PART 48 : SEBERKAS

9.4K 1.9K 2.1K
                                    

JENG-JENG!
BACA DULU INI PENTING!

JENG-JENG!BACA DULU INI PENTING!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku datang membawa kabar baik..
Dan kabar TerJENG-JENG!

Pertama, kabar baiknya, cerita Story Calling ini Alhamdulillah udah punya rumah. Dan insya Allah begitu kelar di wattpad, naskahnya akan diterbitkan secara mayor.

Kedua, Kabar Terjeng-jeng nya,
Aku kasih spoiler dikit, nih, ya. Part ini endingnya bener-bener gantung. Dan rencananya, part ini mau kujadiin akhir di wattpad.
W

eka weka weka.😂

Tapi mungkin aku bakal berubah pikiran dan kasih banyak extra part, kalo kalian berbaik hati ramein komen part ini sampai nembus 1,5k!

SIAP NERIMA TANTANGAN?

***

Sebelum akhirnya diijinkan pulang, Callin harus menjalani serangkaian tes selama empat hari. Ingatan gadis itu sudah sepenuhnya kembali. Bukan, ia bukannya amnesia. Tapi menurut informasi dokter dan para tenaga medis, pasien yang baru sadar dari koma biasanya membutuhkan waktu untuk kembali ke pribadi aslinya. Baik dari karakternya, lingkungan juga ingatan atau kenangan tentang orang-orang terdekatnya.

"Kamu yakin mau pulang ke kos? Nggak nginep di rumah Junior dulu?" tanya Irfan saat membantu gadis itu mengemasi barang-barangnya.

"Nanti aku malah ngrepotin Om Irfan sama Kak Junior," jawab Callin sembari tersenyum tipis.

"Ngrepotin? Ya, jelas enggaklah, Lin. Di rumah, kan, ada tiga asisten rumah tangga. Belum bibi yang masak, sopir, sama tukang kebun. Semuanya udah beres diurus mereka," tanggap Irfan.

Bukan bermaksud menyombong, tapi ia hanya ingin membuat Callin tak lagi sungkan.

"Iya, kan, Jun?" tanya Irfan, meminta persetujuan putranya.

Namun Junior yang tak pandai mengekspresikan perasaannya itu hanya menggumam lirih. Seolah tahu jika Irfan hanya ingin memancingnya untuk ikut membujuk Callin.

"Hp ku dimana, ya?"

Suara lirih Callin yang sebenarnya sedang berdialog sendiri, membuat tatapan Junior terangkat.

"Hp lo jatuh waktu lo jatuh di gunung kemarin trus jatuh," jawab Junior jadi belibet, karena tak terbiasa berbohong .

"Tapi kok bandulku bisa di sana?" tanya Callin sembari menunjuk ke arah jendela. "Kayaknya sebelum aku jatuh, bandulnya masih kepasang di hp."

"Ya gue nggak tahulah!" sembur Junior kesal. "Emang lo pikir gue yang nyembunyiin hp lo? Buat apa? Cih, nggak penting banget."

Irfan mulai pening. Ia mencoba menjadi penengah di antara keduanya dengan mengalihkan topik pembicaraan. "Nanti diganti Junior sama hp yang baru, Lin."

STORY CALLIN(G) Sudah Tayang FTV seriesnya Where stories live. Discover now