13

19.9K 3.1K 521
                                    

Mobil hitam berkilat terhenti didepan sebuah gedung perkantoran yang mewah. Tidak ada kata-kata sejak tadi membuat salah satunya mengernyit merasa aneh dengan sikap wanita disampingnya.

Chaeyeon membuka sabuk pengamannya dalam diam. Tidak ada kata-kata manja yang biasanya wanita itu lontarkanㅡhanya memasang wajah datar dan mulai membuka pintu disampingnya.

Jaehyun tak masalah dengan hal itu. Namun pikirannya merasa aneh karena Chaeyeon seperti sedang menyembunyikan sesuatu. Atau memikirkan sesuatu? Entahlah.

"Jemput aku jam 5. Kita akan makan malam diluar dan jangan coba-coba menolaknya jika kau tidak ingin memiliki masalah denganku." Ancamnya dan menutup pintu mobil milik Jaehyun sedikit kencang.

Jaehyun hanya terdiam memandang wanita dengan dress merah mudanya itu berlalu kemudian menghela nafas. Selalu memaksa, itu adalah salah satu dari beberapa hal yang tak disukai Jaehyun darinya.

Namun bukan itu yang dipikirkan oleh Jaehyun sekarang. Tetapi mengenai ucapan wanita berambut panjang itu. Jika Chaeyeon mengatakan hal itu berarti bukankah Chaeyeon belum memberitahukan ibunya mengenai Taeyong?

Jaehyun merenung dalam mobilnya sebelum akhirnya mulai menjalankannya dan pergi meninggalkan gedung dengan tulisan JC Group didepannya.





Tring.






Bunyi ponselnya yang diletakkan di dashboard mobil berdering. Ia sedikit melirik kearah ponselnya dan mendesah resah saat ibunyalah yang meneleponnya.

Ia mengemudikan mobilnya pelan dan memilih jalur lambat sebelum akhirnya berhenti untuk hanya mengangkat sambungan dari ibunya.

"Ya?" Itulah kata pertama yang ia ucapkan dan sedikit menjauhkan ponselnya dari telinga saat mendengar ibunya mengomel.

"Kau, dasar anak nakal. Sudah berapa lama kau tidak mengunjungi ibu, huh!?"

"Maaf, aku sedang sibuk, ibu." Jawabnya.

Terdengar helaan nafas dari ujung sana. "2 minggu, Jaehyun. 2 minggu kau tidak mengunjungi ibu, apa kau benar-benar ingin melupakan ibumu ini?"

Jika bisa. Itulah jawaban yang ada didalam hati Jaehyun. Namun tidak mungkin ia mengatakannya jika tidak ingin telinganya sakit seketika.

"Setidaknya, aku tidak pernah mentransfer uangku telat, bukan?"

Dan Jaehyun meringis saat mendengar suara gelak tawa dari ibunyaㅡterlihat sangat bahagia.

"Ya. Kau memang putra ibu yang paling bisa diandalkan." ibunya lagi-lagi tertawa. "Datanglah. Ibu merindukanmu."

Jeda beberapa menit, Jaehyun memilih untuk tak menjawabnya. "Bagaimana dengan ayah?" Tanyanya mencoba mengalihkan pembicaraan.

Dan ibunya menangkap umpan darinya, saat suara helaan nafas terdengar. "Ia masih seperti biasanya. Sudahlah, ibu harus pergi sekarang."

"Lagi?" Kali ini suara Jaehyun sedikit meninggi. "Bagaimana bisa ibu pergi sedangkanㅡ"

"Serahkan semuanya pada ibu. Kau cukup ikuti kata ibu dan kau akan bahagia nantinya. Percayalah, ibu tahu yang terbaik untukmu."





Pip





Dan ibunya langsung mematikan sambungannya secara sepihak.

Selalu seperti ini.

Jaehyun menyandarkan tubuhnya, menghela nafas dan mencoba untuk bersikap tenang. Emosi sedang melanda, dan ia tak ingin emosi itu terus mengikutinya hingga kantor dan membuat orang-orang disekitarnya mengenai amukannya.

Paman, Next Door [JAEYONG]Where stories live. Discover now