04: Sasaran Baru

84 39 21
                                    

Tanggal merah, hari yang paling dinantikan pelajar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tanggal merah, hari yang paling dinantikan pelajar. Bebas tugas, bebas bermain. Tetapi untuk Aroha, ini saatnya mengembalikan rumah ke kondisi normal.

Padahal sudah ada dua vacuum cleaner otomatis bekerja bersamaan, Aroha masih sibuk juga dengan penyedot debu manual. "Makin banyak yang kerja, makin cepet selesai," begitu katanya.

Mulai dari kamar mandi, dapur, ruang makan, kamar tidur, ruang tengah, dan sekarang bersama dua robotnya sibuk membersihkan ruang tamu.

Sementara alaskan malamute tidur melingkar sambil sesekali memperhatikan Aroha. Anjing itu bersuara. Mencoba menarik perhatian gadis tersebut.

Aroha cuek bebek. Lebih senang bergelut dengan debu-debu daripada harus meladeni anjing peliharaan yang sesungguhnya tak perlu dirawat pun tak apa. Karena Aroha yakin, dengan berubah wujud menjadi manusia, hewan itu pasti bisa menghidupi diri sendiri.

Kembali anjing tersebut menggonggong. Bukan apa, sesungguhnya alaskan malamute itu hanya ingin Aroha membaca tulisan pada kertas gambar A3 yang berada di hadapannya sejak tadi. Berbunyi, 'Hei bocah, kamu belum memberiku sarapan!'.

"Aku menyimpan Marrick di lemari dapur paling barat. Ambil sendiri!"

Kali ini alaskan malamute mengeluarkan suara yang lebih panjang.

"Kenapa sih?!" Aroha geram. Longlongan alaskan malamute barusan terdengar seperti rengekan anak kecil meminta sepeda terbang, yang mustahil didapatkan di mana pun. "Tinggal berubah jadi manusia, ambil makan sendiri, susahnya apa sih?"

Anjing tersebut justru menggonggong tanpa henti.

Aroha melanjutkan kegiatan bersih-bersih, kemudian menggubris alaskan malamute sesaat. "Bodo amat! Bacot mulu, anjing!"

Hewan piaraannya terus bersuara.

Aroha memegang kepala erat-erat. Otaknya nyut-nyutan mendengar jenggongan alaskan malamute yang tak kunjung reda. Terpaksa Aroha menghentikan aktivitas sejenak guna menuangkan semangkok Marrick.

Aroha meninggalkan si hewan bersama sarapannya. Sementara ia harus menyelesaikan pekerjaan yang sempat terhenti.

Setelah seisi rumah bersih, Aroha mematikan tiga buah vacuum cleaner, kemudian disimpan pada lemari khusus di ruang tengah.

Penasaran, Aroha mencoba mengintip apa kabar di ruang makan. Mangkuk makan anjing kosong. Seekor alaskan malamute pun tak ada di sana. Aroha melirik sisi lain. Masih belum menemukan apa-apa.

Aroha menggaruk rambut tak gatal. Sesungguhnya ia malas, tetapi demi mempertahankan status 'majikan bertanggung jawab', Aroha harus rela mengelilingi rumah mencari hewan peliharaannya.

Dari ruang makan, ruang tengah, lalu akhirnya kembali ke ruang tamu. Seseorang duduk di sofa. Aroha lega mendapati pemuda tersebut. Namun setelah selangkah ia mendekat, Aroha menyadari kemasan tak asing yang dibawa.

CIMO: Cute Ice Malamute BoyzWhere stories live. Discover now