「réponse inattendue」

807 213 209
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Apa orangtuamu gak pernah kasih didikan ke kamu?" Deret vokabuler penuh antipati menguar dari belah bibir Ibu Ronald, menyeruak pada setiap sudut ruangan.  Menghasilkan dengusan malas Jia, gadis yang menjadi sasaran ocehan dan makian wanita tua tersebut.

Merasa muak, Jia pun beralih menatap Ronald dengan ekspresi yang terkesan congkak, "apa Ibumu gak pernah kasih tau kalo mencuri itu jalan licik?"

Netra Ronald dan sang Ibu terbelalak. Gadis ini benar-benar bernyali besar, mendapati wajah sang lawan mulai memerah karena kesal, Gaffin hanya mampu menggaruk kepalanya pelan, dia merasa benar-benar canggung di situasi seperti ini.

"Kamu kurang ajar banget!"

"Kamu anak dari Adrian Pranadipa, kan?" Vokalnya meninggi, tak mampu menahan amarah yang tengah menginvasi diri, "betulan gak punya sopan santun ternyata."

Jia mengusap ujung hidungnya dengan jari telunjuk, ia melipat bibirnya kedalam, "gimana mau sopan kalo Anda sendiri yang mulai dengan kasar."

Ibu Ronald menggeram tertahan, ia merasa sedang di tantang menuju perdebatan oleh Jia, "bener-bener anak kurang ajar."

"Siapa yang kurang ajar?"

Seluruh atensi teralihkan, beralih menatap seorang wanita dewasa melangkahkan kakinya dengan anggun memasuki ruangan konseling. Diikuti oleh Shaletta dibelakangnya.

Matanya memicing tajam. Guratan tak suka tercetak jelas pada mimik wajah ayu nya. Apalagi ia sedikit mencuri dengar apa saja yang telah terucap dari wanita tua itu.

Berbeda dengan Jia dan Gaffin, helaan nafas lega mereka hela hampir secara bersamaan. Masih ada nasib baik yang menghujami mereka rupanya.

"Anda wali dari Jia dan Gaffin?" tutur Ibu Weni mendedah konversasi. Berusaha melengserkan sedikit demi sedikit atmosfer panas yang terasa mampu mendidihkan setiap aliran darah.

Meisya hanya merespon dengan anggukan, kemudian mendudukkan diri disamping Jia.

"Baiklah, jadi begini ... Jia dan Ronald telah terlibat sebuah perkelahian, dan Gaffin—"

Meisya mengernyit, ternyata ia di panggil datang kemari karena hal ini, "maaf menyela, tapi ... Adik saya ini wanita—"

"Ya dia wanita, tapi sangat tempramental." Ibu Ronald berujap kembali dengan keki menghinggapi.

Meisya memejamkan mata sejenak, berusaha meredam emosi yang sedari tadi ia tahan. Kemudian membuka matanya perlahan dan tersenyum kepada Ronald dan Ibunya.

Can I? - Mark Lee✓Where stories live. Discover now