Wattpad Original
There are 5 more free parts

1 - Sang Petualang

28.3K 1.3K 167
                                    

Diperlukan banyak pembuktian untuk membuatmu percaya kalau aku benar. Tunggu saja, bukti-bukti itu sedang aku kumpulkan.

***

Mario mendorong kepala wanita yang ada di antara kedua pahanya. Wajahnya terlihat tidak puas, sehingga tidak ada kata-kata terima kasih meski telah dibantu mencapai pelepasannya. Dia menarik relseliting celananya, lalu mengeluarkan sejumlah uang di dalam dompet.

"Thanks, Mario." Wanita itu menjilat bibirnya yang masih berbekas dan basah. Dia menatap Mario secara sensual, sambil menyunggingkan senyum menggoda.

"Pergi lah," suruh Mario datar.

Wanita itu mendesah, tubuhnya masih berbalut kostum sexy yang ternyata tidak berguna. Mario, sang petualang sex itu telah mengusirnya bahkan sebelum dia bermain. "Sepertinya kamu perlu ke dokter, Mario."

Mario mengepal kedua tangannya, itu jenis nasihat yang paling dia benci. "Jangan pernah men-dikte-ku tentang apa yang harus aku lakukan," desisnya marah.

"Aku hanya menasehati," balas wanita itu santai. Setelah memasang pakaiannya, dia pun melenggang dari kamar hotel itu. Sebelum benar-benar keluar, dia sempat berkata, "baru dua menit sudah ejakulasi."

Blam!

Pintu ditutup dari luar.

Mario meremas rambutnya. Dia merasa frustasi dengan keadaannya sendiri. Entah sudah berapa banyak wanita yang dia bayar untuk memberikannya kepuasan. Nyatanya, tidak ada yang berhasil.

Apakah ini penyakit?

Mario sudah mendatangi dokter mana saja di belahan dunia ini dan tidak ada yang bisa mengatasinya. Mereka bilang Mario tidak menderita penyakit apapun, dia sehat.

Tapi kenapa?

Kenapa kejantanannya hanya sanggup bertahan dua menit saja?

"Arrgghhh!"

Mario melepas pakaiannya dengan kasar, lalu setelah itu dia masuk ke kamar mandi dan berdiri di bawah shower. Dia menunduk ke bawah, hal yang menjadi kelemahannya itu sedang ikut mentertawakannya. Merasa kesal, Mario memainkan miliknya sendiri dengan kasar, berupaya membangunkannya.

Tidak berhasil.

Dadanya naik turun disulut emosi. Dia meninju keramik dinding dengan keras, menunduk pasrah.

Kamu suami yang baik, tapi tidak cukup pandai memuaskanku. Maaf aku pergi, Sella tidak kubawa, karena aku tahu dia lebih bahagia bersamamu.

Lupakan aku,
Jennifer.

Tiba-tiba isi di dalam surat yang Jennifer tinggalkan terdengar kembali di telinganya. Seperti mata pisau yang mengiris-iris sampai ke jantung.

Satu-satunya wanita yang Mario pikir bisa menerima dirinya apa-adanya, ternyata sama saja dengan wanita lainnya.

Setelah kepergian Jennifer, Mario baru mengetahui kalau ternyata wanita itu berselingkuh darinya sejak satu bulan setelah pernikahan mereka. Mario benar-benar merasa dikhianati, tapi tidak mampu berbuat apa-apa.

Bisikan lain mengatakan, Jennifer tidak salah. Wanita itu membutuhkan kepuasan, sementara dia tidak pernah satu kali pun memberikan itu lewat penyatuan mereka. Satu-satunya yang bisa Mario lakukan untuk Jennifer hanyalah memberikan apa saja yang diinginkannya.

***

"Papi!" Sella langsung berlari mendekati Mario yang baru saja pulang.

DesireWhere stories live. Discover now