"Kau gila?! Untuk apa bertamu malam-malam ke rumah orang yang tak dikenal?!" Ucap Chaeyeon kesal.

"Tentu saja untuk membuktikan bahwa aku tidak salah lihat!" Jawab Rowoon dan langsung menatap Taeyong. "Hey, kami boleh bermain sebentar ke rumahmu, 'kan? Kami hanya ingin memastikan bahwa penglihatanku benar." Bujuknya pada Taeyong.

Taeyong memutar otaknya cepat. Ia cukup terkejut saat Rowoon memaksanya untuk masuk ke dalam rumah. Tapi itu tidaklah mungkin, bisa-bisa Chaeyeon akan tahu bahwa selama ini Jaehyun berada disana dan akan mengusik kehidupan sementara Taeyong dengan paman Jaehyunnya.

Taeyong menghela nafasnya. Ia menunduk dengan raut wajah yang dibuat semenyedihkan mungkin.

"Sejujurnya aku tidak mengerti mengapa paman menuduh seperti itu." Ucap Taeyong dengan nada bergetar. "Aku ingin sekali mengajak kalian ke rumahku sekarang. Tapi sayangnya, ayahku sedang sakit. Aku tidak ingin ada orang lain mengganggu tidurnya. Tapi jika kalian memang benar-benar penasaran, kalian bisa datang esok hari saat ayahku sudah bangunㅡ"

"Tapi jika kita datang besok, bisa saja Jaehyun sudah pergi!" Potong Rowoon dengan cepat.

"Paman.. apakah paman tidak percaya kepadaku?" Tanya Taeyong dengan raut wajah sedihnya. "Apakah paman lupa bahwa aku tidak pernah berbohong dengan paman dan selalu membantu paman?" Lanjutnya.

Chaeyeon mengernyitkan keningnya. "Membantu? Membantu apa?" Tanyanya seraya menatap kearah Rowoon dan juga Taeyong bergantian.

"Hanya membantu sedikit. Paman sering bercerita mengenai bibi." Jawab Taeyong seraya melirik kearah Rowoon yang pipinya seketika memerah. "Paman Rowon.. sangat menyukai bibi. Untuk itu dia sering mencurahkannya semua kepadaku."

Chaeyeon menaikkan alisnya untuk meminta kejelasan pada Rowoon. Tapi Rowoon justru memanglingkan wajahnya, enggan untuk menatap balik.

"Wah, kalian sangat lucu. Aku berharap kalian akan berjodoh." Ujar taeyong sambil tersenyum.

"Aku tunangan Jaehyun jika kau lupa." Ucap Chaeyeon membuat Taeyong mendengus didalam hatinya.

"Ah, bibi jangan seperti itu. Itu menyakitkan hati paman Rowoon." Melasnya. "Paman Rowoon benar-benar mencintai bibi. Buktinya meski kini status bibi adalah tunangan paman Jaehyun, paman Rowoon tetap setia padamu." Ujarnya dan kembali tersenyum sendu.

Chaeyeon memutarkan kedua matanya. Lalu dengam cepat menarik lengan Rowoon. "Sudahlah, lebih baik kita pulang saja. Sia-sia kita menunggu disini terlalu lama." Ucapnya.

"Ah, tunggu sebentar." Ucap Taeyong membuat keduanya menoleh kearahnya.


Klik


"Wah, kalian sungguh serasi." Ucapnya saat berhasil mengambil foto keduanya. "Ini akan sangat bagus bila paman Jaehyun juga melihatnya! Selamat berselingkuh ria!" Lanjutnya kemudian langsung berlari kencang meninggalkan Chaeyeon dan juga Rowoon yang tak bergeming.

"Hah, bocah itu benar-benar!" Chaeyeon hendak mengejar Taeyong, namun tangannya langsung ditahan oleh Rowoon.

"Mengapa kau menahanku? Kita harus mengejar bocah itu agar ia tak mengadu ada Jaehyun!"

"Untuk apa? Toh tanpa melihat foto itu juga Jaehyun sudah tahu bahwa kita memiliki hubungan dibelakangnya." Jelas Rowoon dan melepaskan pegangannya. "Sekarang yang terpenting adalah apakah kau masih ingin mendapatkan bukti mengenai Jaehyun atau tidak?"

Chaeyeon menatap Rowoon dengan gusar. "Kau sangat bodoh." Ucapnya lalu pergi meninggalkan Rowoon yang tak mengerti.

"Hey, apa maksudmu?" Tanya Rowoon seraya menyeimbangi langkah Chaeyeon yang mendekati mobil mereka.

Paman, Next Door [JAEYONG]Where stories live. Discover now