Chapter 11| Pria menjijikkan

181 50 61
                                    

Happy reading gaezzzz!

***

Rencana menghindari Ashraf sudah sukses di jalani Natasya selama 3 hari ini, berarti tinggal nunggu 4 hari lagi untuk menyelesaikan usahanya menahan diri untuk bertemu dengan pria kesayangannya itu.

Selama 3 hari ini pun gadis itu tidak mengetahui bagaimana kabar pria kesayangannya itu, pasalnya di hari pertama menjalankan ide adek tengil nya itu, dirinya me-nonaktifkan hp nya dengan alasan agar Ashraf tak mengusiknya, kan bisa gagal rencananya untuk membuat Ashraf peka terhadap perasaannya.

Ide yang konyol.

"Capekkk ahh... Nih mata jadi burem ngerajain tugas sebanyak ini!" Keluh Natasya sembari menutup kasar laptop bewarna ungu violet di hadapannya.

"3 hari kerjaannya cuma ngerjain tugas yang gak manusiawi kayak gini! 3 hari cuma di dalam kamar juga! Ahh jadi gila nanti aku lama-lama kalau gini!!!" Sambung gadis itu lagi sambil mengacak rambutnya frustasi.

Benar, sudah 3 hari ini Natasya mengurung diri dalam kamarnya, keluar dari kamar hanya untuk makan saja.
Sudah 3 hari ini juga Natasya tidak masuk kursus bahasa Turki nya, gadis itu sudah memberi surat izin ke guru nya dengan alasan 'malas belajar di luar apart', konyol memang.

Walaupun surat izinnya di terima dengan pihak kursusnya tetapi gadis itu malah di beri tugas yang jauh lebih banyak selama izin 7 hari tidak masuk, mau tidak mau Natasya harus menerima tugas yang diberikan kepadanya demi tidak menginjak tempat kursusnya yang sudah di pastikan Ashraf akan setiap hari kesana untuk menjemputnya.

Ceklek....

Pintu kamar Natasya di buka tanpa permisi.

"Woyyy kak!" Sapa si tengil dengan suara 10000 oktav nya.

Natasya memutar matanya malas.

" Tadi aku ketemu kak Ashraf di bawah katanya mau ketemu kakak, tapi tenang aja aku udah halangin dia buat nginjak apart kita apalagi ketemu sama kakak... Ga usah bilang makasih!" Jelasnya.

Mendengar penjelasan adiknya itu, mendadak rasa panas menyerang dada Natasya, ada perasaan rindu disana.

"Cara ngehalanginnya gimana? Ga kamu usir kan? Ga sopan banget" Tanya Natasya.

"Gini nih kalau hobi nya suudzon mulu sama cowo ganteng! Ga aku usir lah... Langsung aku tendang!" Jawab bocah tengil itu.

"Serius Riii!"

"Hahaha gak lah, tadi aku cuma bilang kalau gausah ke atas soalnya kakak lagi ngidap penyakit corona takutnya kak Ashraf ketuler." Jawab Fahri sembari membaringkan dirinya di atas kasur king size milik kakaknya.

Bugh!!!

Buku paket sejumlah 870 halaman mendarat sempurna di muka kegantengan pari purna seorang cogannya keluarga Ainsley.

"Aawwwwwwwnnnjjiiinggg" Jerit Fahri tidak karuan.

Sakit? Jangan ditanya!

"Anjing galak kalau kambuh gini nih!! Muka kegantengan aku langsung ambyarrrr!" Bentak Fahri sembari mengelus jidat dan hidungnya secara bergantian.

"Rasaiinnn emang enak! Muka kamu udah jelek malah makin jelek sekarang, rasainnn! Punya mulut kagak di filter dulu sih kalau ngomong!!!" Ejek Natasya.

"Becanda doang elahh... Nyesel banget aku punya sodara kayak kakak! Kalau bisa aku obral kakak di pasar aja deh! Jualnya perkiloan." Keluh Fahri.

"Sembarangan kalau ngomong! Dasar radio rusakkk... Keluar dari kamar aku SEKARANG!!! Adek durhaka!" Murka Natasya.

"Tau gak alasan kakak ga dapat-dapat jodoh selama ini??? YA KARENA EMANG GAK LAKU! Siapa coba yang mau pacaran sama kaleng rombeng?anjing galak?petasan banting? Hah?" Ejek Fahri sebelum melangkahkan kaki nya keluar dari kandang anjing galak.

Everything is Chaotic  [ON GOING]Where stories live. Discover now