5

426 40 0
                                    

Berpura-pura semuanya baik-baik saja. Itu tidak baik. Sungguh takdir yang sangat buruk

---------------------------------------------------------------
Lia panik melihat ibunya yang terus mengeluarkan darah. Tanganya bergetar menyentuh wajah yang mulai dingin itu.

Perlahan tangan dingin milik ibunya terangkat. Ia memberikan secarik kertas. Kepada Lia sambil bergumam.

"Semuanya uhkh, a--ada disitu"

Bersamaan dengan kata terakhir. Tangan dingin  itu terjatuh. Lia mengguncangkan tubuh ibunya lebih keras. Berharap mendapat respon.

Ia tampak pucat. Bersamaan dengan darah yang terus keluar melalui celah pucat dibibir ibunya.

Perlahan pemahaman memasuki pikiranya. Tenggorokannya tercekat Tubuh Lia kaku.

Tidak!!

IBU ...!!

Bersamaan dengan itu. Tetes demi tetes air mulai berjatuhan, menciptakan hujan lebat. Angin bertiup kencang membuat Lia menggigil.

Netranya berputar mencari siapapun yang dapat di mintai tolong. Ia kembali menunduk melihat tubuh yang mulai dingin itu.

Matanya tidak sengaja menangkap kertas yang beberapa saat lalu di berikan ibunya. Lia segera melipatnya menjadi bagian kecil lalu memasukan ke dalam bajunya.

----------------------------------------------------------------
Beberapa saat yang lalu. Setelah Lia brangkat. Dimas kembali. Ia menggandeng seorang wanita cantik yang sedang hamil besar bersamanya.

Ia tidak memperdulikan tatapan istrinya. Pertengkaran hebatpun tidak bisa di hindari.

Sinta tidak menyangka Dimas berani membawa madunya ke rumah ini. Cukup! Kesabarannya benar-benar habis sekarang.

Plak ...!

Sinta menampar Dimas tepat di depan wanita itu. Tangannya gemetar. Menatap tidak percaya. Lelaki yang selama hampir 20 tahun ia temani akan menghancurkannya sampai tidak tersisa.

"Brengsek kamu Dimas! Berani sekali kau membawa pelacur ini ke rumahku!"

"Tutup mulutmu! Pelacur yang kau bicarakan istriku!" bentak Dimas tidak terima

"Kau anggap aku apa. Jika kau tidak memperdulikanku setidaknya pikirkan Lia ia masih kecil!"

"Kecil? Lia sudah cukup tau apa yang terjadi. Aku tidak peduli, mulai sekarang Nisa istriku. Jika kau tidak terima kau bisa anggkat kaki."

Mulut Sinta terbuka. Ia benar-benar tidak menyangka Dimas menjadi sebrengsek ini. Sungguh ia menyesal memilih lelaki yang tidak bertanggung jawab ini ketimbang keluarganya.

"Mas.... Aku tidak ingin serumah dengan Dia"

Suara itu mengalihkan pertengkaran kedua orang itu. Wanita cantik itu merengek sambil mencengkram kemeja Dimas.

Sinta yang melihat itu menjadi kehilangan kendai. Ia berlari menerjang Nisa yang berdiri di samping Dimas.

Tangannya menjambang rambut
panjang wanita itu. Ia menamparnya berulang kali sambil menjambak.

Ia menjadi gila. Naas bagi istri baru Dimas. Ia tidak bisa menghindari serangan  Sinta. Akibatnya lertengkaran hebat tak bisa dielakan.

Dimas yang melihat Sinta menjadi panik.Ia segera melepas tangan Sinta. Dan menyeret perempuan itu.

Dimas mendorong Sinta. Membuat wanita itu terjerembak dan jatuh di depan pintu rumahnya.

----------------------------------------------------------------

Kembali pada saat ini.

Tiba-tiba seseorang membopong sinta. Membuat Lia sadar dari lamunannya.

"Eh, K--kau ..."

-------------NMT---------









Kekasih Bisu Penyuka Hujan (TAMAT)✔Kde žijí příběhy. Začni objevovat