|| Part 04🍬 ||

294 137 56
                                    

Hallo Hasna kambek nihh😂

Maaf yah Typo Bertebaran

H A P P Y  R E A D I N G

****

Di pagi yang cerah ini Rea masih nyaman dengan kasur dan bantalnya.

Sedari tadi Nesa sudah membangunkan anaknya dari luar kamar sambil gedor gedor pintu
Tapi dasarnya Rea memang kebo, ya tetap ga bangun walaupun Mamahnya teriak teriak memanggil namanya.

Karena sudah kehabisan akal, Nesa langsung masuk aja, untung tidak dikunci dari dalam.

Nesa berjalan kearah Rea yang sedang berbaring nyaman dengan langkah lebar
Sesampainya persis didepan anaknya sang ibu pun dengan iseng menutupi kedua lubang hidung anaknya sehingga tidak dapat bernafas dan akhirnya anaknya yang seperti kebo tersebut bangun dari alam mimpinya "mama ih kalo aku mati gimana?"

"Tinggal buat lagi sama papa" Nesa menyahut dengan gaya santainya.

"Mama Jaahhaaat mama gak sayang sama Rea" Protes Rea dengan sangat Dramatis

"Sana mandi udah siang noh" Perintah Nesa

Rea lantas menengok jam yang ada di dinding dan seketika matanya melebar

"Mama kok gak bangunin Rea dari tadi sih" pekik Rea sambil berlari ke kamar mandi

"Dasar gak tau diri dianya yang gak bangun bangun tapi malah nyalain mamanya" Dumel Nesa.

💅


Bagi Rea pelajaran Matematika itu menyenangkan
Karena dia tidak perlu repot repot menghafalkan materi, dia hanya perlu memahami rumus yang ada
Jika dia paham rumusnya maka berapapun angkanya pasti dia bisa mengerjakannya

Seperti saat ini yang lainnya pada pusing tujuh keliling mengerjakan Soal Matematika yang diberikan oleh pak Ari

Tapi tidak dengan Rea, dia sangat antusias jika ada soal Matematika
Berapapun Soalnya pasti akan dia kerjakan dengan semangat

Tidak heran jika dia selalau mendapatkan nilai di atas 90 pada pelajaran yang tidak disukai oleh banyak pelajar tersebut

"Yang sudah selesai bisa dikumpulkan dan boleh keluar" Kata pak Ari dengan nada Tegas.

Rea beridiri dan berjalan menghampiri meja guru untuk mengumpulkan tugasnya
Banyak temannya yang memanggil namanya meminta bantuan
Tapi Rea tetap berjalan tidak menghiraukan panggilan temannya tersebut

Bukannya dia pelit atau sombong, tapi dia sudah terlalu sering memberikan jawabannya kepada temannya itu
Jadi sekarang biarlah mereka berusaha sendiri

Rea berjalan dikoridor sendirian
Karena Sindi belum selesai mengerjakan tugasnya

Dia bingung mau pergi kemana saat jam pelajaran seperti ini

Ke kantin ga ada temennya
Ke Toilet ga ada urusan yang berhubungan dengan tempat itu.

"Gue mau kemana ya? Ewmm ke Perpus apa ke Taman belakang?" Rea bergumam sambil bertanya pada dirinya sendiri "ke Perpus aja deh" putusnya

Rea memasuki perpustakaan Ckarawala yang setiap harinya minim pengunjung jika dibandingkan dengan kantin yang selalu ramai

Tapi Rea merasa nyaman berada disini karena suasananya yang hening tidak bising

Dia berjalan mengelilingi rak untuk mencari buku yang menarik buat dia baca

Matanya menangkap salah satu buku yang sangat menarik baginya

Buku itu berjudul Antara Realita dan Ekspetasi

Dia sangat penasaran dengan buku tersebut karena ada namanya di Judul bukunya

Tapi dia tidak nyampai untuk menggapai buku itu
Karena bukunya diletakkan diatas rak yang cukup tinggi

Rea memang tergolong cewek tinggi tapi rak buku tersebut jelas lebih tinggi darinya
Rea sampai lompat-lompat untuk menggapai buku yang ingin dia baca

"Tinggi banget sih, kan gue gak nyampe" keluh Rea

"Gue ambilin mau?" Terdengar suara berat khas seorang laki-laki bertanya kepada Rea.

🍉🍉🍉

Terimakasih banyak buat yang sudah baca cerita absurd ini😍💜

Jangan lupa vote and komen yah😚
Tegur aku kalo ada Typo😊

SEE U NEXT PART💙

@HsnKhoiiyrn_

Realita (On-going)Where stories live. Discover now