6. KAREL GEBASTARA

Start from the beginning
                                    

"kalo Bayu sih katanya dia lagi ngojek dulu. Lumayan katanya kalo pagi-pagi kayak gini suka banyak yang order," lanjutnya.

"kan ini hari minggu, emang ada yang ngantor?" ujar Arthur. Nasi uduk itu sudah datang lengkap dengan teh tawar hangat.

"gak tau tuh si Bayu. Ya mungkin kalo rejeki mah ada aja kali Thur," ujar Lintang.

"rajin bener ya Bayu. Salut gue sama dia," ucap Arthur. Ia merasa kepedasan dengan sambal yang cukup banyak mengguyur nasi uduknya.

"ya karna kondisi ekonomi yang bikin dia harus kerja," ujar Raihan.

Arthur mulai mengelap keringat yang ada di dahinya. Wajahnya nampak memerah karna kepedasan.

"oh iya kabar tentang kejadian kemaren sama Dargo gimana Thur? Ada kelanjutannya lagi gak?" tanya Lintang.

"gak ada. Dargo gak ngehubungin gue lagi tuh," jawab Arthur ngos-ngosan.

"kalo dia kapok? Kayaknya gak mungkin deh. Tuh anak pasti bikin ulah lagi nanti," ujar Lintang sambil mengelus dagunya sendiri, mencoba berpikir apa yang terjadi nanti.

"kita semua mesti waspada aja sama Dargo. Anak Kasuari aja ada yang ikutan Arqees," ujar Raihan.

Kedua mata Lintang langsung terbuka lebar mendengar ucapan Raihan barusan. "hah seriusan? Yang bener lo Han? Kok bisa sih," ujarnya berturut-turut.

"anak-anak yang gak demen sama kita ya pasti gabung sama Arqees. Emang dasar tuh bocah pada penghianat sama sekolah sendiri," ujar Arthur. Wajahnya semakin memerah serta lidahnya terasa kelu.

"lo kenapa sih Thur? Ini masih pagi, masa lo udah kegerahan aja. Kalo mau kemana-mana tuh, mandi dulu makanya Thur" ujar Lintang melihat Arthur yang mengibas-ngibaskan tangannya. Raihanpun sama, ia mendelik memperhatikan Arthur.

"GUE KEPEDESAN ANJING!" teriaknya. Ia langsung berlari ke arah kulkas minuman dingin yang ada di Warbes.

"lo yang kepedesan malah anjing yang disalahin, dasar manusia," ujar Lintang geleng-geleng kepala.

"makanya jangan mau banyak-banyak mulu makan sambel tuh, udah tau kan sambel Ibu itu pedes banget," ucap Bu Besti. Padahal dari awal sudah Bu Besti beritahu, tapi tetap saja ngeyel.

"hello semua welcome back to my youtube channel, Fauzan Satrya yang tampan seperti pangeran, " ujar Ozan. Ia baru saja pulang dari Gelora Bung Karno bersama dengan Acong, dan Gibran.

"welkombek-welkombek aja lo. Biasakan salam dulu," ujar Lintang.

Ozan terkekeh dan duduk di kursi panjang di depan warung Bu Besti. "iya iya assalamualaikum wahai sohib-sohibku yang kucinta," ucapnya lantang.

Semua yang ada di sana, sontak menjawab salam dari Ozan. Mereka semua kini duduk di kursi panjang dengan meja panjang yang menjadi pembatas diantara kedua kursi. Ozan mulai membuka botol air mineral ukuran sedang yang tersedia di meja tersebut.

"Arthur mana? Gue cuman liat motornya aja di depan," tanya Ozan.

"noh lagi kepedesan abis makan uduk, lagi ngadem tuh kayaknya depan kipas angin," ujar Lintang sambil menunjuk Arthur dengan dagunya.

Arthur baru saja kembali, ia duduk disamping Ozan. Tangan kanannya mengibas-ngibaskan kertas kardus yang ada di warung. Seperti ia benar-benar kepedasan.

"lagian segala makan sambel yang banyak lagi lo Thur," ujar Gibran.

"udah tau kan sambelnya Bu Besti tuh uhhh mantap bos, cetar membahana badai trulala-lala," ucap Acong heboh.

ARTHURWhere stories live. Discover now