30. Through and Through

Mulai dari awal
                                    

Ya, Win memaafkannya.

Pluem juga berhasil mengajak Bright berbicara dengan kepala dingin. Beruntung, Bright hanya meminta Pluem untuk tahu batas.

"Metawin."

Bright menatap sekilas cincin yang terpasang di jari manis Win.

"Aku bersumpah akan mencintai dan membuatmu bahagia. Setia padamu dalam pikiran, ucapan dan perbuatanku..."

Waktu seperti berhenti, Win terpaku pada suara lembut Bright yang mengucapkan janji sakralnya. Win dapat melihat rona merah di pipi dan telinga Bright.

"I love you, Win. Through..."

Tepuk tangan yang menggema terasa senyap. Dunia Win berputar mengelilingi Bright. Win memejamkan matanya, merasakan bibir Bright di bibirnya.

"...and Through."

Belasan tahun yang lalu, Win tidak akan mengira bocah pendiam seperti Bright akan menjadi pasangan hidupnya kelak. Ia tidak pernah tahu, perasaan itu tumbuh lebih dulu di dada Bright.

Melewati rintangan yang tidak ada habisnya. Sehebat apapun pertengkaran mereka, Win akan kembali pada Bright. Juga, Bright yang tidak akan pergi meninggalkan Win.

Mereka telah terpisah ratusan ribu jarak, berpisah sekian tahun. Bright maupun Win, pada akhirnya kembali bertemu.

Apapun yang terjadi nanti, Win akan selalu tinggal di kepala Bright. Sejauh apapun Win pergi, Win akan terus bersamanya.

"Here," bisik Win sambil menyentuh Bright tepat di jantungnya.

Debaran itu tidak lagi berdetak di jantung Bright. Bright menarik diri, menatap Win tepat di manik mata cokelatnya.

Ibu jari Win mengusap air mata yang terjatuh di pipi Bright. Tersenyum manis lalu mendekap Bright nyaman.

"Aku menyayangimu, Bright."

*****

Teruntuk, V.

Pertengahan tahun.
New York.

Psttt! Aku harus pura-pura menulis agar tidak dicurigai. Ini kali kedua aku menyelinap di kelasmu. Sungguh, Bright. Kau sangat tampan sekali jika sedang fokus seperti itu. Aku tidak pernah memujimu secara langsung. Bisa-bisa kamu menertawakanku tiga hari tiga malam.

Lebay sekali.

Ini akan menjadi surat terpanjang yang pernah kutulis. Bright, New York memang menyenangkan tapi aku merindukan Eropa bersamamu. Apalagi di sungai Thames, ah... aku akan mengingatnya seumur hidupku. Terima kasih telah menemukanku, ya. Aku berhutang budi pada kameramu.

Omong-omong, aku tahu kamu mencurigai cincinku. Bodoh sekali, mengira aku bertunangan. MW adalah inisial kita yang kau tulis waktu kecil, sayang. Metawachirawit. Ingat pohon di samping danau? Cincin itu tabunganku yang kujadikan emas. Aku akan menggunakan uangnya untuk pernikahan kita suatu hari nanti.

Bright, aku mencintaimu sangat sangat sangat banyak. Aku menyukai setiap makanan yang kamu buat untukku. Menyukai setiap usapan di kepala dan bahuku. Aku menyukai kepalamu yang mengangguk untuk menyemangatiku. Aku suka setiap tanganmu menyelinap mengusap punggungku.

Aku juga suka setiap menoleh dan menemukanmu yang sudah memperhatikanku. Ya Tuhan, aku ingin sekali mencium bibirmu sekarang. Kekasihku ini laki-laki paling hebat setelah Ayahku. Kamu ingat, saat berkata jika aku tidak perlu membuat kesalahan, karena kamu sudah melakukannya untukku.

Percayalah. Aku terbang sampai bulan mendengarnya. Pacarku manis sekali! Jika bukan di tempat umum, aku pastikan kamu habis kuciumi. Sedih sekali waktuku di New York hanya sebentar. Tanganku mulai pegal, aku akan mempersingkat tulisanku.

Bright, terima kasih.

Terima kasih sudah hadir di hidupku. Terima kasih sudah menjadi teman, sahabat dan kekasihku. Aku berharap kita tidak hanya sampai sepuluh tahun ke depan, aku ingin BrightWin selamanya.

Aku tidak peduli sesering apapun aku kesal atau kau kesal denganku, yang terpenting kamu tahu jika aku menyayangimu dengan sepenuh hatiku. Kenapa terdengar menggelikan, sih? Akukan sedang mencoba romantis.

Bright, i love you through you. I love you through everything and anything. I love you through and through. Aku menyayangimu, V.

Sampai jumpa malam ini!

Lots of love,
Metawinxx.









      -END.     

Through & Through [REVISION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang