Chapter Twelve

780 45 0
                                    

Yeon menatap pintu apartement Kyuhyun beberapa saat. Beberapa kali ia menghela nafas panjang. Ia sedang memantapkan hatinya bahwa apa yang dilakukannya ini memang benar. Bahwa apa yang dilakukannya ini memang untuk keluarganya.

Yeon mencoba menghilangkan peringatan yang diberikan oleh Luke kepadanya kemarin. Laki-laki itu berkeras dan tidak setuju jika Yeon menikah dengan Kyuhyun. Namun pada akhirnya Luke memberikan izin dengan sebuah ancaman.

Jika kau tidak menceraikannya dalam waktu enam bulan, aku akan menyeretmu pergi dari laki-laki itu dan membeberkan semua balas dendam ini!

Aku tidak ingin kau terikat dengan keluarga bajingan itu!

Yeon menghela nafas panjang. Ia memahami bagaimana bencinya Luke pada Cho Younghwan. Ia juga tahu bagaimana Luke sangat tidak ingin Yeon berhubungan dengan keluarga pria itu. Tetapi Yeon terpaksa melakukannya.

Yeon kembali menghela nafas sebelum akhirnya menekan bel apartement Kyuhyun. Ia menunggu beberapa saat hingga Kyuhyun akhirnya membukakan pintu.

"Hai.." Sapa Kyuhyun dengan wajah sedikit terkejut.

"Hai." Balas Yeon.

"Kenapa kau tidak menghubungiku jika mau datang?" Tanya Kyuhyun.

"Kenapa? Apa selingkuhanmu ada di dalam?" Tanya Yeon balik hingga membuat Kyuhyun tertawa.

"Bukan itu maksudku. Aku bisa menjemputmu jika tahu kau akan datang." Jawab Kyuhyun sembari menyentil pelan dahi Yeon.

Kemudian Kyuhyun membawa Yeon untuk masuk ke dalam apartementnya. Ia menggenggam pergelangan tangan perempuan itu.

"Sudah makan malam?" Tanya Kyuhyun.

"Sudah." Jawab Yeon.

Kyuhyun membimbing Yeon untuk duduk di sofa. Dengan laki-laki itu disampingnya.

"Jadi.." Kata Kyuhyun sembari menggenggam tangan Yeon.

"Apa ini tentang jawabanmu atas permintaanku waktu itu?" Tebak Kyuhyun.

"Kau benar-benar tidak sabaran, ya?"

"Kau tidak tahu betapa frustasinya aku menunggu jawabanmu, Yeoni-ya."

"Apa maksudmu kau lelah menungguku?" Tuduh Yeon.

"Astaga. Tidak seperti itu." Bantah Kyuhyun.

"Sial, aku rela menunggu lebih lama yang penting kau tidak menolakku." Ujar Kyuhyun sembari mengeratkan genggamannya.

"Baiklah, kalau begitu aku menerimamu." Sahut Yeon dengan santai.

Kyuhyun terdiam sembari menatap Yeon dengan tidak percaya. Kalimat yang dilontarkan Yeon benar-benar terdengar santai dan wajah perempuan itu tidak menampilkan ekspresi apapun. Karena itulah Kyuhyun tidak bisa langsung mempercayainya.

"Kau bilang kau menunggu jawabanku. Tetapi setelah aku menerimamu, kau tampak tidak senang." Ucap Yeon.

"Sial, Yeon, katakan sekali lagi." Pinta Kyuhyun dengan wajah yang menegang.

Yeon menghela nafas panjang.

"Aku menerimamu, Kyuhyun. Aku mau menikah denganmu." Tegas Yeon.

Satu detik.. Dua detik.. Tiga detik..

Senyum lebar tampak terbentuk di wajah Kyuhyun. Wajahnya terlihat benar-benar senang. Dan entah kenapa Yeon ikut merasa senang melihatnya. Hatinya terasa menghangat saat melihat Kyuhyun yang begitu bahagia.

Kyuhyun merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah kotak beludru berwarna merah. Saat ia membuka kotak tersebut, Yeon terkesiap. Sebuah cincin emas dengan permata berbentuk persegi. Kyuhyun mengeluarkan cincin itu dan memakaikannya di jari manis Yeon.

Love, Hurt, and RevengeWhere stories live. Discover now