sambil menopang dagu di sebelah ayahnya. "Bapak minta maaf, (y/n)." ucapnya dengan serius.

(y/n) tertegun. Sepintas, otaknya kembali mengingat kejadian saat di kelas. Ketika Kyoujurou... entah karena alasan apa bisa mencium pipinya.

"Saya kok bingung, ya?" tanya Ayah (y/n), satu-satunya manusia diantara mereka yang tak tau apa-apa.

Muichirou yang duduk di sebelah Kyoujurou menghela nafas panjang. Dia menatap Ayah (y/n), "Pak Guru (pedo) ini nyium (y/n). Makanya mintak maap."

"APA SEH MUITOD!" (y/n) berdecak. Meneriaki Muichirou dengan nada tinggi.

"Kan emang benar. Gue selaku Jodoh lu aja ga berani nyentuh. Paling lu sendiri yang duluan. Kayak tadi, main peluk-peluk ae." ucap Muichirou jujur.

(y/n) tersentak malu.

Kyoujurou terkejut ditempat.

Dan Ayah (y/n) tertawa terbahak-bahak.

"Berantem aja lah kalian. Saya suka." ucap Ayah (y/n) tersenyum lebar. Dan disusul dengan sebuah pukulan keras dari (y/n).

"Ah, saya tak ingin lama-lama. Masih banyak pekerjaan yang menumpuk." Kyoujurou berdiri. Diikuti dengan Ayah (y/n) yang manggut-manggut mengerti.

Kyoujurou menolehkan kepala nya melihat (y/n). Dia tersenyum. "Bapak pulang, (y/n). Kalau kamu maafin Bapak, datang saja ke ruang Bapak besok di kantor."

(y/n) menggigit bibirnya, tangannya mengepal kuat menahan malu. Dia mengangguk. "Iya, pak."

"Halah Bacot, lu Pak. Kalo mau pulang ya pulang aja. Ribet banget." ini batin Muichirou yang entah kenapa mood nya selalu kacau ketika melihat Kyoujurou.

Tak tau mengapa, tapi yang pasti, Muichirou mulai tak menyukai Gurunya yang satu ini. Entahlah. Dia tak menemukan jawabannya sama sekali.

"Ja, saya pulang dulu. Selamat malam." pamit Kyoujurou. Dia berjabat tangan dengan Ayah (y/n). Disertai dengan senyuman khas di wajah. Kemudian melangkah pergi.

Muichirou lagi-lagi berdecih. "Modus modus." cibir nya dalam hati.

"Gurumu itu Ikkemen, (y/n). Mau Bapak jodohin, ga?"

"Akhem! Aduh, tenggorokan saya gatal. Kenapa, ya?" Muichirou batuk-batuk. Memandang (y/n) datar. Aslinya dia tak batuk sama sekali. Palingan dibuat-buat untuk menyadarkan (y/n) bahwa..

...(y/n) sudah menentukan sendiri siapa jodohnya.
Dan itu sudah terlihat jelas di Kontak Hp nya. Iya, kan?

(y/n) menarik nafas. Dia berdiri. Lalu berjalan mendekati Muichirou. "MuiTod sini." ajaknya, mengambil tangan Muichirou lalu membawa nya sampai ke pintu depan.

"Jangan narik gue." tegur Muichirou.

(y/n) tak mendengarkan. Seakan tak peduli dengan perkataan Muichirou padanya. "Gih, pulang. Udah gue anterin nih ampe ke pintu depan."

Muichirou menggeleng. "Ga."

"Njerr kepala batu. Gih lah pulang."

"Misi gue belum selesai."

"Misi apa?"

Muichirou menyergah saku celana nya, mengeluarkan benda kecil yang membuat (y/n) terperangah di tempat.

"Gantung kunci gue.." gumamnya pelan.

Lantas Muichirou langsung mengembalikannya ke tangan (y/n). Dia mengulum senyum.

"Makasih, MuiTod.."

Muichirou mengangguk. Dia memandang lamat-lamat wajah (y/n). Dari segi sifat, (y/n) memang sedikit tak berakhlak. Namun kalau dilihat baik-baik..

Entah kenapa Muichirou merasa kalau ada sesuatu yang belum ia lihat dari (y/n). Membuatnya ingin tau lebih banyak.

"(y/n)Tod."

"Hm?" kepala (y/n) mendongak sedikit. Dia menatap Muichirou bingung.

"Jodoh lu.. masih gue kan?"

Deg!

🧡📷💚🐱

Ngantuk euyy~ jadi maap kalo rada² gaje yak ;> ini aja gatau nulisnya pake perasaan apa ga TwT

Ada yg on? :v
A

wokwok ;3