Chapter 2

34K 3.4K 192
                                    

Lanjut yaaa!😁
Masih on data kan? Sekalian vote nya dong dipojok kiri bawah, gratis kok🐵

Happy reading😜
__________

Laki-laki berambut kecoklatan itu mengerjapkan matanya beberapa kali, dia meregangkan ototnya yang terasa kaku sebelum bangkit dan duduk dengan bersender dikepala ranjang.

Jam menunjukkan pukul sepuluh malam, ternyata dirinya ketiduran setelah mandi tadi sore.

Alzer memjiat pangkal hidung mancungnya dan mengusap wajahnya menggunakan tisu basah yang tersedia diatas nakasnya.

Setelah dirasa nyawanya sudah terkumpul, ia memakai jaket denimnya dan tak lupa sendal rumahan yang sangat nyaman ia pakai, keluar dari kamarnya dan melewati kamar Arly, ternyata gadis itu belum tidur karena terdengar suara orang korea dari luar.

"Kebiasaan." Ujarnya ketika mendengar suara tawa beberapa orang di teras rumahnya.

Dan lihatlah! Lima anak remaja sedang merokok ria disana, siapa lagi kalau bukan teman-teman Satria?

"Mau kemana lo?" Tanya Satria, dia menyeruput kopi nya.

Alzer hanya diam saja enggan menjawab pertanyaan dari adiknya itu, ia segera memasuki mobilnya dan melaju dengan kecepatan penuh, jalan raya ibu kota sedikit lenggang malam ini.

Cafe milik Alzer memang buka 24 jam dan letaknya lumayan jauh dari rumahnya, dia menyetel radio untuk menemani perjalanannya malam ini.

Harap seduh kopi!

Suara seseorang terdengar dari mobil, Alzer memutar bola matanya malas mengetahui mobilnya yang super pintar itu, bahkan mobil ini bisa tahu bahwa dirinya masih mengantuk.

Brak!

Mata Alzer membulat seketika mendengar dentuman keras itu, jantungnya berpacu dengan cepat, apakah barusan dirinya menabrak seseorang?

Dia segera keluar dari mobil untuk mengeceknya, dan benar ada gadis seumurannya tergeletak didepan mobilnya dalam keadaan pingsan.
Alzer mendekati gadis itu dan memeriksa nafasnya, Alzer menghembuskan nafas lega mengetahui nafas gadis itu masih ada.

"Mbak, bangun mbak!" Alzer menepuk beberapa kali pipinya.

Dia meneliti penampilan gadis itu, sebenarnya ia curiga bahwa gadis ini adalah orang gila, bayangkan saja ini Jakarta bro! Masa ada seorang gadis mengenakan fashion dengan training kedodoran dan hoodie kebesaran sampai lututnya?

"Masa iya orang gila? Cantik kok." Gumamnya ketika menyadari wajah putih bersih gadis ini.

Dan setelahnya, Alzer mengetuk kepalanya beberapa kali menyadari dirinya telah memuji orang lain, sungguh! Ini kali pertama seorang Alzer Den Kalayoltra memuji paras orang lain.

Tanpa pikir panjang, dia membopong gadis itu dan dimasukkan ke dalam mobil, dia melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh menuju Rumah sakit terdekat.

***

"Gimana keadaan adek lo? Bonyok dia?" Tanya Lukman sambil menatap Alzer dari samping.

Alzer hanya mengangguk menjawab pertanyaan Lukman, matanya masih terpejam menikmati semilir angin yang meniup rambut coklatnya dari atas rooftop gedung sekolahnya ini.

My Secret (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang