s e v e n : mine

11.3K 591 26
                                    

Gue berjalan ke arah pantri sambil memegang gelas minum gue

Setibanya di pantri, gue melihat ada Joy sama Irene lagi ngobrol disana. Gue menyapa keduanya dan kemudian membuat kopi untuk gue dan pak Jaehyun

"Eh, (y/n) gimana rasanya jadi sekretaris pak Jaehyun? Perasaan kayanya lo doang yang bertahan hampir empat tahun" celetuk Joy tiba-tiba

Gue tersenyum, "asal kerja lo bener dia nggak bakal tiba-tiba mecat lo" ucap gue

"Tapi perasaan dulu Seulgi juga nggak buat kesalahan, dia dipecat. Yoona eonni juga mendadak dipecat, padahal dia udah hampir dua tahun kerja" ucap Joy lagi sambil menopang dagunya ditangan

"Jangan-jangan, lo ada main sama pak Jaehyun?" ucapan Irene membuat gue menghentikan kegiatan mengaduk

Irene dan Joy saling bertatapan meremehkan. Gue kembali mengaduk kopi dan tersenyum

"Lo sering lihat gue dimarahin pak Jaehyun. Bahkan gue sering terluka gara-gara ngelindungin dia. Gue dan Mark juga sering tugas bareng buat jaga dia. Darimananya lo dapat statement gue main sama pak Jaehyun?" gue membalikkan badan gue. Menatap keduanya sambil memegang kopi

Joy dan Irene menatap gue nyalang, "oh ya? gue sering lihat pak Jaehyun dan lo keluar dari ruangannya" ucap Irene

"Goblok banget dah, namanya sekretaris masa kalau mau diskusi harus jauh-jauhan" gue memutar mata gue malas, namun tetap tersenyum

"Jadi, gue harus diskusi sama dia dari luar ruangan? Gue harus teriak-teriak setiap gue mengajukan pertanyaan?" gue tersenyum miring menatap keduanya yang sekarang kebingungan cari kata buat balas gue

"Lo masih bisa ya mengelak cari alasan biar nggak ketahuan?" Joy masih mencari-cari kesalahan gue disini. Meskipun Irene sudah mengajak Joy untuk angkat kaki

"Mengelak gimana? Soal Seulgi dan Yoona eonni, mereka berdua sama-sama gagal menjaga pak Jaehyun di misi terakhir. Apa gue benar?" gue menatap Joy yang sekarang nyalinya udah ciut. Salah dia kalau mau adu mulut sama gue. Gini-gini gue itu informan, jadi julid

"Gue balik duluan ya, buang-buang waktu ngobrol sama kalian" gue berjalan melewati mereka. Tapi waktu gue lewat depan Joy, kaki dia terulur dan berakhirlah gue tersandung kaki Joy

Gue membuka mata gue, 'kok gue nggak jatuh?' ucap gue dalam hati. Gue mendongak dan menatap seseorang yang menangkap tubuh gue

"P.. Pak Jaehyun" ucap Joy dan Irene bersamaan. Pak Jaehyun menatap gue, kemudian membenarkan posisi gue

Gue meringis saat melihat kemeja putih pak Jaehyun yang kotor karena kena kopi

"Joy, Irene you are fired" ucap pak Jaehyun membuat gue, Joy dan Irene terkejut

"P.. Pak ini tidak seperti yang bapak dengar dan lihat" ucap Joy

"Oh ya? Saya kira saya masih cukup muda untuk tuli. Saya juga dengar apa yang kamu ucapkan. Saya rasa kamu cukup kepo tentang urusan pribadi saya" ucap pak Jaehyun

Pak Jaehyun memberi kode kepada gue untuk segera kembali ke ruangan. Gue mengangguk dan kemudian berjalan pergi

"Kalau kalian penasaran kenapa saya memecat kedua orang yang kalian bicarakan. Ya, benar yang dikatakan (y/n). Mereka kurang mumpuni untuk sekedar menjaga saya" Pak Jaehyun kemudian menyusul gue. Meninggalkan dua orang yang kini kehilangan pekerjaannya

×××

Pak Jaehyun kembali dari pantri, menyuruh gue masuk ke ruangannya. Gue masuk dan berakhir duduk di sofa ruangan kerjanya

Gue menatap pak Jaehyun yang masih mengetik pekerjaannya. Pak Jaehyun selesai mengetik, kemudian memutar kursinya dan menatap gue yang memakai kaos miliknya

Gue tahu, gue pakai kaos saat ini karena gue nggak bawa kemeja ganti. Pak Jaehyun juga sudah mengganti bajunya

"Saya sudah selesai, kamu cuma mau diam disitu saja?" gue kemudian berdiri dan berjalan ke arahnya. Lalu duduk dipangkuannya

Pak Jaehyun mengelus lembut paha gue. Membuat gua mengalungkan tangan gue di lehernya

"Kamu tersinggung dengan mereka?" tanya dia. Gue menggeleng

"Omongan mereka benar kan, Pak? Saya memang ada main dengan bapak" ucap gue sambil menatapnya

Pak Jaehyun membenarkan anak rambut gue. Mengusap pipi gue dan berakhir mengusap bibir gue dengan ibu jarinya

"Tidak, (y/n). Saya merasa kamu nggak kaya gitu" pak Jaehyun memajukan wajahnya dan mencium bibir gue lembut

"From now on, I'll call you mine" ucapnya kemudian kembali menyambar bibir gue. Menciumnya dengan lembut, tidak ada tuntutan kali ini

Ciumannya turun. Pak Jaehyun menghisap leher gue. Memberi tanda disana. Gue melenguh saat tangan pak Jaehyun mulai masuk ke dalam kaos gue

Gue menghentikan kegiatannya, dia menatap gue dengan tajam

"Sekarang masih jam kantor pak. Tunggu lima belas menit lagi ya" Gue berdiri dari pangkuannya. Dia menahan tangan gue

"Kenapa memang?" tanya dia. Gue mendekat, membisikan sesuatu kepada dia

"I'll give you, the thing that you can't expect" ucap gue seduktif

Gue berjalan ke ruangan gue. Mengambil ponsel gue dan segera memfoto hasil karya dia

My Boss

sent a picture|

what a beautiful art, Daddy|

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

what a beautiful art, Daddy|

|well, you're not able to walk tomorrow
|babygirl

-tbc-

selamat berbuka puasa:>

Daddy - jaehyun ver. Where stories live. Discover now