Setelah sunyi beberapa saat, langkah kaki itu mulai terdengar kembali. Bahkan kali ini bersamaan dengan suara yang terdengar seperti sesuatu yang diseret di atas lantai.





















Sret... sret... sret...



















Langkah kaki itu berjalan dengan secara perlahan melewati tiap kamar. Wooyoung seperti mencium bau busuk. Wooyoung mulai ketakutan. Suara seretan itu juga semakin membuat Wooyoung merinding.

Ketakutannya semakin parah ketika Wooyoung menyadari langkah kaki itu sampai di depan kamar tempatnya bersembunyi.

Wooyoung yang mulai panik pun memilih untuk bersembunyi di dalam lemari tua yang ada di dalam kamar tersebut.

Dan benar saja, begitu Wooyoung bersembunyi di dalam lemari, langsung terdengar bunyi pintu yang terbuka.

Ceklekk..

Lemari ini memiliki bolongan kecil membuat Wooyoung dapat mengintip keluar.

Tapi hal yang dapat Wooyoung lihat hanyalah kaki dari orang tersebut. Ia tidak bisa melihat wajah dari si pemilik langkah kaki itu.

Ia semakin mendekat. Sampai akhirnya ia berhenti di depan pintu lemari. Seluruh badan Wooyoung langsung gemetar seketika itu juga. Wooyoung pun memilih untuk menutup matanya dan menunggu.

Setelah kesunyian yang lumayan lama dan terasa mengerikan, langkah kaki itu terdengar kembali berjalan keluar dari kamar.

Wooyoung pun membuka matanya kembali dan bernafas lega ketika melihat kaki tersebut berjalan keluar dari kamar.

Setelah memastikan orang tersebut sudah benar-benar keluar dari kamar, Wooyoung pun membuka pintu lemari secara perlahan.

Tapi hal tidak terduga terjadi.

Wooyoung membelalakkan matanya melihat sesuatu yang ada di depan lemari.






























"Kecoaa!!!!!"




Wooyoung yang kaget pun terjatuh tersungkur ke samping, membuat dirinya menabrak ujung kasur.

"Aduhhh!!!" Ringis Wooyoung dengan nada pelan sambil menutup mulutnya takut terdengar oleh orang yang berada di luar kamarnya itu.

Wooyoung menunggu sesaat, memastikan orang tersebut tidak mendengar suara Wooyoung. Dan beberapa detik berlalu, tidak terjadi apa-apa. Sepertinya ia tidak menyadari keberadaan Wooyoung disini.

Wooyoung pun berdiri dan menepuk-nepuk lututnya yang kotor terkena debu kasur.

Wooyoung berjalan ke arah pintu kamar dan membukanya secara perlahan.

Ketika Wooyoung membuka pintu kamar sebagian, ia masih bisa melihat si empunya langkah kaki disitu berada di ujung anak tangga. Sepertinya ia hendak turun ke lantai satu.

Tapi pemandangan yang ia lihat saat ini berhasil membuat Wooyoung kaget. Wooyoung membulatkan matanya lebar-lebar sambil menutup mulutnya.

Ia tidak percaya dengan apa yang ia lihat.





















Ia melihat Yeosang sedang berusaha menuruni anak tangga sambil menyeret sebuah karung besar seukuran manusia.

Ia melihat Yeosang sedang berusaha menuruni anak tangga sambil menyeret sebuah karung besar seukuran manusia

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Next Door | Ateez ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora