Part 13 {AKAN KUBERIKAN}

27 5 0
                                    

"Ada banyak hal yang membuat imanmu meningkat, salah satunya karena selalu di uji, Allah swt selalu mengujimu bukan karena Ia tidak menyayangimu tetapi semua itu karena saking Allah swt sayangnya padamu. Allah memberikan ujian bukan untuk melemahkanmu tetapi untuk menguatkanmu, percayalah setiap ujian pasti akan selalu ada hikmahnya. Satu hal yang harus kau lakukan, yaitu genggamlah apa yang perlu kau genggam dan lepaslah apa yang perlu kau lepas. Melepas apa yang sepantasnya kau genggam itu lebih baik dibandingkan menggenggam apa yang tidak sepantasnya kau genggam."

~Hakikat Cinta~
______________________________________

Hari yang indah, hari ini aiza dan dinda memutuskan bertemu. Dinda mengajak aiza pergi ke toko bunga.

Aiza perlahan menerima semuanya.
Meski terdengar menyakitkan tetapi bagi aiza itulah memang kenyataan, tidak ada yang bisa dirubah, jikalaupun dirubah semua akan tidak baik-baik saja. Tetapi sebelum aiza menemui dinda, ia keluar kostan terlebih dulu untuk membeli sayuran.

Tiba tiba persis di depan mata aiza seorang kakek bersepeda terserimpit sepeda motor dan terjatuh di samping jalan.

"Astagfirullah." ucap aiza sambil berlari kearah kakek tersebut. Kakek tersebut terluka di bagian kaki dan tangan, untung saja aiza selalu membawa P3K.

"Saya bantu kek." ucap aiza sambil membantu kakek itu berjalan untuk menepi. Aiza membersihkan luka kakek itu dengan air minum aiza terlebih dahulu, lalu dikasih betadine dan di plester.

"Bagaimana kek masih sakit? " tanya aiza.

"Sudah mendingan nak, terimakasih ya." ucap aiza.

"Kakek hati hati ya, seperti nya rantai sepeda kakek copot, saya benarin dulu ya kek. " ucap aiza sambil mendekati sepeda, memang aiza tidak terlalu ahli dalam hal ini tetapi dulu aiza pernah sekali membenarkan rantai sepedanya saat masih kecil.

Oli dari rantai sepeda itu berlomotan di tangan aiza, tapi aiza bersyukur ternyata kakek itu tidak mengalami luka yang serius.

"Sekali lagi, kakek berterimakasih ya nak." ucap kakek tersebut sambil tersenyum.

"Sama sama kek, ini kewajiban saya membantu yang membutuhkan bantuan." ucap aiza sambil tersenyum.

"Alhamdulillah kek, sepedanya sudah saya betulkan." ucap aiza.

"Terimakasih ya nak." ucap kakek tersebut sambil beranjak dari duduknya.

"Kakek mau kemana, kaki dan tangan kakek masih sakit." ucap aiza sambil memegang tangan kakek membantu kakek berdiri.

"Kakek mau pulang nak, kasian anak kakek sudah menunggu di rumah." ucap kakek tersebut.

"Mau saya antar kek? " tanya aiza.

"Tidak usah nak, kakek banyak merepotkan kamu, maaf ya." ucap kakek sambil memegang tangan aiza.

"Tidak kek, aiza tidak merasa direpotkan." ucap aiza.

"Tidak apa-apa nak, kalo begitu kakek pulang dulu ya, hati-hati kamu juga ya nak, assalamualaikum." ucap kakek tersebut sambil menjalankan sepedanya lagi.

"Waalaikumsallam warohmatullahi wabarokatuh." ucap aiza.

Tanpa aiza sadari sepasang mata melihat aiza dari arah yang lumayan jauh.

Tiba-tiba sebuah notif pesan berbunyi di hp aiza. Aiza langsung mengambilnya dari tas.

Dinda :
"Aiza kamu dimana? "

Aiza :
"Aku habis beli sayuran dulu din, tunggu sebentar ya."

Dinda :
"Iya jangan lama ya."

Hakikat CintaWhere stories live. Discover now