Æ

AE 30

" Tapi sebelum itu, potong tangannya, dan kirimkan sampel darah itu padaku besok pagi. "

*

" Jungkook, semalam kau kemana? "

Jungkook melirik taehyung, mereka sedang menikmati sarapan pagi dengan duduk saling berhadapan.

Pagi ini tumben taehyung bangun lebih cepat, katanya ia mau pergi entah kemana jungkook belum tanya.

Ia pun juga sudah rapi, bersiap untuk ke kantor.

" Urusan sebentar. "

" Urusan apa? "

" Bukan apa apa, hanya saja salah satu pengawal kita bilang ada sosok mencurigakan masuk ke kawasan taman belakang. "

" Benarkah? Pencuri kah? "

" Mungkin saja. "

" Ada yang hilang? "

" Tidak ada. "

" Tapi semalam, aku merasa mendengar suara mesin mobil. Itu siapa? "

Jungkook meminum airnya, lalu menatap taehyung seraya menarik sarbet.

" Itu pesuruhku untuk memeriksa keamanan. "

" Tapi- "

" Habiskan makananmu tae, bukankah kau mau pergi? "

Taehyung menepuk dahinya pelan,

" Ah kau benar! "

Sedikit melirik ke arah jam tangannya,

" Tapi masih ada satu jam lagi kok. "

" Memang kau mau kemana? "

" Bandara. "

Jungkook angkat alis, menatap taehyung yang sibuk meminum susu nya.

Bocah manis itu suka sekali minum susu sekarang, katanya ia mau putih seputih jungkook dan manis semanis susu perisa stroberi itu.

Iyakan saja, daripada mengamuk.

" Siapa yang kau temui di bandara itu. "

" Teman. "

" Pria atau wanita? "

" Pria. "

" Tae... "
Nada jungkook terdengar amat datar, taehyung meroling matanya malas.

" Oh ayolah... Jimin. Kau ingat dia? "

" Jimin? Teman pendek mu itu? "

Brak

Taehyung memukul meja makan itu pelan, tapi tetap saja terdengar cukup kencang.

" Nah itu tau..! Dia kemari, katanya liburan. Jadi, dia ingin aku menjemput nya. "

" Kenapa harus kau? Kenapa tak kau suruh saja pengawal kita? "

" Dia temanku. Dan aku ingin, aku yang menjemputnya. "

" Baiklah. "

Jungkook bangkit, mendekati taehyung lalu mengecup sudut bibir taehyung singkat.

" Aku pergi dulu. Hubungi aku jika terjadi sesuatu. "

" Ya. "

*