Radio #19: Welcome Back

130 41 4
                                    

Dulu, aku pernah bertanya padamu tentang; dimana senja paling indah berada
Lalu jawabmu; ada di sebuah kota yang istimewa dan tak kalah indah juga dari senja yang aku tanyakan

Namanya, Yogyakarta

Senja paling indah ada disana
Kota yang menemukan kita dalam satu tawa
Kota yang pernah mengenalkanku arti bahagia

Awalnya, aku kira juga demikian
Namun agaknya, perlu ada sedikit koreksi
Semua tempat mempunyai senja yang indah
Namun, hanya ada satu tempat yang menurutku paling indah
Tempat yang bukan hanya punya senja, tapi juga punya Katsaffa Jingga di dalamnnya

103, 1 Romanseu FM

"Bangun, cuy! Udah siang nih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bangun, cuy! Udah siang nih. Nggak lapar apa kalian?" Javier berjalan mendekat menuju ranjang, kemudian menyibak pelan selimut tebal yang menutupi tubuh Alleo dan Juang sampai kepala.

"Pusing... nggak bisa melek."

"Dingin..." Juang menambahkan.

"Ya makanya bangun. Makan, temen gue udah beli bubur tadi. Keburu dingin." Javier beralih pada jendela, membuka gorden dan membiarkan cahaya matahari masuk lewat sela-sela kaca.

Jika seperti ini, Javier jadi terlihat layaknya seorang Kakak sungguhan. Mungkin faktor karena selama ini dia memang ingin punya seorang adik--tapi tidak kesampaian.

"Lo siapa?" Alleo menjadi yang pertama kali membuka mata, menukar posisi tubuhnya menjadi duduk dan bersandar pada kepala ranjang.

"Lo siapa?" Alleo menjadi yang pertama kali membuka mata, menukar posisi tubuhnya menjadi duduk dan bersandar pada kepala ranjang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Gue? Bingung sih. Mau jawab temennya Liga, tapi kayaknya kita belum temenan. Tapi kalau sama Kakak lo--eh, tunggu. Yang adeknya neng Saffa yang mana? Lo atau anak sipit di sebelah lo?"

"Gue. Kalau ini," Alleo menoel pipi Juang pelan, membuat cowok itu terbangun dan buru-buru menukar posisinya menjadi duduk juga. "Ini namanya Juang, Kak. Teman gue."

"Siapa?" Juang berbisik, yang hanya dibalas Alleo dengan mengendikkan bahu.

"Gue Javier. Temannya Saffa, Temannya Arya."

Radio RomanceWhere stories live. Discover now