Atmosfer hening kembali menyapa, pandangan Soobin kembali mengarah kedepan, dengan tatapan yang tak bisa diartikan. Tak lama, ia berdiri, sebelumnya menoleh ke arah Yeji, mengulurkan tangan kanannya setelahnya berkata, "Bisa kau temani aku ke suatu tempat?" Tanpa basa-basi, gadis bermata kucing itu mengiyakan kemudian menerima uluran tangan Soobin dan mengikuti langkah pria tampan itu, kemanapun pria itu akan pergi.

--//--//--


Soobin kembali membelah jalanan kota Seoul dengan kecepatan di atas rata rata. Sejujurnya Yeji bingung, mengapa tiba-tiba Soobin mengajaknya ke suatu tempat, dimana tempat itu, apa yang akan ia lakukan, kemudian kenapa ia terlihat buru-buru, seperti tidak ingin kehilangan eksistensi seseorang? Serentetan pertanyan telah tersebut telah memenuhi otaknya, namun Si cantik Hwang enggan untuk bertanya, oleh karena itu ia hanya pasrah, mengikuti kemanapun prianya akan pergi.

Karena Yeji benar-benar sudah terlanjur menjadi budak cinta dari seorang Choi Soobin, dan itu membuatnya buta akan segalanya.

Netra yang mulanya terarah ke jalanan, mulai ia alihkan ke samping, untuk mengamati wajah sang pujaan hati. Waktu seketika melamban, Yeji tak henti-hentinya mengagumi karya tuhan disampingnya ini. Rahang tegas, hidung mancung yang pas, kemudian bibir tipis yang melengkung ke atas, mengingatkan gadis itu pada seekor kelinci.

Menggemaskan.

Rasanya Yeji penasaran, bagaimana jika nanti Soobin tersenyum? Pasti ketampanannya akan bertambah berkali-kali lipat, yang akan membuat Yeji jatuh cinta lagi, dan lagi.

Oh, Yeji. Sepertinya kau lupa bahwa pria disampingmu ini adalah seorang penderita alexithymia, yang mana hanya berkemungkinan kecil ia akan merasakan perasaan seluruhnya. Tapi Yeji tetaplah Yeji. Pantang bagi gadis itu untuk mundur. Keyakinannya begitu kuat untuk membuat Soobin bisa merasakan perasaan seperti orang-orang pada umumnya, kendati ia sering disebut patung bernyawa, monster dan semacamnya.

Tanpa Yeji sadari, mobil sport milik Soobin berhenti disebuah taman tua. Gadis cantik itu terkesiap, Spontan ia bercuap, "Yongma Land?"

Ya, siapa yang tidak tahu Yongma Land? Taman rekreasi yang sudah di tutup akibat mengalami penurunan pengunjung yang signifikan, juga karena selera publik yang sudah tak cocok lagi dengan taman ini

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Ya, siapa yang tidak tahu Yongma Land? Taman rekreasi yang sudah di tutup akibat mengalami penurunan pengunjung yang signifikan, juga karena selera publik yang sudah tak cocok lagi dengan taman ini. Seringkali juga dipakai untuk syuting oleh Boy grup papan atas, seperti Bts dan juga Exo.

Pandangannya masih saja terpaku pada taman itu, matahari sedikit lagi terbenam, rasa takut mulai menghantui, tangannya mulai bergetar, jantungnya mulai berpacu, terlintas hal-hal menyeramkan pada otaknya, sampai Soobin menepuk pelan pundaknya, membuat Si cantik Yeji terkejut, sehingga kesadarannya kembali ke realita.

"A-ah?" Spontan kembali ia tolehkan kepalanya pada Soobin. Namun hal itu masih tak membuat ketakutannya mereda, hingga tangan besar itu membelai kepalanya, "Jika takut, genggamlah tanganku." kalimat sederhana yang diucapkan dengan intonasi datar itu, berhasil membuat ketakutan Yeji berkurang, perasaan tenang mulai mendominasi hati dan pikirannya saat ini.

Kedua sejoli itu kemudian turun dari mobil bersama-sama, kemudian memasuki gerbang, berjalan mengelilingi semua wahana-wahana yang sudah mulai berkarat. Soobin ingat, seseorang yang sangat ia sayangi selalu menunggunya kala ia bermain di salah satu wahana yang selalu ia naiki sejak berumur 7 tahun.

 Soobin ingat, seseorang yang sangat ia sayangi selalu menunggunya kala ia bermain di salah satu wahana yang selalu ia naiki sejak berumur 7 tahun

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Komedi putar.

'Sudah lama sekali, sejak sepuluh tahun lalu.' kakinya kemudian melangkah menaiki tangga tersebut satu persatu bersama Yeji yang melingkangkarkam pergelangan tangannya pada lengan Soobin, hingga mata mereka menangkap presensi seorang wanita yang sedang berdiri dan memegang salah satu kuda-kudaan yang ada disitu.

Wanita itu, wanita yang selalu menemaninya di rumah-- ralat, penjara yang disebut rumah. Wanita yang selalu ia cintai, wanita yang mengobati setiap memar dan luka yang ia miliki dengan ciuman kasih sayang, wanita yang selalu membelainya, mengajarinya dengan penuh cinta, juga wanita yang meninggalkannya secara tiba-tiba karena tak tahan untuk tinggal bersama sang Ayah yang seperti monster. Wanita itu--

"Eomma."

Kim Yulhee, istri dari Choi Minhwan, sekaligus, ibu dari Soobin.

Cip's Notes:

HAIII! GIMANA KABAR KALEAN?!

Mohon maafkan Cip yang udah ga lanjut selama.. 3 bulan kalik ya:")
Maaf kawand², sumpah, Cip tuh dah bingung mau lanjut gimana. Kosakata saia dah tak memuaskan lagi hiks(╥﹏╥)

Maapin yak, Cip kebanyakan ngaret, Cip bakal berusaha buat segera selesain ff ini.

Soal penulisan Cip, mohon berikan kritik beserta saran ya.

Cip harap readers² semua sehat-sehat. Itu aja dari Cip,
Sekian, terima kritik~

Without expressionDonde viven las historias. Descúbrelo ahora