6.| Potek

1.2K 289 214
                                    


Reader yang baik adalah reader yang selalu menghargai karya penulisnya.

Ayo tekan bintang di pokok kiri hp kalian.

Happy Reading



**********


Safin menatap keseliling ruangan, guna mencari seseorang yang ia tunggu dalam 10 menit ini. Matanya menjelajah kesekitar cafe dengan tergesa. Hingga akhirnya seseorang yang ia tunggu itu muncul dibalik pintu masuk cafe. Seseorang itu berjalan terburu-buru menghampiri Safin.

"Maaf gue telat" ujarnya sambil duduk dikursi, sementara Safin hanya menganggukan kepala.

"Jadi gimana Raf?"

"Gue udah lacak keberadaan Danyi"

"Terus dia ada dimana?" Safin dengan raut penasaran. Sedangkan kini Rafalen menoleh kebelakang, kesamping kanan dan kiri memastikan tidak ada yang mendengar pembicaraan mereka.

"Dia ada dirumah Profesor Luhan" jawabnya dengan pelan. Respon Safin hanya mengangguk-menganggukkan kepala

"Ahh itu mah gampang, tinggal samperin kerumahnya lah!" seru Safin santai, Rafalen lalu menggeleng keras.

"Dengerin gue dulu!" sergah nya, membuat Safin mengerutkan keningnya heran.

"Rumah Profesor Luhan ada ditengah-tengah hutan Fin, dan hutan itu sangat berbahaya, yang gue tau disana banyak makhluk menggerikan dari eksperimen Profesor Luhan sendiri, dan gue rasa gak ada satu orangpun yang berani kesana" jelas Rafalen membuat Safin terdiam tidak tau harus membalas apa.

"Tapi demi menemukan Danyi, gue akan tetap kesana apapun resikonya" lanjutnya lagi.

"Eksperimen apa maksud Lo?" tanya Safin penasaran.

"Gue gak tau pasti, pokoknya eksperimen Profesor Luhan melanggar hukum alam"

"Melanggar hukum alam?" Safin dengan alis berkerut.

"Iyha, eksperimen yang berbahaya dan tidak seharusnya dilakukan"

"Melanggar hukum alam, Semacam laba-laba digabungkan dengan manusia terus jadi spiderman gitu?" sahut Safin asal.

"Gue gak tau Fin, tapi sepertinya semacam itu?"

"Kalo eksperimen Profesor Luhan melanggar hukum alam, apa Pemerintah tahu? jika iyha, kenapa gak ada tindakan apapun untuk mencegahnya, bukankah eksperimen semacam itu berbahaya dan sangat merugikan bagi yang digunakan sebagai kelinci percobaan?" ujar Safin terheran-heran.

"Gue aja bingun Fin, kenapa Pemerintah gak ambil tindakan apapun"

"Tap--"

"Fin udah, yang penting kita tahu Danyi ada dimana! Gue cuma mau Lo bantuin gue cari Danyi sampai ketemu, karena dia ada dalam bahaya" Rafalen menatap Safin dengan muka berharapnya, membuat Safin kemudian menghelakan napasnya panjang.

"Sebenernya Mereka gak ngebolehin gue buat ikut terlibat dengan masalah Lo, tapi gue akan berusaha untuk tetap bantuin Lo"

"Gue berharap banget sama Lo Fin, plis bantuin gue"

"Kapan pencarian itu akan dilaksanakan?"

"Besok"

"Gue akan bujuk mereka biar ngijinin gue, besok malam Lo jemput gue dirumah" Rafalen mengangguk paham.

"Makasih Fin, Lo udah mau bantuin gue"

**********

Amel sedikit terkejut begitu pintu kamar tiba-tiba terbuka secara paksa hingga menimbulkan suara nyaring. Sosok Benita muncul dari sana dengan raut wajah yang menunjukan kekesalan. Amel pun sampai dibuat bingung dengan tingkah Benita yang tidak biasa itu.

AFTER ZA | Find Liao DanyiWhere stories live. Discover now