f i f t e e n : fight

7.5K 463 64
                                    

Hyera memijat pangkal hidungnya berkali-kali. Sudah dua hari ini tidurnya tidak nyenyak. Besok adalah hari persidangan keluarga Choi, dan dia masih belum bisa menemukan bukti yang kuat

Hyera menggigit bibirnya. Menahan pusing yang tiba-tiba menyerangnya. Ditambah lagi, saat ini tangan nakal Jaehyun bermain dibalik roknya

"Pak" bisik Hyera. Tangan Jaehyun makin gencar bermain disana. Padahal saat ini sedang rapat, dan sekarang giliran Hyera untuk menyampaikan materi

Hyera menelan salivanya kasar. Dari seberang sana, sepasang mata milik Oh Sehun—kolega Jaehyun sedang menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa Hyera artikan. Sehun menatap Hyera intens, membuat Hyera khawatir jika Sehun memergoki kelakuan Jaehyun

"Pak" Hyera lagi-lagi memeringatkan Jaehyun. Tapi Jaehyun masih tidak menghiraukan peringatan Hyera. Dengan terpaksa Hyera mencubit lengan Jaehyun, membuat pemuda itu kesal dan menatap Hyera dengan tajam

Hyera memberi kode kepada Jaehyun jika sedari tadi Oh Sehun memerhatikan mereka. Jaehyun menatap Sehun yang masih memerhatikan Hyera. Pemuda itu bahkan tidak tahu jika mata tajam seorang Jung Jaehyun siap membunuhnya. Sehun tidak tahu jika saat ini maut sedang mengintainya

"Rapat selesai sampai disini" ucapan Jaehyun membuat Mark yang sedang berpresentasi menghentikan kegiatannya. Sehun menoleh menatap Jaehyun. Dia berdiri dan tersenyum, menjabat tangan Jaehyun kemudian berpamitan setelah menatap Hyera dengan senyum miring. Sadar jika Jaehyun tahu Sehun memerhatikan sekretarisnya

Seluruh peserta rapat keluar satu persatu,menyisakan Jaehyun, Hyera dan juga Mark. Jaehyun duduk sembari melonggarkan dasi hitamnya. Kemudian melepas dua kancing kemejanya dan menatap Hyera di sebelahnya

"Tolong ambilkan saya minum" Hyera bangkit dan berjalan keluar

"Nona Hyera" Hyera menoleh. Menatap pemuda yang memanggil namanya

"Ada yang bisa saya bantu, Tuan Oh?" Hyera berusaha tersenyum walau dalam hatinya, dia khawatir Sehun tahu apa yang terjadi

"Tidak, bolehkah aku meminta nomor ponselmu?" Sehun mengulurkan ponselnya. Hyera menatap ponsel Sehun, kemudian menatap manik hitam milik Sehun

"Maaf, jika untuk keperluan bisnis Anda bisa menghubungi nomor perusahaan" Hyera menolak Sehun dengan sopan. Sehun tersenyum. Dia berjalan mendekat ke arah telinga Hyera. Kemudian berbisik

"Aku yakin kau sering melakukan 'itu' dengan Jaehyun" Sehun menjauh, menatap wajah Hyera yang saat ini terlihat menegang. Sehun membenarkan anak rambut Hyera

"Kau pikir aku tidak tahu apa yang tangan bosmu itu lakukan di balik rok ketatmu ini?" Sehun melirik ke arah rok Hyera. Membuat Hyera merasa tidak nyaman

"Berapa hargamu? Aku berani bertaruh Jaehyun memasang harga yang tinggi untukmu"

PLAK!

Tangan Hyera terangkat untuk menampar Sehun. Suara tamparan itu membuat beberapa karyawan menoleh ke arah keduanya. Hyera mengatur nafasnya. Dia kemudian menatap ke arah sekitar. Menatap karyawan yang juga sedang menatapnya dengan tatapan mengintimidasi

Sehun tersenyum miring. Dia memegang pipinya yang terasa panas. Sehun menatap Hyera

"Kenapa? Kau tidak terima? Bukankah memang itu yang kau lakukan? Beritahu kepadaku, bagaimana caranya kau menjadi sekretaris Jaehyun? Pendidikanmu hanya sampai SMA. Setahuku, Jaehyun merekrut orang yang berpendidikan tinggi" Sehun kembali mendekatkan telinganya

"Bagaimana caranya, Hyera?" Sehun tersenyum miring

"Jangan munafik, aku yakin kau hanya butuh u—"

Ai ajuns la finalul capitolelor publicate.

⏰ Ultima actualizare: Aug 01, 2020 ⏰

Adaugă această povestire la Biblioteca ta pentru a primi notificări despre capitolele noi!

Daddy - jaehyun ver. Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum