Chapter~V - Jodoh

204 25 67
                                    


"Jika Allah tidak mempersatukan kamu dengan orang yang kau cintai, yakinlah esok hari Allah akan mempersatukan kamu dengan orang yang sangat mencintaimu"

@riripuspita❤
——————————————————


☘☘☘

Bunyi dentingan sendok berbunyi menghiasi ruang makan yang mendominasikan kesunyian, tiba-tiba saja abi Ayna berbicara tentang hal yang begitu mengejutkan baginya.

"Ay, kapan mau nikah, udah ada calon?" tanya abi.

"Uhuk uhuk... uhuk... " sontak Ayna terbatuk karena terkejut dengan pertanyaan abi.

"Hati-hati dong makannya, nih minum dulu." kata ummi memberi Ayna air putih.

"Makasih mi."

"Abi mahhh, ngagetin aja pertanyaannya." rengek Ayna.

"Loh, salah abi ngomong? Kamu udah besar loh Ay, udah cukup umur, lagian bentar lagi kamu mau wisuda kan?" ujar abi bertanya.

"Iya abi ga salah ngomong sih, ya tapi kan jodoh nya belum datang bi." ucap Ayna.

"Kamu mau gak abi jodoh kan sama anak teman abi? InsyaAllah dia pria yang Sholeh, umurnya baru 27 tahun." kata abi Ayna yang mengasih tau kan bahwa ada anak laki-laki dari temannya yang ingin di jodohkan dengan Ayna.

"Hhmm InsyaAllah bi, Ayna ikut apa yang terbaik menurut abi sama ummi aja. Yaudah Ay pamit kampus dulu yah bi mi, Assalamualaikum..." salam Ayna dan mencium pipi kedua orang tuanya, setelah itu ia pergi ke kampus menggunakan motor matic nya.

Skip

Campus Universitas Agama Islam.

"AY...." teriak seseorang memanggil nama ayna.

"Hah.. hah... hah..." deru nafasnya yang tak beraturan.

"Ish kamu ini kebiasaan, salam dulu." ujar Ayna menegurnya.

"Hehehe lupa Ay, Assalamualaikum Ayna yang syantikkkkk." katanya sambil mencubit pipi Ayna.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh buat Erina yang cantik juga, tapi masih cantik kan aku, hehehehe." ucap Ayna kelewat pede kepada Erina. Ya, yang memanggil nama Ayna tadi adalah Erina, InsyaAllah Sahabat Until Jannah nya.

"Pede amat kamu sih Ay, gemesh deh, jadi pengen cubit ginjalnya." kata Erina sambil menunjukkan ekpresi gemes nya.

"Eh ga boleh, dosa loh Na." ucap Ayna mengingatkan ke dia.

"Gak deng, bercanda, duh kan lupaaa, kamu sihh." tuduh Erina karena kelupaan dengan apa yang akan di bicarakannya tadi.

"Loh kok aku sih?" tanya Ayna heran.

"Yaiyalah, eh Ay denger-denger ada dosen baru yang akan menggantikan pak Abdul loh Ay." ucapnya memberitahukan.

"Oh ya?" singkat Ayna bertanya.

"Iya, orangnya masih muda, ganteng, sholeh lagi Ay." pujinya berlebihan.

"Hush, ga boleh mikirin yang bukan mukhrim bagi kita loh." tegur Ayna.

"Iya deh, tapi seriusan, kaga bohong aku." katanya lagi.

"Iya-iya, yuk lah masuk kelas, nanti kena marah lagi." ajak Ayna kedalam kelas.
.
.

"Assalamualaikum, Selamat pagi" salam seseorang.

"Waalaikumsalam, selamat pagi juga pak ganteng." jawab semuanya, terutama kaum Hawa tapi tidak dengan Ayna.

DIA Penyempurna ImankuWhere stories live. Discover now