Dari seberang sana ocehan kian berbunyi dengan kerasnya, dengan cepat Syana pun langsung memutus panggilan sepihak

"Tarik nafas Sya, tiup" titah Jessa mencoba menenangkan Syana yang tadi nyaris menjadi iblis bertanduk

Syanapun dengan begonya mengikuti instruksi dari Jessa

"Tarik nafas lagi, tapi kali ini gak usah dibuang. Mubazir" kata Jessa membuat Syana mendelik tajam kearahnya

"Lo kalo mau bikin gue mati jangan kek gini, tolol" ucap Syana menampar tangan Jessa dengan kencang

"Anjip! Sakit, pinter! Untung mulut gue udah kefilter, jadi hari ini dosa gue gak numpuk-numpuk banget" Oke Jessa semakin ngelantur

"Lo berdua mikirin apa anjir, dari tadi diem aja" ucap Jessa pada Syifa dan Clarin

Syifa dan Clarin pun langsung mendongak karena terpanggil

"Sya maap banget sumpah, jangan marah sama kita berdua plis" ucap Clarin sambil merapatkan tangannya seraya berkata maaf

Syana mengernyitkan dahinya "Emang kenapa anjir? Lo kek keciduk maling kolor gue aja"

Syifa menatapnya malas "Orang serius juga"

"Yaudah apa? Kebanyakan bacot, udah cukup si Medusa bikin gue mendidih. Lo jangan"

"Kita berdua udah tau video Lo dorong Sandra sejak tadi lagi, cuma gue kira itu video gak bakalan gempar banget jadi gue gak kasih tau Lo. Padahal Syifa udah nyaranin buat kasih tau Lo" jelas Clarin panjang lebar

"APA?!" Teriak Jessa dengan kencang hingga siswa lain menoleh kearah mereka

Jessa pun kikuk dan mengucapkan kata maaf pada mereka

"Wah parah sih Sya, gue kalo jadi Lo udah gue pites-pites pala mereka berdua. Gak terima gue, ada yang disembunyi-sembunyiin" kompor Jessa

Syana mengendus nafasnya kasar "Yaudahlah, gak peduli gue. Gue cuma mau nyari tau, yang ngerekam dan nyebarin video itu siapa"

"Lo bertiga yakin ga kalo Sandra yang bikin akal-akalan kek gini?" Lanjut Syana sambil bertanya

Ketiganya diam, "Gue bukannya gimana-gimana, gak afdol kalo kita belum dapet buktinya" ujar Clarin

Jessa dan Syifa mengangguk setuju "Mending kita cari tau aja, kan dekat toilet itu ada CCTV" usul Jessa

Plak

"Lah kok ditabok, anjing?!" Tanya Jessa tak terima jidatnya ditepok seenaknya oleh Clarin

"Hari ini Lo pinter, gue sampe bego gak kepikiran" jawab Clarin cengengesan

Namun lebih dulu, Syana dengan cepat berlari ke arah kantor dimana pusat pantauan cctv ada disana

"Pak, Syana bisa liat rekaman cctv dekat toilet kantin kemarin jam 11.30?" Ucap Syana dengan sopan pada Pak Tomi yang ada di ruangan itu

"Boleh non boleh, sebentar saya carikan" Pak Tomi pun dengan cepat mencari keperluan Syana detik itu juga

Tidak butuh waktu lama, akhirnya rekaman itupun terpampang nyata didepan mata mereka

"Ini monggo dilihat dulu Non, bapak mau keruang kepala sekolah sebentar" ucap Pak Tomi dan diiyakan ketiganya

Saat dimana Syana dan Sandra berpapasan didepan toilet, ternyata beberapa anggota Morven sempat melihat kejadian itu dengan jarak yang tidak jauh

Dan ternyata, perekam kejadian itu adalah Sean. Musuh yang baru saja Syana klaim kemarin.

Syana mengepalkan tangannya meredam amarah sejenak. Namun tiba-tiba ia berdiri dan berjalan dengan cepat mencari dimana bedebah itu berada

"Kejar woi kejar, mampus itu orang kalo udah jadi iblis" ucap Clarin panik dan diiyakan keduanya

Brak

"Mana Sean?" Tanya Syana dengan nada tinggi pada orang yang ada dikelas Sean

Mereka semua terdiam sejenak dan pada akhirnya ada yang berani bersuara

"Rooftop, Sya"

Syana pun bergegas berlari menuju rooftop dan ketiga sahabatnya tertinggal jauh bahkan entah dimana

"Sean!" Teriak Syana dengan kencang hingga pusat perhatian tertuju padanya

Disana, puluhan anggota Morven berkumpul untuk merokok dan hanya sekedar berkumpul alhasil Syana menyesali dirinya berteriak begitu saja. Namun rasa emosi kembali menutupi rasa malu itu

Sean yang terpanggil pun langsung menghampiri Syana dengan wajah datarnya

"Apa?"

"Gue perlu bicara sama Lo, tapi gak disini" ucap Syana pelan dan dingin

Alhasil Sean setuju dan mengekori Syana sampai ke bagian rooftop yang tertutupi meja-meja yang tidak terpakai

"Maksut Lo apa nyebarin video itu? Lo udah bikin nama gue jelek didepan semua orang dan meng-cap gue sebagai tukang bully, anjing!" Bentak Syana dengan menusuk

Sean tersenyum miring "Emang yang Lo lakuin ke gue kemaren gak bikin gue malu dan ter-cap bodoh?"

Syana terdiam, skak mat

"Lo lupa? Gue bakal permaluin Lo sampe balasannya setara" ucap Sean enteng

"Ini masih secuil bagian pembukaan, belum isi dan penutup. Jadi silahkan ditunggu aja apa yang bakalan gue lakuin selanjutnya Karna berani ngusik gue" lalu Sean menghembuskan asap Vape nya ke wajah Syana seenaknya dan meninggalkan Syana disana dengan wajah memerah



Because You Are My Ocean [ Hiatus ]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن