Part 15 {KENYATAAN YANG SEBENARNYA}

31 6 3
                                    


Flash back On~

"Arsyad abi punya seorang teman, dan teman abi mempunyai seorang putri, abi dan umi pun sudah tua untuk melihat kamu menikah syad. Jadi segeralah menikah. Abi berniat menjodohkanmu dengan putri sahabat abi. Abi dan umi akan sangat bahagia jika kamu bisa mengkhitbahnya." ucap abi Arsyad.

"Menikah abi? " tanya Arsyad terkejut, sebenarnya ia pun ingin segera menikah tetapi bukan dengan cara dijodohkan dengan wanita yang tidak ia kenal, melainkan dengan seseorang dari masa lalunya yang selalu mengisi pikiran Arsyad setiap waktunya.

"Iya menikah, kalau kamu siap besok kita datang kerumahnya untuk mengkhitbah gadis tersebut." ucap abi Arsyad.

"Siapa wanita tersebut abi? " tanya Arsyad.

"Dinda." ucap abi sambil tersenyum.

"Disamping rumah kita." ucap abi.

"Dinda? " tanya Arsyad terkejut.

"Iya syad, dia wanita yang baik sekali, dan sudah pantas menjadi pendamping hidup kamu." ucap abi.

"Apa jika arsyad menerimanya akan membuat abi dan umi bahagia?" tanya arsyad.

"Iya itu akan membuat abi dan umi sangat bahagia." ucap abi Arsyad.

"Arysad mau sholat isya dulu abi, arsyad butuh waktu untuk memikirkannya kembali." ucap Arsyad.

"Baiklah nak, abi tunggu bagaimana jawaban kamu." ucap abi Arsyad.

Arsyad pun berjalan ke kamarnya dan segera melakukan sholat isya. Setelah sholat, arsyad kepikiran perkataan abi. Dilain sisi ia memikirkan perkataan abi, dilain sisi juga ia memikirkan wanita di masa lalunya.

"Oh ya Rabb haruskah arsyad melupakan wanita itu." batin arsyad.

"Hamba tau wanita itu mungkin sudah melupakan hamba, tetapi sungguh sulit bagi hamba melupakannya ya rabb." batin arsyad.

Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamar arsyad.

"Nak bukalah ini umi." ucap wanita tersebut yang ternyata itu adalah umi Arsyad yang bernama umi Fitri. Arsyad segera membuka pintu kamarnya.

"Umi masuklah." ucap Arsyad. Umi Fitri pun masuk ke kamar Arsyad. Arsyad duduk disamping umi Fitri.

"Ada apa umi? " tanya Arsyad.

"Kamu sudah mendengar apa kata abi? " tanya umi fitri.

"Tentang perjodohan?" tanya arsyad.

"Iya." ucap umi.

"Sudah umi." ucap arsyad.

"Kamu akan melamarnya?" tanya umi.

"Arsyad ragu umi." ucap Arsyad.

"Umi tau sulit bagi kamu memilih, umi tau kepada siapa hatimu terpaut saat ini. Tapi ini semua demi kebahagiaan abi kamu nak." ucap umi sambil memegang tangan arsyad.

"Kamu pun tidak tau bagaimana keberadaan gadis dan dimana gadis itu sekarang." ucap umi fitri. Arsyad menatap uminya cukup lama. Ia bimbang.

"Baiklah jika dengan arsyad melamar dinda akan membuat abi bahagia, arsyad akan melamarnya umi." ucap Arsyad.

"Semoga ini yang terbaik untukmu nak." ucap umi fitri sambil memegang pundak anaknya itu.

"Pergilah menemui abi, dan bicaralah dengannya." ucap umi. Arsyad berjalan keluar kamar untuk menemui abinya.

Hakikat CintaWhere stories live. Discover now