Kenyataan yang menyakitkan. Bukan?
Sakit itu yang merubahku perlahan.-----------------------------------------------------------------
BRAK!!!!!
Lia terkejut, saat mendengar seseorang mendobrak pintu kamarnya, ia refleks menjatuhkan surat yang di berikan ibunya. netranya beralih menatap orang yang mendobrak pintu itu.
Sean berjalan dengan tergesa. Langkah kakinya cepat seolah ia sedang di kejar setan. Tepat saat ia berada di depan lia, ia mencengram pergelangan tangan Lia erat.
Matanya menatap Lia nyalang, wajahnya memerah hingga menampilkan pembulu darah pada leher putihnya. Napas Sean memburu seolah tengah menahan amarah yang siap untuk di muntahkan.
"Mengapa, kau tidak memberi tauku. Kau bisu!" bentak Sean keras.
Lia tidak menangapi Sean, ia meringis berusaha melepaskan pergelangan tangannya yang mulai merasa sakit.
"Jawab!" bentak Sean marah
DEG.
Lia tertengun saat Sean membentaknya. Tenggorkannya tercekat perlahan netra gadis itu berkaca-kaca. Air mata mengalir melewati pipi putih gadis itu.
Ini kedua kalinya ia menangis di depan Sean. Lia membenci orang membentaknya. Apa lagi orang itu tau dia tidak bisa menjawab pertanyaan yang di ajukan. Itu membuat dadanya sakit.
Perlahan lia membuka mulutnya, dia berbicara. Tapi hanya gerakan bibirnya yang tercipta tanpa suara
"Aku bisu."
Walau tidak memiliki suara Sean dapat membaca gerakan bibir Lia. Hal itu sukses membuat Sean menegang.Ia meraih Lia kedalam dekapannya.
"Maaf, maafkan Aku. Aku berjanji akan membantumu mendapatkan suaramu,"ucap Sean serak
Ucapan Sean seolah bisikan menenangkan untuk Lia, ia mulai tenang. Perlahan Lia menjauhkan tubuhnya dan menatap Sean.
"Tidak. Itu bukan salahmu, aku menerima kondisiku."
Untuk kedua kalinya. Sean merasakan dadanya sesak. Sungguh ini lebih menyakitkan di bandingkan ia yang mengalami sendiri. Jantunganya seolah di remas, itu membuat ia sulit bernapas.
Sean menundukan pandangannya. Matanya tidak sengaja melihat kertas yang di jatuhkan Lia tadi. Sean membungkuk untuk mengambil kertas itu.
Ia sedikit terkejut saat membaca surat itu. Tetapi keterkejutannya tidak bertahan lama, ia menatap Lia dan berucap.
"Aku akan mengantarmu ke tempat ini," ucap Sean.
Lia mengerutkan keningnya menatap Sean. Ia tidak menyangka Lelaki muda ini tau mengenai organisasi ibunya.
"Kau ... tau?"
"Ya, Makanlah, setelah itu bersiap aku akan mengantarmu sekarang."
Lia tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya. Netranya bersinar dan bibir mungil itu tersenyum. Sean yang melihat itupun ikut tersenyum.
Tanggal kematianmu semakin memdekat. Dimas.
--------------------NMT------------------
![](https://img.wattpad.com/cover/233677687-288-k716504.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Bisu Penyuka Hujan (TAMAT)✔
Teen FictionGadis cantik yang di takdirkan bisu. Ia harus melawan takdir dan membalas dendam pada sang ayah yang telah menghancurkan hidupnya. Tetapi pada saat yang sama ia jatuh pada lelaki misterius yang membunuh ibu kandungnya sendiri. Gadis yang membenci Ay...