14 - Saturday Night (2)

567 91 23
                                    

Habis dari sana dari sini, beli itu beli ini, tujuh orang anak manusia itu akhirnya memutuskan untuk pulang namun tercegat setelah Bomin mendapat sebuah pesan whatsapp dari mamanya.

Gadis itu berdecak, posisi udah di lantas bawah, siap ke parkiran. "Ck, nyokap ada nitip lagi di Hypermart."

"Nitip apa?" tanya Guanlin.

"Minyak, gula, apa lah itu pokoknya." Bomin memasukan ponselnya ke sling bag. "Eh, woy, mampir hypermart bentar yak."

"Ngapain?" Siyeon udah lesu banget.

"Nyokap gue nitip sesuatu."

Dan mereka pun berbalik badan untuk ke Hypermart. Siyeon, Heejin, dan Nakyung emang gak mau pisah sama Bomin jadinya ngikut aja, kalau Hwall dan Jeno sejujurnya udah dari tadi pengen langsung pulang tapi baru ingat kalau mereka cuma nebeng mobilnya Guanlin.

Jeno tadinya mau manggil Guanlin buat minjem kunci mobil karena dia mau nunggu di mobil aja tapi Hwall langsung bilang, "Udahlah, ikut aja."

Di Hypermart, tentunya mereka berpencar, Siyeon Nakyung Heejin ke sana, Bomin Guanlin ke situ, dan Jeno Hwall ke sini.

Ke sini; ke deretan mi instan.

"Wih, samyang challenge skuy." ajak Jeno.

"Jangan ngadi-ngadi. Mau sakit perut lu besoknya?"

"Ya gapapa. Lin, samyang kuylah." panggil Jeno, Guanlin segera mendekat. "Udah lama gak makan ginian, ajak yang cewek-cewek juga."

"Wih, boleh tuh. Yang, mau gak?" Katanya memperlihatkan samyang nuklir ke ceweknya.

Bomin menoleh kemudian bergidik mengingat dia lemah sama yang pedas, "Sekarang makannya?"

"Ya gak sekarang, kan dimasak dulu."

"Iya lah, maksudnya habis ini?"

Guanlin mengangguk, "Mumpung belum malem banget. Di rumah siapa gitu makannya, ajak temen-temen kamu juga."

"Tapi lo udah makan belum?" tanya Jeno.

"Gue sih emang gak makan malem, gatau deh mereka. Siyeon, Heejin, Nakyung, sini deh." ketiga cewek yang habis liat liat skincare itu mendekat.

"Kenapa?"

"Tuh, mau makan samyang gak? Mereka ngajakin."

"Samyang? Boleeh." kata Heejin semangat. "Gue belum nyoba yang nuklir."

"Sama gue juga belum nyoba." sahut Hwall.

"Sekarang makannya?"

"Ho'oh. Udah makan belom lo pada?"

"Udah, tapi masih laper." jawab Siyeon cengengesan.

"Gue terserah sih, mau di rumah siapa emang?" tanya Nakyung.

"Nah itu masalahnya. Rumah lo sepi gak?" tanya Jeno, gitu doang tapi Nakyung seneeeeng banget dibalas sama cowok itu.

"Sepi, nyokap bokap gue lagi gak di rumah."

"Sip. Rumah Nakyung ya?"

Heejin sumringah karena anaknya emang doyan pedas, beda sama Bomin yang mulai lemes berurusan dengan cabe, kalo Nakyung jangan ditanya, dia yes asal ada Jeno. Sementara Siyeon, ya gitu.





###





Sebut mereka gila karena makan makanan ekstrim di jam 9 malam. Yang besoknya sakit perut, itu nasib, tanggung sendiri. Toh, gak ada yang maksa kan? Bomin emang gak mau tapi dia ngikut aja soalnya dia juga penasaran.

Lemon Teen | Millenium SqTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang