26

19.1K 2.8K 895
                                    

Hai!
Jadi sebenarnya harusnya chapter ini diupload kemaren pas bubu ultah.

Tapi karna ada suatu kendala makanya baru bisa diupload sekarang.




So, happy reading!








Sedari tadi Taeyong hanya menatap Jaehyun yang sibuk memakan makanannya. Bibirnya selalu tersenyum, membuat Jaehyun yang merasa jengah akhirnya menghentikan acara makannya dan membalas menatap lelaki dihadapannya yang kini semakin tersenyum lebar.

"Apa yang sedang kau lihat?"

"Paman, tentu saja." Jawaban Taeyong yang masih tak melunturkan senyumannya.

"Hanya melihatku saja tak membuatmu  kenyang."

"Tapi cukup membuatku semakin jatuh cinta." Godanya membuat Jaehyun memutar kedua matanya.

Jaehyun memilih untuk tak menanggapinya. Kembali mengambil sumpitnya dan mulai makan.

"Paman, paman tahu tidak hari ini hari apa?" Kini Taeyong sedikit memajukkan tubuhnya. Kedua matanya berbinar saat menatap Jaehyun yang kembali menatapnya.

"Rabu." Jawabnya acuh.

"Aku tahu. Tapi selain itu." Ucap Taeyong sedikit menekannya bagian akhir.

Satu alis Jaehyun naik. "Apa ada lagi nama hari ini selain hari rabu?" Tanyanya bingung membuat Taeyong mendengus.

"Ah, paman tak peka." Eluhnya. "Hari ini ulang tahunku." Ujarnya sambil memanyunkan bibirnya. Ia menatap melas kearah Jaehyun, berharap Jaehyun akan mengatakan hal-hal yang ia inginkan.

"Oh."

Seketika raut wajah Taeyong langsung datar. "Hanya, oh?" Tanyanya.

"Hm, memangnya mau apalagi?" Jawab Jaehyun cuek sambil terus memakan makanannya.

Taeyong kembali mendengus. "Paman benar-benar tak peka!" Kesalnya dan langsung pergi meninggalkan Jaehyun yang menatapnya bingung.

Baru tiga langkah, Taeyong langsung berbalik dan kembali bertemu tatap dengan Jaehyun. "Yakin, tidak ada ucapan atau apapun?" Tanyanya penuh harap.

Jaehyun hanya mengangkat bahunya acuh, membuat Taeyong kesal dan langsung pergi dengan kedua kakinya yang sengaja dihentak-hentakan.

"Dasar paman yang tidak peka! Cukup bilang selamat ulang tahun saja apa susahnya, sih?" Dengusnya saat sudah berada didalam kamarnya.

Taeyong merenggut. Ia langsung membuka lemari pakaiannya dan mengambil sebuah jaket kesayangannya. Hari ini rencananya ia akan mengunjungi kantor Doyoung untuk mentanda-tangani novel-novel yang sebelumnya Doyoung beritahu.

Ia langsung memakai jaketnya, sedikit memoleskan bibirnya dengan lipblam dan berakhir dengan topi hitam miliknya yang ia gunakan untuk menutupi kepalanya.

"Sempurna." Ucapnya saat menatap pantulan dirinya di cermin. Ia langsung mengambil tasnya dan keluar dari kamarnya.

Keningnya mengerut saat tak menemukan Jaehyun di meja makan. "Apa ia sudah selesai makan?" Pikirnya dalam hati.

Taeyong langsung bergegas pergi ke kamar Jaehyun. Ia berniat untuk pamit namun ia tak menemukan keberadaan lelaki pujaan hatinya itu.

"Hanya satu.." gumannya dan langsung pergi ke kamar ayah Jung. Dan benar saja, ia menemukan Jaehyun yang sedang membersihkan meja nakas yang berada disamping tempat tidur ayah Jung.

Taeyong kembali berjalan masuk dengan menghentak-hentakan kakinya, berharap Jaehyun sadar akan eksistensinya. Dan sepertinya berhasil karena kini Jaehyun membalikkan badannya dan menatap Taeyong yang berjalan mendekat kearah ayah Jung yang terbaring.

Paman, Next Door [JAEYONG]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora