5. 5 tahun yang lalu

1.4K 108 78
                                    


Kemarin ada yang nanya Eyara itu Yaya atau bukan ... nah gini, Eyara sama sekali bukan Yaya.

Dan— maaf nih ya, saya kalo nulis suka ganti-ganti POV kalo lagi gak niat. Jadi-- gomenasai.

☘☘☘

Eyara POV on.

Boboiboy, boleh juga gua pepet.

Yaa, ayah gua rese banget nih, lagi enak-enakan berdua malah disuruh pulang nemenin Oma. Kata ayah gue sih, saudara gw dateng, dia keponakan kesayangan ayah gua, nama manja kita aja sama. Iya, nama manja gua dan dia adalah "Aya". Agak aneh, tapi gua nyaman sama panggilan itu.

Oh ya, semua yang gua katakan ke Boboiboy tadi sebenarnya hanya kebohongan semata. Mendengar kabar bahwa dia laki-laki terkeren seantero kampus bikin gua penasaran sama dia. Tapi, gua denger-denger sih, dia udah punya first love hanya saja frist love dia tidak diketahui keberadaanya.

Udah lah, apa salahnya gua coba deketin dia? Toh, cinta pertamanya belum juga ditemukan. Barang kali gua bisa jadi yang kedua dan menetap di hatinya, hahaha.

***

Author POV on.

Boboiboy langsung pulang ke rumah dengan keadaan yang masih sama dengan keadaanya saat di kampus, meski rasa nyeri dan ngilunya sudah mulai berkurang.

Boboiboy saat ini hanya ingin sendiri. Ia tidak mau diganggu meski hanya tawaran makan malam.

Pikirannya berkecambuk, lantaran mimpi yang terasa begitu nyata saat tadi siang.

'Figura, gambar, dua orang. Apa maksudnya tuh mimpi?' batin Boboiboy.

Boboiboy yang sudah terlanjut pusing enggan untuk memikirkannya. Ia lebih milih tidur untuk memulihkan imun tubuhnya daripada memikirkan hal yang tidak jelas.

***

"Siapa prist lope mu!?" Blaze dan Taufan sedang asyik bermain di kamar Boboiboy tanpa seizin tuan rumah. Sengaja mereka menghampiri Boboiboy, jaga-jaga kalau Boboiboy mati mendadak.

"Sandi hahaha Sandi!" jawab Taufan dengan tawa yang dibuat-buat olehnya.

"Sandi'kan laki goblok!" Blaze melemparkan sebuah pena yang daritadi ia gunakan untuk membuat rentetan menu makan selama seminggu demi mengatur keuangannya ke kening Taufan.

"Aduh— apa sih!? Kan bener prist lope gua San—" Belum tuntas kalimat yang dilontarkan Taufan, ia sudah lebih dahulu mencerna kata-katanya.

"ASTAGA BUKAN! PITNAH LU PITNAH! PRIST LOPE GUA BUKAN SANDI ASTAGA! ASTAGA MAAF KAN KETOLOLAN HAMBAMU INI ..." Taufan sujud sembah. Takut kena kutukan karena telah menjawab "Sandi" sebagai frist love nya. [Sandi yang saya maksud orang ya].

"Mandilah di lobang buaya, maka kamu akan bersih oleh sebuah perjuangan!" Blaze menadahkan kedua telapak tangannya ke atas kepala Taufan yang sedang sujud sembah. Taufan yang gak paham perkataan Blaze lantas pusying tyujuh kyeliling.

"Ha? Ga paham dedek, bang," tutur Taufan dengan wajah polos khasnya. Blaze yang derajatnya gak jauh-jauh dari Taufan langsung terdiam. Bingung mau ngomong apa.

Remember Boy [BoYa]Where stories live. Discover now