OTY Special Chapter 5: Hari Penting (END)

Start from the beginning
                                    

"Ishhhhhh kak Ode! Masa rencana yang udah disusun rapi jadi berantakan gini."

"Sabar. Sabar. Ode pasti datang," sahut Luke di kanan Saelin yang fokus menatap Yerisha di panggung sambil mengunyah roti yang tadi ia beli di Indomaret.

"Lu,kamu bukannya bantuin mikir malah makan mulu," amuk Saelin.

"Bentar. Bentar. Ntar aku bantu. Aku belum makan, Sae. Aku butuh asupan kalori supaya bisa mikir," kilah Luke meneruskan kunyahannya.

Saelin semakin kesal, terlebih senja yang berada di samping panggung sudah memberi kode ia mengirim sesuatu ke ponsel Saelin.

Saelin langsung membuka ponselnya dan tampak kaget membaca pesan dari Senja.

"Dery, Luke! Cari kak Ode sekarang juga! Ini bahaya," ucap Saelin menunjukkan pesan dari Senja yang membuat Luke dan Dery kaget, dan langsung meninggalkan Saelin tanpa mengucapkan apapun. Tujuan keduanya satu, mencari Ode, agar rencana bahagia yang disusun tak berantakan.

***

"Ode!!!! Buruan ayo ke dalam" ucap Dery saat berhasil menemukan Ode di parkiran. Ode yang tengah mencari sesuatu di jok belakang berhenti sejenak dan memandang Luke dan Dery yang ada di samping mobilnya.

"Kamu nyari apa sih, De?" tanya Luke bingung bukannya langsung menuju ke tempat acara, Ode malah terlihat mencari sesuatu.

"Hilang, Lu." Wajah Ode memias saat mengucapkannya.

"Apanya yang ilang?" tanya Dery dan Luke bersamaan.

"Itu—hilang."

"Jangan bilang barang terpentingnya ilang?" tanya Dery menghela napas.

Ode hanya bisa mengangguk dengan wajah kusut.

"Kok bisa?"

"Nggak tahu, Lu. Aku ingat udah masukin ke saku celanaku. Tapi tadi nggak ada. Ini aku lagi nyari, kaki aja jatuh."

"Ketinggalan di rumah mungkin," ucap Dery.

Ode kembali menggeleng. "Aku udah tanya mama tapi nggak ada."

"Ya udah kita beli lagi aja di dalam mall. Jangan kayak orang sudah deh," usul Dery berhadiah geplakan dari Luke.

"Heh!!!! Mentang-mentang holkay seenaknya bilang beli lagi. Ini bukan perkara barang itu hilang dan bisa beli lagi, Der." Luke menghela napas, gemas pada Dery yang tak paham perasaan Ode. "Ode sudah memesan barang itu jauh-jauh hari, pasti ia memesan barang itu dengan berbagai pertimbangan. Ada nilai filosofis dalam barang itu bagi mereka."

Dery terkekeh dan cuma nyengir. "Maaf. Maaf."

"Lalu ini gimana? Nggak ketemu juga," ucap Ode dengan wajah pasrah.

"Mau nggak mau tanpa barang itupun kamu harus ngomong sekarang sama Yerisha."

"Tapi—"

"Atau kamu mau keduluan kak Januar," ucap Dery.

"Kok Januar lagi?"

"Januar hari ini datang sebagai tamu undangan," jelas Luke membuat Ode terkejut.

"De, apa perlu aku kasih tahu ke kak Januar kalau kamu menyerah untuk  memperjuangkan Yerisha lagi?" ancam Luke.

Ancaman yang berhasil membuat Ode berang. "Siapa bilang aku menyerah?"

***

"Dery, Luke kemana?" tanya seorang pemuda yang baru datang ke acara launching buku Yerisha namun hanya menemukan Saelin di sana.

ODE TO YOUWhere stories live. Discover now