t h r e e : birthday surprise

11.4K 707 14
                                    

Gue menghela nafas kasar. Sekarang udah jam dua dini hari dan pak Jaehyun belum ada niatan sama sekali buat beranjak dari ruangannya

Gue membuka ponsel gue. Lagi-lagi gue menghela nafas kasar. Ga ada yang ngirim pesan ke gue?! Sepi banget kaya hati!

Srek!

Gue mendadak menegang saat mendengar suara seseorang berjalan mendekat

"Pak Jinhwan?" panggil gue memastikan kalau itu adalah petugas keamanan

Diam. Nggak ada suara atau pun tanda-tanda kalau itu orang kantor. Gue mengambil pistol yang ada di bawah meja gue. Menyembunyikannya di bawah rok gue

"Pak Jinhwan?" lagi-lagi gue memastikan bahwa itu memang orang kantor

Srek!

Gue menoleh. Suara itu terdengar dengan jelas di samping gue. Gue masih berusaha buat tenang dan nggak panik. Meskipun kaki gue sebenarnya nggak kuat buat jalan

Prang!

Gue berbalik sembari mengambil pistol gue dan segera menodongkannya ke seseorang yang sekarang berdiri di belakang gue

Gue mengutuk siapapun yang mendesain lampu kantor jadi remang-remang gini. Demi Tuhan ini menyulitkan pekerjaan gue

"Put your knife down, honey" ucap gue pada sosok yang memakai hoodie bewarna hitam. Dari perawakannya gue yakin dia cowok, pembunuh bayaran mungkin? Mengingat pak Jaehyun itu mafia yang menutupi kedoknya dengan menjadi seorang kepala detektif swasta

Kaget? Nanti gue ceritain, kalo sekarang kelamaan. Keburu kabur orang anehnya

"Jatuhkan itu, kau masih baru ya?" tanya gue. Dia bergeming. Dari cara dia pegang pisau, gue yakin dia amatir. Gue melirik wajahnya yang terkena cahaya bulan. "Masih muda rupanya" batin gue

Gue menurunkan pistol gue. Berjalan mendekati orang itu. Orang itu bergerak mundur. Takut?

"Damn" gue mengumpat saat merasakan perih di kaki gue. Gue nggak pakai alas kaki saat ini, dan gue juga lupa kalau orang ini barusan mecahin guci mahal milik pak Jaehyun

Gue yakin besok pagi Mark bakalan kena semprot sama pak Jaehyun

"Katakan siapa yang mengirimmu?" tanya gue menahan perih. Dia masih diam, masih nggak mau berbicara

"Katakan selagi saya masih lembut denganmu" ucap gue halus. Gue sebenarnya udah kesal gara-gara dia nggak mau jawab, atau memang dia bisu?

"Lo maksa gue buat kasar sama lo, lo yang minta nih bukan gue" secepat kilat gue menempelkan pistol gue di kening dia. Dia masih menatap gue nyalang. Tidak merasa terancam sama sekali

"Hah, fuck. I'm sweating right now" gue mengerutkan kening gue. Gue kenal suara laknat ini. Gue menurunkan pistol gue. Berbalik meninggalkan orang itu karena gue kenal jelas siapa sosok itu

Gue berjalan pincang mengambil buku jurnal pak Jaehyun, kemudian kembali pada sosok itu dan memukulkannya dengan keras

"Bangsat lo Mark!" Gue terus memukul sosok yang gue panggil Mark itu dengan jurnal dosa pak Jaehyun

Tak lama, lampu kantor mendadak terang dan gue menatap ke arah saklar

Disana, pak Jaehyun berdiri memegang kue dengan hiasan lilin angka dua puluh dua dan aksen happy birthday

Gue menatap pak Jaehyun heran. Pak Jinhwan disamping pak Jaehyun sudah senyum-senyum nggak jelas. Gue menatap Mark, Mark tersenyum kemudian memeluk gue, "happy birthday dumber"

Gue melirik tanggal yang ada di jam tangan gue. Hari ini gue ulang tahun? Ya Tuhan gue sendiri aja lupa, mereka bisa-bisanya ingat

Pak Jaehyun berjalan mendekat. Wajahnya sedari tadi nggak berubah, masih datar dan dingin

"Tiup, lilinnya meleleh" ucapnya. Gue mengangguk, melepas pelukan Mark dan meniup lilin itu

Mark dan pak Jinhwan bertepuk tangan. Gue mengusap air mata gue yang turun. Terharu, karena selama dua puluh dua tahun, gue baru dua kali dapat kejutan kaya gini. Yang pertama di panti, saat ulang tahun gue yang ke tujuh belas

"Mafia doesn't cry, sweetheart" ucap pak Jaehyun membuat gue memukul lengannya pelan

"Bapak ih!" ucap gue

"Kamu barusan mukul saya?" ucapan pak Jaehyun menbuat gue dan Mark saling bertatapan

"Ekhem, saya permisi dulu pak. Pak Jinhwan ayo" ucap Mark mengambil alih kue dari tangan pak Jaehyun dan menyeret pak Jinhwan pergi dari situ

"Masuk ke ruangan saya" ucapan pak Jaehyun membuat gue memejamkan mata dan menghela nafas kasar

-tbc-

gue lagi nonton the king : eternal monarch

first impression : DAMN LEE MINHO COCOK BANGET JADI RAJA. WOO DOHWAN APALAGI, JADI KAPTEN GITU KEREN BANGET HUHU

anyway, jangan lupa vomment

anyway, jangan lupa vomment

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Daddy - jaehyun ver. Where stories live. Discover now