dua puluh dua

25 1 0
                                    

Minggu, 19 Juli 2020

Hari ini, sedu sedan
Senyum pun, langit begitu enggan
Gemerisik ranting beradu
Di bawah lembayung sendu
Seolah mengantarnya pulang

Dia pergi, baginya kebaikan
Dia pergi, baginya ketenangan
Dia pergi, air mata tak tertahan
Dia pergi ...
Dia telah pergi ...

Selamat jalan dalam kebaikan
Selamat jalan dalam ketenangan
Selamat jalan ...
Selamat jalan ...

Selamat jalan
Duhai empu Hujan Bulan Juni
Kau pergi setelahnya, meninggalkan hujan di bulan Juli
Tapi kau tidak hilang
Karena di sela larik-larik yang kau ciptakan

Kau tetap ada

_________________________________

Tulisan ini dikhususkan untuk Eyang Sapardi Djoko Damono.

Selamat jalan, duhai eyang kami, bapak kami, guru kami, insipirasi kami.

Selamat jalan, Eyang
Tulisan-tulisanmu itu bernyawa
Huruf yang kau rangkai itu bernapas
Mereka akan tetap hidup bersama kami
Tentu saja, ada kau di dalamnya

Kau tidak akan pernah lenyap
Dari ingatan kami yang selalu mengadu
Pada bait dan larikmu saat sendu
Pada sajak dan rimamu saat merindu

Selamat jalan, Eyang ...
Yang fana adalah waktu, kita abadi.

— Teruntuk Eyang, Zhabeela 2020

RUANG SENDIRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang