8. Pangeran Pertama Kerajaan Mahadewa

27 2 1
                                    

Akhirnya setelah 2 hari tidak menulis cerita Princes of Java, aku akan melanjutkan ceritanya hari ini!
Kemarin selama 2 hari aku full menulis untuk wattpad ku satu lagi yang bergenre horror, semua cerita-ceritanya berdasarkan kisah nyata yang aku alamin sendiri dan orang-orang disekitarku. (Promosi, ehem)

Hahaha, kalau begitu kita lanjut yaa! Enjooyy ~

*****

Renee yang terlalu lelah tidak bisa mengontrol emosinya. Tidak seperti biasanya, Renee adalah wanita yang cukup tenang dan berkepala dingin. Setelah membersihkan sisa-sisa dedaunan dari tubuhnya, dia berjalan kembali ke arah candi yang dia tinggalkan tanpa menghiraukan lelaki didepannya.

Ketika sudah berada dilokasi kedatangannya, Renee tidak melihat candi atau pintu kaca yang dia cari. Tempat itu kosong, hanya ada dedaunan kering dan beberapa semak belukar.

Renee yang panik karena dia tidak akan bisa bertemu dengan keluarganya lagi hanya bisa terduduk. Matanya kosong memandang jauh didalam kegelapan malam, dia tidak menyangka hari ini menjadi hari tersialnya seumur hidup.

"Kau baik-baik saja?", pemuda yang sedari tadi mengikuti Renee dari belakang mencoba untuk mencairkan suasana.

"Gara-gara kau! Semua gara-gara kau!" Renee yang menatap tajam kedua mata pemuda itu berteriak murka. Renee yang panik akhirnya bisa meluapkan emosinya dengan menangis.

Pemuda itu pasrah menerima amukan Renee yang diluapkan kepadanya. Dia memang merasa bersalah, pemuda itu tidak tau kalau candi itu bisa menghilang seperti ini.

Teriakan dan tangisan Renee ternyata mengundang beberapa orang yang tidak diinginkan oleh mereka. Penjajah-penjajah yang memburu mereka tadi ternyata bisa mendengarkan suara tangisan Renee dari kejauhan.

Ketika Renee masih terduduk lesu, tiba-tiba peluru melesat kesamping kaki Renee. Tanpa diberi aba-aba, pemuda itu melompat keatas pohon dan mencari sumber peluru yang ditembakkan tadi.

"Kau, bersembunyilah. Aku akan mencari mereka", Renee yang masih terdiam hanya bisa mengangguk dan bersembunyi dibelakang pohon terdekatnya.

Pemuda itu menyembunyikan keberadaanya. Langkah kakinya bahkan tidak bisa didengar oleh siapapun. Keadaan yang gelap dan sunyi membuat keberadaan pemuda itu seperti udara, tidak bisa dirasakan dan dilihat.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, Renee bisa mendengar teriakan seorang pria satu persatu menghilang, yang tersisa hanya suara gonggongan anjing yang terdengar dari kejauhan. Ketika Renee sedang fokus mendengarkan, pemuda itu ternyata sudah berada disampingnya lagi.

"Hei" sapa pemuda itu. Renee yang tidak sadar kalau pemuda itu sudah berada disampingnya melompat kaget dan jatuh terduduk diatas tanah.

"Ada apa dengan pantatku dan tanah dihutan ini" Renee yang meringis sambil mengusap-usap belakangnya terus memperhatikan pemuda didepannya. "Orang ini berbahaya" fikirnya.

Renee yang tidak memiliki rumah dan tempat tinggal didunia ini, mau tidak mau harus mengikuti pemuda yang bahkan sampai sekarang dia tidak ketahui namanya. Paling tidak, dia tahu pemuda ini tidak mencoba untuk melakukan hal yang buruk kepadanya.

"Nama?" tanya Renee secara singkat. Mereka berjalan menelusuri hutan yang mulai terlihat lebih bersahabat karena hari sudah mulai pagi.

"Asoka, kau?" tanya pemuda itu lagi.

"Renee, kita dimana?" Renee mengernyitkan alisnya, nama Asoka tidak asing untuk Renee. Salah satu tokoh pangeran di webtoon yang dia buat itu bernama Asoka. "Cuman kebetulan aja kali" Renee mencoba untuk menepis rasa ingin tahu dibenaknya.

"Hutan dibelakang perkampungan Seliran", pemuda itu menjelaskan lokasi mereka kepada Renee sambil terus berjalan menelusuri hutan.

Renee yang sibuk dengan fikirannya tidak menanyakan apa-apa lagi kepada pemuda didepannya. Mereka berjalan dan terus berjalan sampai akhirnya Renee dan Asoka bisa melihat sebuah perkampungan didepan mereka.

Ketika matahari sudah benar-benar berada diatas, Renee dan Asoka disambut dengan beberapa lelaki yang menggunakan model baju yang sama dengan Asoka. Tetapi model baju yang mereka kenakan terlihat lebih sederhana, tidak seperti Asoka. Walaupun terlihat hampir sama, ada beberapa ornamen emas yang sekarang bisa Renee lihat jelas setelah keadaan sudah terang.

Salah satu lelaki yang menunggu mereka berjalan menghampiri Asoka, setelah jarak mereka cukup dekat, lelaki itu menghentakan kaki dan menunduk kearah Asoka,

"Salam pangeran, raja dan ratu sudah menunggumu di kerajaan Mahadewa".

Renee yang mendengarkan nama-nama yang tidak asing ditelinganya hanya bisa terdiam. Renee mulai memegang pelipisnya,

"Asoka?", Renee yang sedari tadi diam dibelakang tubuh seorang pemuda yang baru dia temui malam ini hanya bisa bergumam.

"Asoka? Asoka Ma-, Asoka Mahadewa"
Ketika kata-kata itu terucap dibibir Renee, pemuda itu membalikan badannya dan melihat kearah Renee dengan tatapan yang tajam dan wajah dingin yang tampan sesuai dengan Asoka yang Renee deskripsikan didalam webtoonya.

*****
Mau kita apakan nasib Renee selama berada didunia webtoon yang dia buat yaa? Apakah Renee akan bisa mengubah alur cerita di dalam webtoonya sendiri?

Lega akhirnya bisa update chapter lagi disini, berasa kejar-kejaran sama wattpad yang satu lagi 😂

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 12, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Princes of Java (Bhs. Indonesia)Where stories live. Discover now