09

20K 3.1K 254
                                    

Deru suara mobil terhenti begitu saja di basemen apartemen yang terlihat sepi. Wajar, jam kini telah menunjukkan pukul sepuluh lebih dua puluh menit bagian malam, jadi banyak yang lebih memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya dibanding membuka matanya tanpa arti.






Klik





Bunyi tanda terkuncinya mobil terdengar setelah sang empunya keluar. Berjalan dengan santai menuju ke bagian dalam gedung tanpa memedulikan kanan dan kirinya.

Matanya sedikit melirik kearah penjaga tamu yang ia kenal bernama Jungwoo yang kini sedang menelungkupkan wajahnya diantara kedua tangannya di mejaㅡterlihat kelelahan.

Berbeda dengan seseorang disampingnyaㅡseorang wanitaㅡyang kini terlihat bosan dengan sebuah ponsel ditangannya.

"Oh, selamat malam tuan Jung." Wanita itu, yang tersadar dari kegiatannya itu sedikit menunduk saat melihat penyewa tertampannya itu baru saja memasuki lobby apartemen.

"Kau baru pulang?" Tanyanya setelah jarak Jaehyun mulai dekat dengannya.

"Ya." Matanya sedikit melirik kearah Jungwoo, membuat wanita itu sedikit mengerti maksud dari Jaehyun.

"Ah, sepertinya ia tertidur. Apa ada yang bisa saya bantu?" Tanyanya.

Jaehyun hanya menggeleng, kemudian pamit untuk menuju ke apartemennya.

Sepi, itulah yang ia rasakan disepanjang perjalanan menuju kamarnya. Melewati lorong-lorong yang sedikit redup ditemani oleh suara berisik dari sepatunya, membuat cepat-cepat ingin segera sampai di kamarnya.





Dugh







"Ouch."





Langkahnya terhenti. Keningnya sedikit berkerut dan mulai melirik ke segala arah guna melihat bunyi apa yang ia dengar tadi.

"Ouch, bodoh sekali kau ini!"







Brakk







Jaehyun sedikit terkejut saat pintu tangga darurat yang berada disampingnya terbuka lebar begitu saja. Lalu matanya menatap aneh seseorang yang sepertinya belum menyadari kehadiran Jaehyun karena kini bibir kecil itu masih terus mengomel; entah apa yang diomelkan.

"Sikutku jadi lecet, ugh, ini sungguh periㅡah, paman? Sedang apa paman disini? Ah, ingin membantu Yongie ya? Oh, paman tolong akuu." Taeyong, oknum yang membuat kegaduhan dikeheningan apartemen itu tiba-tiba saja sudah bergelayut ditangan Jaehyun yang masih belum mengerti dengan apa yang terjadi.

"Paman, gendong aku ya? Kakiku sakit tadi abis jatuh ditangga terus sikutku berdarah juga. Oh, paman cepat gendong aku~" rengeknya.

Jaehyun hendak menghempaskan tubuh kecil itu, namun penciumannya menangkap sesuatu yang sudah tidak asing baginya.

"Tunggu, kau mabuk?" Tanyanya.

Taeyong, dengan wajah memerahnya hanya menggeleng pelan. "Tidak paman-hiks- aku terjatuh, bukan mabuk." Rengeknya.

Jaehyun mendesah kesal. Ia sudah lelah dan butuh istirahat sebenarnya. Namun sepertinya Tuhan tak mengijinkannya untuk beristirahat dan menyuruhnya untuk bertemu dengan bocah ajaib ini.

"Jujur kepadaku, kau habis minum dimana?"

Suara cekukan terdengar dari bibir Taeyong. "Aku tidak minum, paman. Tadi aku habis membuang sampah dibelakang." Jawabnya.

"Tapi mulutmu bau alkohol, bocah. Coba ceritakan kepadaku apa saja yang telah kau minum hari ini?" Jaehyun sedikit kesusahan saat tubuh Taeyong semakin menempel kearahnya. Maka dengan cepat Jaehyun memapah tubuh Taeyong untuk berjalan sambil menunggu jawaban dari lelaki bersurai pink itu.

Paman, Next Door [JAEYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang