Haechan kini berada di gang kecil sepi. Tepat di depan matanya, ada Mark yang tidak berdaya. Mark sendiri tidak tahu siapa yang ada di balik wajah orang yang dilihat di depan matanya.

Ketika Haechan akan menodongkan pistolnya. Ia melihat tatapan mata Mark yang membuat dirinya tidak tega membunuhnya. Bukan hanya itu, ikatan teman itu telah membuat keraguan.

Namun Haechan tetap akan menembakkan peluru itu. Bukan ke arah Mark, tapi ke arah ular yang ada di belakang Mark. Ular yang hampir saja menyerang Mark. Begitu aneh, kenapa Haechan menolong Mark?

Lalu ia pergi tanpa sepengetahuan Mark. Selain itu, Haechan meninggalkan pistolnya disana. Entah apa motif Haechan meninggalkan pistol yang kapan saja bisa diketahui siapa pemiliknya.

-------------------------------

Haechan berdiri di tepi sungai Han. Dari tadi ia terus meraba luka yang ada di tangan kirinya. Seperti lukas bekas sayatan pisau. Luka itu hanya diperban dengan kain putih.

Luka kecil goresan itu tidak membuat Haechan kesakitan. Haechan sudah tahu rasa sakit yang lebih sakit dari luka ini. Lebih sakit bila kita dihianati.

Entah apa yang ada di kepala Haechan saat ini. Pemikirannya tidak bisa ditebak dengan mudah. Selain itu, darimana Haechan....

Mendapatkan luka itu?

Tak lama kemudian Yu Xi datang menghampiri Haechan. Ia tertawa kecil. Ia mengerti kalau misi yang diberikannya tidak bisa dijalankan dengan baik. Mungkin Haechan telah gagal membunuh Mark.

“Tidak masalah jika kau gagal, masih ada kesempatan lain.” Yu Xi menepuk bahu Haechan. Hal tersebut membuat Haechan menoleh ke arah Zhong Yu Xi.

“Mark melawan ketika aku akan membunuhnya dan mendapat luka ini,” ucap Haechan sembari menunjukkan lukanya. Apa yang dikatakan Haechan? Padahal sebelumnya Haechan tidak bertarung kontak fisik dengan Mark, lalu bagaimana bisa Haechan terluka.

Apakah Haechan melukai tangan kirinya sendiri?

“Dia itu masih saja bisa melawan, padahal dia hilang ingatan,” ucap Yu Xi kesal.

Kemudian Yu Xi tersenyum ke arah Haechan. Lalu meniup luka Haechan dengan lembut. Seolah Yu Xi seperti seorang ayah yang mengobati anak kandungnya sendiri.

“Lain kali kau akan bisa membunuhnya.”

Kata – kata itu tetap saja membuat Haechan sedikit kesal. Namun Haechan tidak bisa menentang perintah Yu Xi.

Lalu Zhong Yu Xi melangkah akan pergi. Namun ia berhenti beberapa langkah kemudian. Ia menoleh ke arah Haechan.

“Aku yakin kau tidak akan menghianatiku, dan-“ Zhong Yu Xi sengaja menggantung kalimatnya.

“Kau pasti tahu bagaimana jika ada yang menghianatiku.”
Lalu Zhong Yu Xi pergi dari tempat itu.

Mendengar kata – kata itu membuat Haechan berpikir lebih keras. Dilihat dari segi tatapan matanya, ia nampak tertekan akan situasi ini. Mungkin Haechan telah terlambat untuk menyesali hal itu. Semua ini adalah kesalahan dirinya sendiri yang lebih mendengarkan pengaruh itu.

Sebelumnya memang Haechan terbutakan akan  dirinya yang selalu diacuhkan oleh Mark. Ketika itu, Mark selalu saja menyebut Taeyong, apapun yang dilakukannya hanya Taeyong yang selalu mendapat perhatian Mark. Karena hal seperti itu, membuat dirinya terpancing ke hal gelap seperti ini.

Sudah terlambat untuk menyesal. Haechan hanya bisa menunggu waktu hingga waktu itu menunjukkan kebenaran tentangnya. Dan Haechan tahu, pastinya akan dijauhi dan dibenci oleh Mark. Kebenaran akan terungkap seiring waktu berjalan, ketika kebenaran datang ketika itu Haechan tidak akan ada lagi.

******

Hari ini...
Dua hari setelah Haechan hilang dari dorm.

Seorang pria yang tidak lain merupakan Lee Haechan berdiri di padang rumput dekat tebing curam. Angin menerpa dirinya, sehingga rambut halus berwarna coklat keunguan berterbangan.

Kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku celananya. Ia melihat jurang yang curam, tepat di depan matanya. Ia juga beberapa kali menghela nafas.

Air laut yang bergelombang yang mencoba untuk menerjang tebing yang mulai terkikis air laut. Deru nafas kembali terdengar, angin itu membuat Haechan merasa bebas dari beban dalam beberapa detik.

Haechan mungkin terlalu takut untuk kembali. Setelah kebenaran itu, Haechan menjadi orang yang pendiam, dingin, dan sulit ditebak. Setelah kepergiannya dari dorm, Chenle tidak terlihat bersamanya. Mungkin Chenle pergi ke tempat lain.

Haechan tinggal di hotel dekat pantai di tempat tersebut. Haechan berharap tidak akan ada yang menemukan dirinya disana.

Melihat tebing, rasanya Haechan ingin meloncat saja. Namun Haechan masih memiliki misi rahasia yang perlu ia tuntaskan sebelum mati. Tentu saja, misi yang sudah ia tetapkan sejak beberapa hari yang lalu. Namun dilema itu selalu saja membuat Haechan tertekan.

Haechan mendongkak, ia melihat langit mulai berawan. Cuaca yang cerah hari ini telah pergi, saatnya hujan datang. Namun ia masih saja berdiri di tempat itu.

Rintik hujan mulai berjatuhan perlahan – lahan. Haechan menadahkan tangan kanannya, ia melihat beberapa rintik hujan jatuh di tangannya. Haechan melihat air yang tertahan di telapak tangannya.

Rintik hujan kembali berjatuhan di telapak tangan Haechan. Melihat air yang bening itu membuat Haechan tahu sesuatu.  Kesedihan Haechan saat ini.

Haechan tidak tahu harus berada di pihak siapa. Dilema itu membuatnya tertekan. Hanya saja jika ia berada di salah satu pihak, pasti akan selalu ada dendam lain yang akan terus mengalir.

“Aku sudah memutuskan.”

Haechan mengepalkan tangannya. Lalu melihat langit yang mulai menampakan cahayanya. Ia tahu apa yang harus dilakukannya. Walaupun resikonya besar, tapi Haechan tetap harus mencobanya. Walau pada akhirnya, ia mungkin tidak bisa ada di dunia lagi.

“Aku tidak akan memihak siapapun.”


•••***•••

Satu pertanyaan mengenai wajah dibalik orang yang mencoba menembak Mark pada Chapter 09

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Satu pertanyaan mengenai wajah dibalik orang yang mencoba menembak Mark pada Chapter 09. Peluru Misterius sudah terjawab ^^.
Ya. Benar dia itu adalah Haechan.
Semoga kalian suka dengan bonus chapter ini.

Untuk sequel, ian gak tahu kapan publishnya. Jadi tunggu aja ya :)

Soalnya ian masih buat ff misteri lain untuk bulan agustus, yang nantinya ian akan persembahkan ff misteri itu buat para idola/ biasnya Mark dan Jaemin. Hmm... Kemungkinan akan ada ff markmin tapi genrenya misterithiriler. Hanya itu yang ian katakan mengenai ff misteri baru yang akan ian buat dan pub. Bulan agustus. Jadi tunggu aja ya para bias Mark dan Jaemin atau penumpang kapal markmin ^^

Udah sekian dari ian ^^
See you in my other story

Tertanda,
Ian 14/07/2020

Solve Misteries 2 || NCT ✓Where stories live. Discover now