CHAPTER 15

714 52 1
                                    

Ali menatap wanita yang tertidur pulas dalam pelukannya wanita itu berkata kalau dia lelah bagaimana tidak lelah seharian harus mengurusi acara pernikahan mereka yang tinggal sebulan lagi,, ya sejak kejadian itu mereka sepakat untuk menikah segera Karena banyak sekali hal yang membuat mereka takut hal hal yang tak diinginkan terjadi, Prilly pun sudah tidak bekerja, ibu prilly juga sudah pulih karena sudah menadapatkan donor ginjal semua biaya itu semua dari Ali dan keluarga, Ali bertanggung jawab atas gadisnya juga keluarganya .

"sayang bangun udah sampe "ucap Ali

"eeugghhh  udah sampe ya mas"

"iya bangun yaa, terus istirahat."

"hemmm, kamu hati-hati ya mas "ucap Prilly sembari menguap

"ya sayang, sudah sana masukk" prilly menganggukan kepalanya sperti biasa sebelum berpisah Ali selalu mencium kening prilly dengan sayang dan Prilly mencium punggung tangan Ali dan Ali mengelus kepala Prilly sambil tersenyum..

"dahh, hati-hati mas" Ali menganggukan kepalanya dan masuk mobil segera berlalu dari sana.

Prilly yang melihat mobil Ali menjauh dia segera masuk kedalam rumahnya untuk istirahat.

****

Ali menatap tajam selembar foto yang dia dapatkan 2 hari yang lalu dari anak buahnya itu .

Ali menatap tajam selembar foto yang dia dapatkan 2 hari yang lalu dari anak buahnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ali menatap foto itu dan melihat tulisan yang berada dibelakangnya.

bahagiaku adalah senyumanmu

Prilly

Ali melempar foto itu emosi dia masih bingung apa hubungan sang calon istri dengan pria bernama Dikta itu kenapa banyak sekali teka-teki disaat menuju hari pernikahannya, dia akan menanyakan langsung dengan Prilly nanti kalau bertemu kembali .

Dia merebahkan dirinya diking size miliknya dia memejamkan matanya sesaat tetapi matanya kembali terbuka saat mendengar suara telpon dia segera menyambar hpnya yang berada dinakas dia mengeryit melihat no baru yang masuk dihp nya.

"ha.."

"tolooonggg hiksss Mas Ali "

Deghh..

"prilly"

Plakkk..
Terdengar suara tamparan disana membuat Ali mengepalkan tangannya emosi

"diammm"

"lo udah dengar kan ini suara siapa gue harap lo segera datang kalau tidak mau calon istri lo tinggal nyawa dengan keadaan yang mengenaskan" ucap sang penelpon

"sial apa mau lo hah, lepasin prilly" ucap Ali emosi

"santaii ma bro ingett lo harus datang sendiri kalau ada yang mengikuti lo akan tau akibatnya" ucapnya mematika telepon

"aarrghhh siall gue harus cari prilly, lo gak tau gue siapa liat apa yang bakal gue lakuin"ucap Ali tersenyum sinis

"hallo gue butuh bantuan lo"

PENGOBAT HATI YANG TERLUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang