Chapter Nine

925 55 0
                                    

Kyuhyun menggenggam tangan Yeon selama diperjalanan pulang. Sesekali matanya melirik Yeon yang sedang memejamkan matanya. Wajah perempuan itu terlihat lelah. Sisa-sisa airmata masih berada di pipinya.

Kyuhyun tidak akan memulangkan perempuan itu malam ini. Ia tidak ingin membuat Jun khawatir ketika melihat keadaan Yeon yang tampak lusuh. Karena Kyuhyun tahu, membuat Jun khawatir adalah sesuatu yang tidak diinginkan Yeon.

Kyuhyun merasa bersyukur karena Raebin belum sempat melakukan apapun pada Yeon. Jika saja Kyuhyun terlambat sedikit, maka Kyuhyun tidak akan pernah memaafkan dirinya. Karena Kyuhyun sudah pernah berjanji akan menjaga Yeon.

Kyuhyun membawa tangan Yeon yang digenggamnya dan memberikan kecupan pelan pada punggung tangan itu. Tidak tahu sejak kapan, tetapi Kyuhyun yakin bahwa dia sudah jatuh cinta pada perempuan itu.

Dan Kyuhyun tidak akan pernah mau melepaskan Yeon. Bahkan hingga ia harus menukarkannya dengan nyawanya sendiri, Kyuhyun akan melakukannya. Kyuhyun tidak akan pernah melepaskan Yeon, hingga perempuan itu sendiri yang memohon agar Kyuhyun melepaskannya.

Kyuhyun memarkirkan mobilnya di tempat parkir apartementnya. Ia menatap Yeon sekilas sebelum akhirnya turun dari mobil. Kyuhyun berjalan ke sisi Yeon dan dengan pelan membuka pintunya. Punggung tangan Kyuhyun digunakannya untuk mengusap pipi Yeon.

"Yeoni-ya.." Panggil Kyuhyun pelan.

Yeon langsung membuka matanya dengan terkejut. Untuk sepersekian detik Yeon tampak menegang saat melihat Kyuhyun dihadapannya. Namun kemudian Yeon berusaha untuk tenang.

"Ini aku." Kata Kyuhyun.

"Maaf, aku hanya--"

"Aku mengerti." Sela Kyuhyun.

"Kita sudah sampai. Ayo, turun." Ujar Kyuhyun. Yeon menatap ke sekelilingnya.

"Dimana ini?" Tanyanya.

"Gedung apartementku." Jawab Kyuhyun.

Yeon melayangkan tatapan protes pada Kyuhyun. Kyuhyun seharusnya mengantarkannya pulang.

"Aku akan memberitahu Jun bahwa kau bersamaku malam ini. Kau tidak akan mungkin ingin pulang dalam keadaan kacau seperti ini, Yeon." Ucap Kyuhyun.

Yeon langsung mengusap wajahnya saat Kyuhyun mengatakan bahwa keadaannya kacau. Hal itu membuat Kyuhyun tersenyum kecil.

"Wajahmu baik-baik saja. Perasaanmu yang sedang kacau. Turunlah." Kyuhyun membantu Yeon untuk turun dari mobil.

Kyuhyun menggenggam tangan Yeon saat mereka masuk ke dalam lift. Kyuhyun menekan angka di mana apartementnya berada. Tidak ada siapapun di dalam lift selain mereka. Dan karena tidak ada pembicaraan apapun, suasana di sekitar mereka menjadi sangat hening.

Kyuhyun terus menggenggam tangan Yeon hingga mereka sampai di apartement Kyuhyun. Mencium baunya saja, Yeon dapat mengetahui jika apartement ini memiliki kehidupan selama beberapa hari ini.

"Kau tidur disini kemarin?" Tanya Yeon.

"Sebenarnya aku tidur di sini setelah kau mengusirku saat itu. Aku tidak kembali ke rumah hingga hari ini." Jawab Kyuhyun.

Bohong jika Yeon tidak merasa terkejut mendengar jawaban Kyuhyun. Kenapa Kyuhyun tidak pulang?

Kyuhyun membawa Yeon ke kamarnya. Ia terpaksa melepaskan tangan Yeon saat harus mencarikan pakaian ganti untuk perempuan itu. Kyuhyun mengambilkan sebuah kaos dan memberikannya untuk Yeon.

"Bersihkan dirimu dan pakailah ini. Kau tidak akan nyaman tidur dengan pakaian itu." Kata Kyuhyun.

Yeon menerimanya dengan ragu-ragu. Kenapa terasa sangat canggung?

Love, Hurt, and RevengeWhere stories live. Discover now