Jaehyun memberi jarak di antara keduanya. "Aku hanya ingin kau mengingat apa yang kau lakukan padaku beberapa hari yang lalu." jawabnya santai.

Taeyong menunduk malu, saat ini bukan hanya pipinya yang memerah namun telinganya juga ikut memerah.

"Maafkan aku Saem."

Jaehyun mengedikan bahu pelan. "Beri aku alasan kenapa kau melakukan hal itu padaku Lee Taeyong?!"

Taeyong mengerucukan bibirnya, ia mengalihkan pandangan dari Jaehyun yang masih terus menatapnya sejak tadi. Ia tidak tau mau menjawab apa karena saat itu ia reflek, tiba-tiba mencium Jaehyun.

"A-aku tidak tau." lirihnya pelan, namun Jaehyun masih bisa mendengar.

"Bagaimana ada seseorang yang melakukan sesuatu tanpa alasan Taeyong?" Jaehyun ingin sekali mencubit pipi muridnya yang kini mengembung itu.

"Y-ya aku tidak tau Saem, itu datang tiba-tiba aku hanya mengikuti instingku, hehe iya insting Saem." ia tersenyum lebar ke arah Jaehyun.

"Kau tau Taeyong?"

"Apa?"

Jaehyun kembali mendekatkan dirinya pada Taeyong, wajah mereka semakin mendekat karena Jaehyun mengikis jarak di antara keduanya.

Jaehyun mendekatkan mulutnya pada telinga Taeyong sebelum berbisik pelan. "Aku tidak suka ciuman pertamaku di ambil oleh orang lain yang bukan istriku."

"Eh? I-itu emphh—"

Mata Taeyong kembali membebelalak ketika Jaehyun kembali menciumnya, hanya menempel memang namun Jaehyun seperti tidak ingin melepaskannya.

Di rasa cukup Jaehyun menarik wajahnya lalu menunduk, menapat Taeyong yang wajahnya semakin memerah. "Kembali ke kelasmu."

"A-apa?"

"Aku bilang kembali ke kelasmu Lee, sebentar lagi bel." seru Jaehyun santai, seperti tidak pernah terjadi apapun di antara mereka berdua.

"Saem!"

"Kembali ke kelasmu ku bilang!" ujarnya tegas.

Taeyong menghentakkan kakinya kesal lalu membuka pintu ruangan Jaehyun dan keluar dari sana, ia menutup pintu itu sedikit keras karena rasa kesalnya.

"Apa-apaan seperti itu, setelah ia menciumku lalu menyuruhku ke kelas." gerutu Taeyong di depan ruangan Jaehyun.

Taeyong menyentuh bibirnya lalu tersenyum girang. "Ah aku semakin menyukai bibirnya, nanti aku akan meminta Jaehyun Saem untuk menggerakkan bibirnya jika berciuman denganku lagi hihi."

Setelah mengatakan itu Taeyong berjalan menuju kelasnya sembari bersenandung kecil.

Sementara Jaehyun kini menggelengkan kepalanya lalu mengusap wajahnya kasar. "Apa yang baru saja aku lakukan?"

Jaehyun kembali mengingat bagaimana tadi ia mencium bibir Taeyong. "Sial!"

Sungguh bukan seperti itu yang ia maksud, ia ingin memberi peringatan pada Taeyong agar tidak sembarangan menciumnya lagi namun kenapa tiba-tiba dirinya yang malah mencium Taeyong.


Jaehyun menyandarkan punggungnya lalu memejamkan mata perlahan. "Tapi sungguh, bibirnya sangat manis."


~~


Taeyong mengetuk satu jarinya di atas meja, sudah waktu pulang sekolah namun ia dan Ten masih berdiam diri di kelas mereka. Seandainya mobil Taeyong sudah keluar dari bengkel juga ia tidak akan mau menunggu kekasih Ten yang masih mengerjakan hukuman.


Naughty Tiwai Ver.2 (Jaeyong) End ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang