Bab 5 : Identitas

214 144 18
                                    

Di depannya, Velicia melihat perempuan yang ia kenal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di depannya, Velicia melihat perempuan yang ia kenal. Perempuan yang belum lama menjadi temannya dan membuatnya bermain permainan konyol yang ternyata membuat ia terlempar ke dunia sihir. Dia adalah Jenice Noushafarina atau ia sapa dengan panggilan Rina.

"Kau... Ba-ba-bagaimana kau bisa ada di sini juga?" Velicia memekik dengan suara yang tercekat. Ia merasa antara bingung dan bahagia. Bagaimana tidak bahagia, jika Rina juga ada di dunia sihir berarti ia tidak sendirian. Bertemu Rina membuat Velicia mempunyai harapan baru. Ia bisa pulang ke dunianya.

Wanita itu tersentak kaget, lantas wajahnya dialiri ekspresi penasaran. "Kau mengenalku?" Ia bertanya. Ia memiringkan kepalanya ke kanan sambil memperhatikan Velicia, menandakan ia bingung. Ia merasa tidak kenal dengan wanita di depannya. Apakah mukanya pasaran? Ah...ia pastikan itu tidak akan terjadi. Apakah ia tiba-tiba mempunyai kembaran? Tapi setahunya, ia hanya mempunyai saudara yaitu Kak Nick. Tapi kenapa wanita ini seperti mengenalnya?

"Astaga ini aku Velicia, Rina. Aku anak baru di sekolahan mu, lalu kita juga kerja kelompok di rumahmu. Dan kita juga main permainan konyol yang membawaku ke tempat ini. Ayolah Rina jangan bercanda, masa kamu udah lupa sama aku." Velicia berseru frustasi. Ia rasanya akan frustasi melihat Rina seperti tidak mengenalnya. Walau ia sadar ada yang berbeda dengan penampilan Rina. Rina yang dikenalnya memiliki rambut berwarna dirty blonde atau perpaduan antara pirang gelap dan cokelat muda . Namun perempuan di depannya memiliki warna rambut mahogany, warna merah yang cenderung lebih gelap.

"Rina??? Siapa Rina? Namaku Trisha, bukan Rina. Sepertinya kau salah orang." Trisha mengernyit bingung. "Sebenarnya dia siapa? Kalian berdua bertemu wanita ini dimana? Pakaiannya saja aneh. Aku tidak pernah melihat Klan lain menggunakan pakaian seperti dia." lanjut Trisha sedikit memicingkan matanya. Ia melangkah mendekati Velicia, mengernyit, dan mengamati Velicia seperti anak kecil sedang memandang hewan aneh di kebun binatang, kemudian menusuk pipi Velicia dengan jari telunjuknya.

"Sebaiknya kita mengobrol di tempat yang lebih aman dan nyaman. Dan sepertinya di rumah Nick adalah tempat yang cocok untuk membahas masalah nih. Apa kalian tidak sadar kalau kita menjadi pusat perhatian orang-orang. Eh lebih tepatnya Velicia menjadi pusat perhatian orang-orang."

"Yang dikatakan Darren benar, kita bahas ini di rumah saja. Di sini tidak aman." Nick berjalan mendekati Velicia, lalu tanpa komando ia menggenggam tangan Velicia.

Splash!

Nick telah melakukan teleportasi dengan membawa Velicia. Membuat Velicia memekik dengan suara yang tercekat. Ia syok karena Nick tiba-tiba membawanya berteleportasi tanpa memberitahunya terlebih dahulu. Sejenak, tubuhnya seperti ditarik tangan tak terlihat, lantas melesat dalam lorong menyilaukan. Dalam sekejap ia sudah berpindah tempat.

"Apa kau sadar dengan tatapan Kak Nick, tatapan ke perempuan tadi berbeda. Kak Nick tidak pernah menatap perempuan mana pun seperti tadi. Ia akan selalu menatap orang dangan tatapan dinginnya. Tapi tadi ia seperti menatap perempuan itu dengan lembut, seperti ada kerinduan. Apa Kak Darren tahu ada hubungan apa diantara mereka?" Trisha bertanya sebelum melakukan teleportasi.

Sorcellerie : The Lost StoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang