OTY Special Chapter 4: Maaf, Maaf, Maaf

Start from the beginning
                                    

"Setengah kebetulan. Setengah tidak."

"Hah?"

"Kebetulan aku ke Jepang saat kamu juga ada di Jepang. Dan aku sengaja dari Tokyo ke Sendai, hanya untuk menemuimu. Hanya untuk minta maaf."

Yerisha menaruh kedua lengannya di atas meja, sedikit tertunduk saat Ode kembali mengatakan perihal minta maaf.

"Minta maaf untuk?" tanya Yerisha, ia harus tahu permintaan maaf Ode untuk yang mana. Permintaan maaf karena melukai hatinya? Atau karena tak ada kabar atau—

"Aku minta maaf Yerisha karena tak bisa menjadi kakak yang baik untukmu."

Yerisha menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi. Lagi-lagi tentang-menjadi-kakak-yang-baik. Kalau Ode ingin membahas itu lagi, Yerisha sudah lelah.

"Maaf karena membohongimu."

"Maaf karena telah menyakitimu."

"Maaf telah menjauh darimu, tak memberi kabar."

"Dan maaf karena pernah hadir dalam hidupmu."

"Ode, kamu ingin minta maaf atau memulai pertengkaran denganku?" tanya Yerisha sedikit kesal saat Ode meminta maaf karena pernah hadir dalam hidupnya.

"Enggak. Aku nggak bermaksud memulai pertengkaran denganmu. Aku sungguh ingin minta maaf." Ode menggenggam kedua tangannya di bawah meja, tangannya berkeringat cukup banyak, kegugupan itu kembali melanda.

"Yer, kamu masih ingat apa permohonanmu saat meniup lilin ulang tahunmu yang ke dua puluh?"

Mengapa tiba-tiba Ode membicarakan hal itu? Apa tujuannya?

Yerisha berpikir sebentar. Mencoba mengingat-ingat apa permohonannya dulu saat ulang tahunnya.

Ode menunggunya, menunggu jawabannya.

Yerisha bagai tersambar petir saat mengingat apa permohonannya dulu.

"Kamu sudah ingat, Yer?"

"Hmmm itu-"

"Kamu ingin aku menghilang dari kehidupanmu. Benarkan?"

"Bagaimana kamu tahu?" tanya Yerisha tersentak kaget Ode mengetahui permohonan yang diucapkannya dalam hati itu.

Ode terkekeh. "Dulu kamu sangat membenciku Yerisha, jadi sangat mungkin kamu memohon seperti itu."

"Ya, dulu aku sangat membencimu. Semua hal yang kamu lakukan selalu terlihat salah di mataku."

Yerisha menyesal mengapa ia dulu begitu membenci Ode dulu. Benar orang, perbedaan benci dan cinta itu tipis. Rasa benci yang menumbuhkan perasaan cinta. Mungkin kalau dulu Yerisha tak membenci Ode, perasaan itu mungkin saja tak hadir di hatinya. Mungkin.

"Kenapa kamu tiba-tiba membahasnya? Kamu ingin aku minta maaf karena membencimu?"

Ode menggeleng.

Kemudian Yerisha bertanya-tanya, apa mungkin kepergiaan Ode waktu itu adalah efek dari permohonannya? Tuhan mengabulkan permohonannya untuk membuat Ode menghilang darinya.

ODE TO YOUWhere stories live. Discover now