t h i r t e e n : playing hard

9.7K 454 14
                                    

Mark terpaksa harus berdiri dengan Yuta dan anak buah Jaehyun malam ini. Kondisi Hyera sangat tidak memungkinkan untuk terjun langsung ke misi ini. Beberapa kali pemuda asal Kanada itu merapatkan mantel hitamnya guna menghangatkan diri. Perapian yang tersedia tidak membantu menghangatkan suhu ruangan

Lima belas menit menunggu di ruangan sepuluh kali lima belas meter membuat Mark dan Yuta menghela nafas kasar. Tak terkecuali lima belas anak buah Jaehyun yang kini mulai terduduk di lantai karena pegal

Pintu coklat setinggi tiga meter itu terbuka. Tapi bukan seseorang yang mereka tunggu, melainkan seorang gadis dengan pakaian serba hitam dan rambut panjang yang digerai

"Wah, rame bener" ucapannya membuat Mark membulatkan matanya. Dua jam yang lalu gadis ini masih terbaring di rumah sakit, sekarang dengan tangan yang digips dia datang dengan senyum yang menyebalkan

"Doyoung udah bilang lo nggak boleh terjun" ucap Mark kesal

"Gue nggak peduli" ucap Hyera enteng. Gadis itu kini berdiri diantara Mark dan Yuta. Yuta meringis melihat luka yang ada di wajah Hyera. Dua kali dia melihat keadaan Hyera separah ini. Pertama saat misi pertama Hyera, kedua kalinya saat ini

Hyera memegang pistol di tangan kirinya. Hyera bisa menggunakan kedua tangannya untuk kegiatan sehari-hari. Tak jarang dia memegang pisau di tangan kirinya

Pintu coklat itu kembali terbuka. Membuat semua yang berada di sana menatap pemuda yang baru saja masuk dengan setelan jas yang rapi

"Maafin gue, pacar gue manja. Dia nggak mau gue tinggal" ucapnya enteng. Hyera terkekeh, dia mendekat ke arah pemuda itu

"Kemarin pacarmu pergi ke New York untuk liburan. Kau mengkhianati pacarmu?" pemuda itu gugup. Hyera merebut tas hitam yang sedari tadi di genggamnya dan juga mengambil ponsel dari saku jasnya. Hyera berjalan mundur, mengotak-atik ponsel pemuda itu dan membuka sebuah rekaman percakapan panggilan

"Brankas Jaehyun sudah ku bobol. Aku yakin dia belum sadar. Jadi kau harus segera meledakkan pabrik senjata itu"

"Tapi, Tuan. Sa-"

"Aku tidak butuh alasanmu, Kun! Yang aku mau semua harus beres kali ini" rekaman itu berhenti. Pemuda yang bernama Kun itu terpaku. Dia lupa menghapus rekaman itu. Hyera melempar ponsel itu ke perapian setelah mengambil kartu memorinya. Ponsel itu rusak, membuat Kun berteriak

Hyera mengisyaratkan rekannya untuk menahan Kun, tapi dengan cepat Kun menendang keduanya. Merasa memiliki kesempatan, Kun berlari keluar dan masuk ke dalam mobilnya

"KEJAR KUN SEKARANG JUGA, AKU TIDAK PEDULI MAU DIA MATI ATAU HIDUP!" Sedetik setelahnya, anak buah Jaehyun langsung berhamburan mengejar Kun

Hyera masuk ke dalam mobil Mark dan Yuta. Dia menyuruh Mark yang menyetir dan Yuta melacak Kun

"Belok kanan" Mark langsung membelokkan mobilnya ke arah kanan. Hyera melihat mobil Kun di depan. Dia membuka jendela dan mengarahkan pistolnya ke mobil Kun

Pelurunya meleset

Untuk yang kedua kalinya Hyera melepas pelurunya. Kali ini mengenai kaca bagian belakangnya. Saat peluru ketiga terlepas, mobil Kun berhenti

Mark memberhentikan mobilnya dan Hyera turun. Hyera berdiri di depan mobilnya dan menunggu Kun untuk turun. Tak disangka, Kun membalikkan mobilnya dan melajukannya ke arah Hyera

 Tak disangka, Kun membalikkan mobilnya dan melajukannya ke arah Hyera

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Daddy - jaehyun ver. Where stories live. Discover now