PART 15 : RETAS

12.1K 2.3K 1.2K
                                    

Udah ada yang baca threadku di Instagram? Yang ku post semalem. Yang kualami itu namanya
Lucid Dream.

Lucid Dream atau mimpi sadar, adalah saat di mana ketika seseorang bermimpi, ia menyadari bahwa ia sedang ada di alam mimpi.

Ketika mengalami lucid dream, si pemimpi dapat berinteraksi dan berpartisipasi secara aktif untuk mengubah pengalaman imajinasi dalam dunia mimpinya.

Lucid dream yang kualami seringnya soal teror, thriller, macem gunung meletus, tembak-tembakan atau penculikan.
Kalau kalian?
Sini berbagi

***

Setelah kemarin Callin terpaksa bolos kuliah untuk beristirahat di kos seharian penuh, hari ini ia beraktifitas kembali.

Ngampus seperti biasa, dengan diantar jemput oleh Haris. Katanya sih, sesuai amanat dari Junior. Walau di perjalanan pulang Komang tak berhenti mengomel, mengumpati atasan barunya itu.

"Wah, dia emang semena-mena. Dari luar aja keliatan baik, ternyata cihhh," di atas motor Komang masih saja berghibah, "mendingan Mas Sadil pisan-pisaaaan atuh."

Callin mendesah lemah. Telinganya mulai berdengung. "Lo kalo nggak ikhlas jemput gue bilang aja, si. Biar gue turun di sini. Ntar gue minta tebengan mas-mas dari fakultas olahraga yang lewat."

"Lah? Ini mas-masnya udah ada di depan lo, Lin!" Komang tertekeh. Menatap narsis wajahnya sendiri lewat spion.

"OLAHRAGA BUKAN TATA BUSANA." Callin terbahak.

"Tata busana your eyes. Gue satu gedung sama lo, Lin. Amnesia? Kebanyakan haluin bias, sih." Komang geleng-geleng sambil berdecak, "jadi susah bedain mana dunia nyata mana yang cuma imajinasi lo."

Suasana yang awalnya santai, mendadak sedikit tak enak. Akhir-akhir ini memang Callin seringkali merasa ada di dunia yang asing. Penuh teka-teki.

Terkadang ia sangsi dengan kejadian-kejadian aneh yang dialaminya di dunia itu. Tapi ketika Callin kembali ke dunia tempatnya berpijak, semua tetap berjalan seperti biasa. Tak ada yang berubah.

Jadi semua itu mimpi, halusinasi, atau sebuah pertanda?

"Awas, Mang!" Callin mengguncang bahu Komang. Membuat motor yang mereka tumpangi berhenti paksa. Sampai-sampai mengeluarkan derit yang memekakkan telinga.

Dada Komang kembang kempis. Napasnya tersengal. Tangannya menggenggam erat stang motor beserta remnya. Callin benar-benar gila. Bagaimana jika di belakang ada motor atau kendaraan lain yang melaju kencang dan nggak sempet nge-rem?

STORY CALLIN(G) Sudah Tayang FTV seriesnya Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ